MISS QUEEN

1.6K 85 7
                                    

Aku memutuskan untuk bersiap di rumah ku sendiri dan Regan di apartemennya untuk bersama ke acara ulang tahun Renata. Regan akan menjemputku nantinya.

Saat ini aku tengah bersiap menggunakan foundation, namun suara dering ponselku menginterupsi kegiatanku.

Regan Video Call ?

"Sayang kamu belum siap?"

OH MY GOD DAMN

siyal siyal siyal

Kenapa dia harus topless!

SHIT SHIT SHIT

"REGANNN PAKE BAJUUUU! KAMU GILA YAAA?" Dia terkekeh melihatku yang berteriak. Dengan santai dia mengambil kaos dan menggunakannya.

"Kamu kenapa teriak teriak sih? ini aku lagi mau grwm. By the way aku pake jas biru dongker dalemannya pake tshirt hitam oke ga?"

"Hmmm"

"Hmmm? itu apa cintaku? bagus ngga?"

"Kamu ganteng Mas pake baju apa aja"

"Apaaa coba ulangi aku ga denger?"

Ya ampun ujian sekali ya. Langsung saja aku mematikan telfonnya secara sepihak.

TUUUUUUUUUUUUUUUUUUUTTTTTTTT ...

Apa apaan itu tadi? Regan ganteng maksimal !!! Tapi Regan tidak boleh tau kalo aku merona.

Liat liat liatttttttttttttt ...

Tanpa blush on pipiku sudah merah sekali seperti tomat.

REGAN SIALAN!

Aku melangkah dan mengamit lengan Regan masuk ke dalam sebuah rumah besar dengan pintu putih mejulang tinggi. Regan menepuk tanganku menenangkan dan menyapa beberapa tamu undangan. Seperti sebelumnya aku tetap saja takjub dengan isi rumah ini. Lagi lagi fikiranku berpacu pada "ini bukanlah rumah seorang Kakek yang aku bayangkan".

Yang ada di fikiranku rumah kakek adalah rumah yang memiliki dinding dari bambu atau gedek dan belum dari batu bata.

Rumah dengan dinding dari bambu, atap kayu, hingga lantai kayu. Biasanya, kalau ada rumah sederhana di kampung yang berdekatan merupakan sebuah dusun atau bagian kecil dari desa. Meski berdekatan, namun rumah-rumah ini tetap memiliki jarak dan tidak berhimpitan seperti rumah di perkotaan.

Lalu semua saudara akan berkumpul di ruang tamu bahkan tidur berdampingan seperti ikan pepes di malam hari. Pabila pagi datang suara adzan dan suara kokokan ayam akan menyambut dengan belaian angin disertai embun pagi.

Sayang sekali Regan mungkin tidak pernah merasakan itu di keluarganya.

Masa kecil Regan bahkan mungkin saja tidak pernah membeli jajan jajanan di depan sekolah seperti mie sakura dengan wadah styrofoam dan alat makannya sumpit dibelah dua, atau membeli permen rambut nenek dengan taburan meses warna warni, permen gula yang bisa di sedot dengan minuman soda. Ahhh membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan.

Masa kecil memang perlu di kenang.

"Regan kamu datang? Mamah kira kamu ga akan datang seperti tahun tahun sebelumnya" Renata berkelakar memegang kedua sisi wajah Regan mendekatkan wajah dannn

dannnnnnnn ...

menabok kedua sisi wajah Regan ...

Renata memang agak lain sepertinya?

SO MUCH FOR MY HAPPY ENDING (CERITA LENGKAP ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang