GUBRAK GUBRAK GUBRAK JENG JENG JENG

1.3K 73 3
                                    


Di part ini aku teringat lagu syahrini yang cocok jadi backsoundnya. Hehehehe.

GUYSSSSSS SEMOGA SUKAAAAAAA DENGAN PART INI. DAN JANGAN LUPA KASIH VOTE & COMMENTNYA. UHUY

Setelah serangan pedas yang aku berikan kepada Miss Qwin. Reaksi Miss Qwin yang tentu saja langsung tantrum seperti dugaan dan membuatku tertawa puas dalam hati.

I can read you like a magazine Miskinnnn .. Dia sangat mudah terpengaruh karena menelan bulat bulat serangan recehku dengan otaknya udangnya itu.

Di tengah suasana yang mendadak hening. hanya ada suara dentingan sendok garpu saat makan. Tiba tiba seorang wanita paruh baya datang memberi tahu bahwa ada tamu untuk Renata yang sejak tadi memang di tunggu kehadirannya.

Apakah semua orang kaya itu memang banyak drama ya?

Baiklah karena setelah ini akan ada tamu untuk Renata. Aku akan membenarkan riasanku di toilet.

Karena tiba tiba kantung kemihku terasa penuh dan ingin buang air kecil.

"Aku mau izin ke toilet dulu ya. Kalo gitu"

"Sayang perlu aku antar?" Aku tersenyum mengelus pundak Regan dan menggelengkan kepala.

"Ga perlu dong Mas"

"Regan itu khawatir sama kamu Anin. Mungkin karena terbiasa dengan rumah yang kecil, siapa tau aja kamu ke sasar cari toilet. Ga ter-bi-a-sa ke rumah mewah dan luasssss" Yeeeeeeee nyinyir ajjjjaaa belatung nangka.

"Oh sebelumnya bahkan aku sudah pernah mandi di toiletnya Mas Regan. Ya kan Mas ? Permisi" Aku tersenyum sopan ke toilet meninggalkan Regan yang terbatuk batuk karena pernyataanku yang menimbulkan kehebohan Renata dan Raden Wijaya.

Setelah beres dengan urusan buang air kecil. Kini didepan cermin toilet aku membenarkan gelungan rambut dan juga kembali memoles lipstik. Aku harus tetap terlihat on point di acara ini. Agak agak kesal karena Regan tidak pernah cerita apa apa tentang keluarganya. Bahkan sekedar memberi tahu tentang Renata saja tidak pernah.

Aku pun terlalu gengsi untuk menanyakan itu semua. Tapi apakah menurutnya aku tidak sepenting itu untuk berbagi cerita.

AAAAAAAAAAAA KESAL!

Semua ini karena si Misqwin.

Kalo saja dia tidak ada. Tidak bernafas di dunia ini.

Detik ini pasti moodku masih stabil. Apakah ada jasa pembunuhan manusia yang mayatnya di buang ke planet lain?

Aku menyemprot tubuhku dengan parfume membabi buta. Hingga wanginya menusuk dan membuat batuk diriku sendiri.

Siyal.

"Anin lo ngapain disini?" APA ? Rangga menyapaku saat aku baru saja keluar dari toilet wanita, seolah takjub tertawa menutup mulutnya tak menyangka.

Aku memukul bahunya "Please bisa lebih lebay dari ini Bapak Rangga? kebanyakan nonton Drama lo. Terlalu berekspresi"

"Tadi gue sempet merinding. Di depan toilet cowp kok ada wangi cewe nyengat banget. Gue kira kunti bogel. Soalnya rumah orang kaya biasanya banyak setannya" Aku tertawa terpaksa menanggapi lelucon garingnya itu.

Tunggu tunggu tunggu ... ini kenapa dia bisa ada disini?

Rangga malah cengengesan anjing, menggaruk garuk rambutnya.

APAAAAAAA? JANGAN JANGAN ...

"Lo kerja disini Ngga? ngambil freelance? lo tukang masak atau bersih bersih disini Ngga?"

"Ckckckck cumi kalo punya ide yang ngotak dikit dong. Hadeh emang susah niii kasih hati sama orang yang butuhnya otak" Rangga mencubit pipiku dengan gemas.

"Ya terus lu ngapain disini SERANGGA"

Rangga berdeham. Melirik kanan dan kiri. Ini anak lebay banget sumpah! kaya akan membocorkan rahasia negara korea utara ke pasukan khusus korea selatan ancrit.

Mungkin jika ada scene dalam film Rangga akan sangat menghayati perannya, jika diperlukan dia akan memanggil pasukan militer untuk berjaga jaga selagi dia memberikan informasinya kepadaku. 

Tangannya menarikku mendekat. Bibirnya mulai mendekat ke arahku.

Satu ... dua .. tiga

Bukannya informasi yang ku dapat tetapi deru nafas seperti mau sekarat yang aku rasakan di telingaku.

"NAFAS LO BISA BIASA AJA NGGA? HAH" Sekali lagi aku memberikannya pukulan pada bahu Rangga.

"Anjir sakit! Gue lagi pilek Anin. Ini love language lo  physical attack banget brengsek"

"Buru ahhh cepet. Ngapain lo ada disini"

"Bokap gue akan nikah sama salah satu keluarga cewe disini"

Aku membesarkan mataku tak percaya menatap Rangga.

"WHATTTTTTTT! SERIOUSLY?"

"Maksud gue keluarga lo kan kristen Ngga. Nikah beda agama?"

"Almarhumah nyokap gue kristen. Bokap gue kan islam. Keluarga ini kan islam jadiii nanti cuma gue doang yang beda"

Aku mengangguk ngangguk.

"By the way lo sama siapa kesini?"

Tak sampai sesaat dering ponselku berbunyi, sebelum aku menjawab pertanyaan Rangga.

Mas Regan : Sayang. Jangan lama lama, biar pulangnya ga kemaleman.

Waduh gawat nih. Aku harus segera pulang bersama Regan. Karena jika tidak rahasia aku berpacaran dengan Regan pasti akan terbongkar dalam hitungan jam saja.

Rangga tidak akan diam. Pasti dia langsung membeberkan ke grup yang isinya manusia manusia kurang belaian. Apalagi jika Mas Tirta tau. Hadeh paling tidak 2 bulan lamanya setiap hari aku akan menjadi bahan "Ceng Ceng-an" kacung korporat and the gengs.

Membayangkannya saja sudah sangat menyebalkan.

TIDAKKKKKKKKKK MAUUUUUUUUU!

"Ga gue harus balik ke depan." Aku melangkah dengan tergesa gesa.

Tapi siyalnya Serangga ini terus menyeimbangkan langkahku.

SIYAL SIYAL SIYAL

SO MUCH FOR MY HAPPY ENDING (CERITA LENGKAP ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang