NAMANYA SI BADRUN

1.6K 128 3
                                    

Hillliiiwwwwwwwwwww semuaaa. Minal aidin wal faidzinnnnn. Apakah masih ada yang menunggu cerita ini update HAHAHA. MAAAAAFFF SEBELUM DAN SESUDAH AKYUUUU SYIBUKKKK SEKALEEE JADI LAMA TIDAKKK UPDATE HUHUHU. SEMOGAAA SUKA PART INI HAPPY READING ALL ... 

***************************

Aku kehilangan keseimbangan dan sudah terbayang bokongku yang rata ini akan mampir ke aspal, sudah tidak bisa diselamatkan lagi bentuknya mungkin sebentar lagi akan lebih mirip talenan bawang dari pada bentuk sebuah bokong.

Tunggu sepertinya aku sudah jatuh dari tadi, tapi kenapa belum ada tanda tanda bokongku menyentuh aspal ya? Dan aku malah merasakan kehangatan sebuah pelukan lengkap dengan aroma Oud, Amber dan Hint Gourmand yang lekat menelisik indra penciumanku, aromanya khas seperti meninggalkan kesan kasual dan kesegaran alam seperti saat office champ bulu tangkis.

"Kamu ga ada niatan turun Nin? berat loh saya gendong kamu"

"Astaghfirullah. Bapak ngapain peluk peluk saya" Aku refleks loncat dari gendongan Pak Regan.

Pak Regan berdecak. "Kalo bukan karena saya tolong kamu. Mungkin kamu sekarang udah patah tulang, gagar otak, gagal ginjal bisa jadi juga kepala sama mulut kamu juga pisah dan masih nyangkut di pohon. Harusnya kamu terima kasih Nin" Kan kan ngasal banget kalo ngomong minta di tendang banget.

"Bisa lebih lebay dari ini ga Pak?" Kataku kurang ajar.

"Mbak Cantik kenal sama O-om Namhila?" Namhila menggandeng lengan Pak Regan. Ya Allah kenapa anak peri ini punya O-om Firaun versi akhir zaman sih?

"O-om tadi Mba Cantik tolong Namhila tauk. Mba cantik naik pohon untuk nolong si badlun"

"Oh ya? Jadi Mbak Cantik tadi nolongin si Badrun" Pak Regan melirikku. "Hmm kalo gitu kita harus ucapkan terima kasih sama Mba Cantik. Gimana kalo setelah ini Mbak Cantik kita ajak sarapan bareng" Pak Regan tersenyum ke arahku menaikan sebelah alisnya. Raut wajahnya seperti berharap aku mengiyakan ajakan ini.

"Ooo ga usah Pak. Saya kan juga harus terima kasih karena Bapak tadi sudah nolong saya. Kalo ga ada Bapak mungkin tadi saya bisa patah tulang, gagar otak, gagal ginjal bisa jadi juga kepala sama mulut saya juga pisah dan masih nyangkut di pohon seperti kata yang Bapak bilang tadi. Jadi ga usah Pak anggap aja kita impas. Saya nolong kucing Bapak dan Bapak tolongin saya. Ehhehehe iiiiiiiimmmm-passss"

"Mba cantik itut aja nanti Namhila beliin es klim. Ya kannn O-om nanti beli es klim tapi jangan bilang sama mamii yaa nanti namhila di engli deh pasti sama Mami"

Pak Regan sedikit menunduk mensejajarkan pandangannya dengan Namhila "Gimana kalo Nabila mam ice cream nya nanti siang aja. Nanti O-om izin dulu sama Mamih ya biar Mamih ga Angry. Okey?" Nabila tampak berfikir sejenak.

Fun Fact peri kecil ini namanya Nabila bukan Namhila ternyata.

"Janji ya O-om?" Nabila mengeluarkan kelingking kanannya.

Pak Regan menyambut kelingking Nabila lalu mengusap rambut Nabila lembut.

"O-om Janji"

"Jadiiiii Mba Cantik ikut jugakan?" Pak Regan mengembalikan pertanyaan lagi kepadaku.

"Akuuu ..."

"Masya Allah Dek. Gue udah lari keliling 7 kali udah kaya towaf. Lu masih aja disini" Mas Pram tiba tiba sudah muncul dan berkacak pinggang. "Eh ngomong ngomong ini ada apa nih. Baru gue tinggal sebentar kok langsung rame" Mas Pram sepertinya membuat Nabila takut, buktinya Nabila sekarang langsung memeluk Pak Regan.

Emang sih tampang Mas Pram sekarang kaya penculik banget, saat ini Mas Pram mengenakan kaos putih dan topi hitam dengan kacamata hitam pula, mirip penculik penculik yang suka muncul di FTV Indosiar. Tapi mungkin menurut pppp Para Perempuan Pemuja Pram yang ikutan olahraga dari tadi dan udah netes netes air liurnya. Ada yang bilang Mas Pram hari ini mirip Tadashi Hamada karakter fiksi Walt Disney Animation Studios, Big Hero 6. Ada lagi yang bilang mirip yoo yeon-seok saat memerankan Chilbong second male lead yang tersakiti reply 1994. Ya Yoo Yeon-Seok pas lagi acting main bisbol.

Mereka ini buta apa gimana sih? Belom aja liat Mas Pram bangun tidur pake kolor macan totol terus ilernya kemana mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka ini buta apa gimana sih? Belom aja liat Mas Pram bangun tidur pake kolor macan totol terus ilernya kemana mana. Idiwhhh

"Ih Mas Pram lama banget sih" Aku langsung memeluk lengan Mas Pram. "Pak. Saya mohon maaf lahir dan batin ga bisa ikut ya. Udah di jemput pulang" Aku melihat Pak Regan yang menatap seksama tanganku mengamit lengan Mas Pram.

"Mbak cantik mau kemana? mbak cantik mau di culik ya?" Kata Nabila takut takut sambil berpegangan dengan Pak Regan. Mas Pram melongok di buatnya.

"Ya Allah gue ganteng begini di kira penculik. Parah anak kecil jaman sekarang" Mas Pram menunduk mensejajarkan tingginya dengan Nabila. "Adik kecil yang cantik. Om bukan penjahat tapi Om ini yang suka nangkep penjahat. Kalo ada penjahat yang suka culik anak kecil nanti Om tembak sama Om borgol" Nabila mengangguk

"Berarti O-om presiden Jokowi? suka nangkep penjahat" Aku tertawa ngakak

"Dek yang suka nangkep penjahat itu polisi bukan Presiden" Pak Regan buka suara juga akhirnya, sambil menahan tawa. Nabila mengambil kacamata Mas Pram secara tiba tiba. Tentu saja Mas Pram sedikit kaget.

"O-om ganteng kalo ga pake kacamata. Kalo pake kacamata kaya penculik" Nabila mengusap wajah Mas Pram.

"Ya Allah anak kecil tau aja yang bibit unggul" Mas Pram terkekeh "Kata orang orang Om paling ganteng seeeeplanet bumi Dek"

"Apaaaa iya? tapi kalo sama O-OM Regan gantengan O-OM Regan loh"

"Anak kecil selalu jujur" Itu suara Pak Regan, terdengar lirih namun masih jelas. Sadar di perhatikan Pak Regan langsung berdeham.

"Emm saya pamit dulu dengan Nabila. Oiya terima kasih yaaa Nin sudah bantu kucing kesayangan Nabila turun tadi" Aku mengangguk tersenyum.

"Oiya Pak saya mau kenalin Mas Pram ini ... "

"Hallo Mas. Saya Regan satu kantor dengan Anindya. Saya pamit duluan ya permisi" Idih apa apaan ini! Belum sempat aku memperkenalkan Mas Pram itu siapa. Pak Regan malah memotong ucapanku! Sialan, ternyata aku terlalu banyak berfikir selama ini. Mana mungkin orang seperti Pak Regan yang arogan bisa jatuh cinta padaku.

Pak Regan menggendong si Badrun dengan lengan kirinya di ikuti Nabila yang pamit melambaikan tangan kepadaku dan Mas Pram.

SO MUCH FOR MY HAPPY ENDING (CERITA LENGKAP ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang