"Anin tungguin gue. Ini pasti ada sesuatu yang lo rahasiain dari gue nih"
Rangga menarik tanganku. Alisnya terangkat sebelah menandakan bahwa raut wajahnya yang mulai curiga.
"Kenapa sih Ngga. Gue mau pulang"
"Ya terus lo ngapain ada disini?" Rangga memegang kedua bahuku "Lo sama siapa kesini? lo ga mungkin sendirikan? Oooohhh dan apa lu tau ini rumah siapa? ga sembarangan orang bisa masuk ke dalam rumah ini"
Mampus. Tamatlah riwayatku, ini kadal darat mau tau aja sih urusan orang.
Aku harus lari dan kabur kemana jika sudah begini. Aku menelan ludahku.
"Ngggghhh Ngga sebenernya gue itu"
"Lo itu apa?"
"Nghhh gue ituuuu" Setetes keringat mengalir di dahiku.
"Anjirlahhh buru Anin penasaran mampus gue"
"Rangga sebenernya ... Nghhh gue ituuuu"
"Sayang kok kamu lama banget sih?" Regan tiba tiba sudah berdiri di sampingku. Memandang Rangga yang sama sama terlihat bingung kenapa kehadiran kita bisa sama di tempat ini.
"SAYANG?!" Rangga menutup mulutnya tak percaya "Pak Regan tadi manggil Anin apaaa? SAYANG!"
Regan hanya menganggukkan kepalanya lantas merangkul pinggangku.
Baik
Baiklahhhhh
BAIKLAHHHHHH
Sudah sirna semua persembunyianku selama ini. Dengan tidak ada beban Regan mengakui hubungan kami. Kepalaku langsung terasa berat.
Dengan wajah shock aja.
karena sisanya shick shack shock.
Rangga mengangkat jarinya menunjuk nunjuk ke arah ku dan Regan bergantian. "Kkkkeee.. kkk .. kkaaa ... lian selama ini punya hubungan di kantor!" Rangga menggeleng gelengkan kepalanya.
Aku tersenyum kikuk dan menggaruk keningku yang tak gatal.
"Loh kamu ga tau Ngga? saya kira kamu sudah tau" Aku mencubit lengan Regan karena berbicara sembarangan.
"Ini ga seperti yang lo bayangin kok Nggga. Maksud gue nggghhh hmm gimana ya gue jelasinnya" Aku meringis saat mengatakannya.
"Ya gimana saya mau tau kalo kalian aja ga pernah umumin" Rangga mengerutkan kedua alisnya. "Dan lo ya Anin! gue ngerasa kehadiran gue sebagai sahabat lo ga di anggap. Kenapa lo ga cerita soal hal sepeting ini ke gue HAH?"
Aku berdeham "Rangga maafin gue. Honestly gue ga bermaksud buat nutupin semua ke lo dan yang lainnya. Gue cuma ga mau jadi bahan gosip dan emang belum tepat aja waktunya"
Tiba tiba Renata datang menggandeng lengan seorang laki laki yang wajahnya sudah ku kenal lama. Laki laki dengan senyum manis meskipun sudah terlhat guratan wajah yang menandakan "Aging" tidak mengurangi pesona manis dan tampannya pada laki laki matang ini. Aku sering memanggilnya dengan
"Papah Rangga ngapain disini?" Panggilku ke Papa-nya Rangga. Karena kami teman kecil sudah tentu aku mengenal keluarga Rangga.
Tidak menjawab pertanyaanku Papa-nya Rangga malah melambaikan tangan dan tersenyum pepsodent ke arahku dan Rangga.
"Papah mau nikah sama tante ini ?"
"Mamah" Regan menyipitkan matanya tak percaya saat mendengar Rangga memanggil laki laki yang menggandeng Mamahnya dengan sebutan Papah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO MUCH FOR MY HAPPY ENDING (CERITA LENGKAP ✅)
ChickLitNamanya Pak Regan. Boss super kejam, nyinyir tapi sexy yang pernah Anindya temui di bumi. Hal ini tentunya bukannya hanya Anindya yang merasakan, para kacung korporat termasuk mantan terindah Anindya yang kini jadi rekan kerjanya juga memvalidasi ha...