"Dek ikut Mas lari pagi yuk?" Mas Pram membantingkan badannya di kasurku, membuat tubuhku ikut tergunjang karena tekanan dari bobot tubuh Mas Pram. Aku mengerang kesal, pasalnya aku baru saja tidur di jam 3 pagi. Kebiasaan buruk yang selalu kulakukan setiap datang bulan yaitu maraton drama korea dengan catatan besoknya libur atau cuti. Mas Pram menidurkan kepalanya di pinggangku lalu memukul badanku.
"Bangunnnnn dek. Ayok lari pagi"
"Nggggggghhhh. Berisik banget anjir pagi pagiii. Gue mau tidur Mas jangan ganggu gue"
"Ya Allah Dek. Ini udah berapa hari dirumah kerjaan lu tidur sama nyuci doang. Gimana mau dapet pacar kalo begini. Entar jadi perawan tua lu dek. Ayok buru" Dih kalo aku mau hari inipun bisa aku punya pacar, ga tau aja ade nya abis di tembak sultan.
"Ahhhhh Ga mau" Mas Pram menarik kedua tanganku.
"Ayoooo" Dengan kekuatan badak yang Mas Pram kerahkan tentunya aku pasti menyerah.
"Ishhhhhhhhhhhhhh. Biasanya juga lari pagi sendiri, gue ngantuk!"
"Pokoknya lo harus bantuin gue Dek, soalnya kalo lari pagi sendiri suka ada tante tante genit yang deketin. Mending kalo dedek dedek gemes, lah ini yang suka curi curi lari pagi disamping gue tante tante dada pepaya. Seremmm ih gondal gandul" Aku terkikik. Melempar bantal ke wajah Mas Pram.
"Ya bagus dong Mas. Biar sekalian nyari jodoh, ingat kata pepatah umur hanyalah angka"
"Mbahmuuuuu. Gue nyari jodoh ya, bukan cari toko buah. Udah ayok banguuuuun olahraga" Mas Pram si tidak bisa di bantah jika ada maunya.
"Oke. Tapiiii kenalin gue sama 'Mas Mas Hallo Dek' temen temen lu itu ya. Yang ganteng dan dompetnya tebel" Aku mengisyaratkan tanda kutip dengan jari telunjuk dan tengah.
"Waduh aga syulit sih, tunggu temen gue kerasukan dulu baru deh kemungkinan mau di kenalin sama luuuu"
"Yeeeeeeeee kampret lu Mas"
Aku langsung cuci muka dan sikat gigi tidak perlu mandi karena kita akan berkeringat. Walaupun aku tidak make up, tapi aku tidak boleh lupa untuk mengaplikasikan sunscreen. Untuk di usiaku saat ini memang khasiatnya belum terlihat dengan menggunakan sunscreen rutin tapi aku yakin diusia kepala tiga, empat ataupun lima saat semua orang memiliki kulit yang kendur dan kusam. Semua orang akan iri dan pasti berharap memiliki kulit yang sehat, kenyal, dan senantiasa muda seperti yang kumiliki nanti.
Aku percaya itu karena menurut jurnal dan artikel yang ku baca Sunscreen bisa menangkal sinar UVA penyebab penuaan. Sinar UVA memiliki gelombang yang lebih panjang sehingga bisa menembus lapisan kulit lebih dalam. Lapisan kulit dalam terdapat kolagen yang berguna untuk mengencangkan kulit. Saat terkena UVA, kolagen pun rusak dan menghasilkan enzim metalloproteinase. Enzim ini ternyata menurunkan kadar kolagen. Akibatnya, kulit pun kendur, berkerut, dan timbul garis-garis halus.
"Dek ayo lari lagi. Masa baru 2 puteran udah selonjoran sih lu" Mas Pram menarik tanganku. Sepertinya perlu di ingatkan lagi perbedaan antara fisik wanita dan pria ditambah aku yang jarang sekali olahraga. Tapi hey 2 putaran dengan kategori benar benar lari itu termasuk lumayankan?
"Ya Allah Mas 2 puteran untuk lari udah ngos ngosan wajarlah! udah ah gue mau jalan aja. Ngapain sih lari lari capek tau. Udah kaya lari mengejar masa depan aja buru buru banget"
"Gue nyuruh lo ikut kan buat jagain gue dari gangguan cewe jadi-jadian disini. Pokoknya lo harus tetep ikut gue dek please please please"
"Ga ada! Pokoknya kalo lo mau gue tetep di samping lo. Ga usah lari! jalan aja gue ga sanggup. Titik. Perut gue sakit nih lari lari"
Mas Pram berdecak "Dek dek ... makanya diet. Yaudah gue lari duluan deh"
"Yaudah sono. Gue ngaso dulu nanti gue nyusul jalan" Aku yakin Mas Pram sudah bete banget denganku. Tapi apalah daya perutku tuh kalo di ajak lari sakit, apalagi larinya macam orang lagi ikut olimpiade nasional. Bener bener ga waras ya?
Aku memijat pelan betisku yang terasa kencang. Suara anak kecil menangis tiba tiba menghampiriku. Adik kecil dengan bando pita berwarna pink dan dress bunga bunga pink pula, rambutnya panjang mata besar seperti anime yang cantik.
"Kenapa adik cantik kok nangis?"
"Huaaaaaaa hiks hiks ... kucing Nhamila ada di pohon nda bisa tuyun" Adik kecil itu menunjuk pohon mangga di depan kami. Aku mengikuti arah tangannya, kucing jenis British Shorthair warna abu-abu solid tanpa corak sama sekali berada di batang pohon sambil mengeong seperti mengisyaratkan minta tolong. Duh kasian sekali.
"Mba cantik mau tolongin kucying Nhamila ndaa hiks. Kucyingnya kasian ga bisa itut puwang kalo ga bisa tuwun" Aku mengangguk. 'Mba Cantik' wah anak kecil biasanya tidak pernah bohong dan selalu jujur.
"Oke baik adik cantik. Serahkan semua ke Mbak Cantik yang akan menjadi superman buat nolong kucwing gemas di atas pohon" Adik Cantik yang ku tebak namanya adalah Namila mengusap air matanya lalu mengangguk.
"Mba Cantikkan cewek. Kata O-OM kalo cewe itu gwel berarti Mbak Cantik itu supelgwel bukan supelman"
Aku mencubit pelan pipinya "Aduh gemas deh. Baiklah Supergirl segera menolong kucying Namila ya" Sekali lagi Namila mengangguk dengan mata yang berbinar.
Aku memanjat pohon Mangga dengan hati hati dan untuk arahnya aku memodalkan insting. Sebenarnya ini adalah hal yang pertama kali aku coba. Tidak pernah terfikirkan dalam otakku sedetikpun untuk memanjat pohon entah untuk iseng bermain atau memakan buah sekalipun, simple jika ingin makan buah aku tinggal bilang ke Ibu dan Ayah pasti langsung di belikan atau aku bisa pergi langsung ke Total toko buah.
Aku berhasil sampai di depan kucing British Shorthair yang setauku berasal dari Eropa tepatnya dari Inggris. Karakteristik mencolok yang membedakannya adalah wajahnya lebar, mantel bulunya lebat tetapi pendek. Selain itu, British Shorthair juga memiliki mata berwarna tembaga dan ekor sedang.
Harusnya kucing juga pandai memanjat dan bisa turun dari pohon sendiri seperti kucing kampung yang biasa ku lihat di genteng.
Meoooonggg. Kucing itu mengoyang goyangkan buntutnya seperti ada hal yang ingin di tunjukan kepadaku. Meooongg.
Nah. Ternyata kaki kucingnya tersangkut ranting. Baiklah kucing manis, bidadari bumi akan segera menolongmu. Aku melepas kakinya dari ranting ranting yang menyulitkan kakinya bergerak setelah itu. Kucing British Shorthair ini langsung bisa turun berjalan pelan melalui dahan dahan pohon.
Aku tersenyum bangga.
"Yeayyy Mbak cantik hebat sekaiiii" Namila bertepuk tangan gembira. Aku menepuk dadaku jumawa.
Sekarang aku tinggal turun dan bertanya di mana keluarga Namila berada. Dia pasti anak dari keluarga kaya raya melihat dari kucing peliharaannya saja bernilai ratusan juta, aku pasti akan menerima imbalan karena telah menyelamatkan peliharaan mereka dan memulangkan putri kecil kesayangan mereka yang mungkin saja tersesat. Jika mungkin berlebihan, paling tidak aku bisa mendapatkan networking. Namila tadi ada mengatakan O-OM. Mungkin saja hari ini dia lari pagi atau jalan santai dengan Om nya, dan kemungkinan O-OM yang Namila maksud adalah laki laki mapan berwajah tampan dengan body seperti iklan L-Men dan ternyata dia adalah jodoh yang dikirimkan tuhan untuk wanita solehah sepertiku.
Emmm khayalan yang kedengerannya sedap.
Ok baiklah aku tinggal turun perlahan menyusuri dahan yang tadi aku panjat.
"Mba cantik ayo turun. Kucwing aku udah ada di bawah nih"
Aku menelan ludah ku. Ibuuuuu, Ayaaahhh, Mas Praammmmm aku tidak tau caranya turun. Tiba tiba aku lupa dahan mana yang tadi aku panjat lebih dulu. Panik seketika memenuhiku. Baiklah aku harusnya menelpon Mas Pram dengan ponselku.
Aku merogok isi kantongku, tempat aku menyelipkan ponsel. Tetapi aku malah kehilangan keseimbangan tubuhku dan ...
KAMU SEDANG MEMBACA
SO MUCH FOR MY HAPPY ENDING (CERITA LENGKAP ✅)
ChickLitNamanya Pak Regan. Boss super kejam, nyinyir tapi sexy yang pernah Anindya temui di bumi. Hal ini tentunya bukannya hanya Anindya yang merasakan, para kacung korporat termasuk mantan terindah Anindya yang kini jadi rekan kerjanya juga memvalidasi ha...