BAB 13 SAKIT

748 48 0
                                    

"Sa, Doy ayuk kita kesana, foto bareng disana.. Haru mau foto disitu trus upload di IG"

"iya iya ayuk"

saking semangatnya Haruto lupa membawah jaket, sedangkan di puncak sangat dingin karna baru saja turun hujan.. dia hanya memakai kaus lengan pendek yang tipis.

cekrek..cekrekk

Mereka sibuk berfoto !!!

"ayok masuk lagi Haru kedinginan"

setelah selesai waktu foto fotonya Haruto merengek karna kedinginan. sebenarnya gak dingin dingin amat, tapi tubuh Haruto emang serapuh itu kalo soal udara dingin. melihat keadaan Haruto yang menggigil kedinginan, Asahi dan Doyoung menyudahi waktu foto foto alam.

Jeongwoo dan lainnya asik main game, biasalah gamers sejati.. jadilah Jeongwoo lupa merhatiin Haruto buat mastiin kalo dia pake jaket.

"Jae, ayoo mulai masak bantuin aku, udah pada laper tuh. Haru udah ngerengek dari tadi katanya lapar"

akhirnya mereka menyudahi waktu main gamenya.
.
.
.

akhirnya mereka makan siang bersama. makanan ala chef Asahi.

"enak banget Sa, ternyata kamu pintar masak ya" Doyoung acungin jempol.

"Ru gimana makanannya? enak gak?"

"enak" Haruto hanya menjawab seadanya.

Asahi dah takut jangan jangan moodnya ancur pas nungguin makanan selesai di masak ya, secara dia udah ngerengek sedari tadi.

"Ru?"

"yaa kenapa Sa?"

"mood kamu gak bagus ya?"

"kenapa?"

"kamu seperti tidak menikmati makananmu"

"ahh gak kok Sa, aku hanya... kepalaku hanya sakit sedikit"

melihat tingkah Haruto, Jeongwoo langsung memeriksa dahinya, dan benar saja Haruto demam. mana panas banget lagi badannya.

"Ru ayok ke kamar" ajak Jeongwoo supaya Haruto langsung istirahat.

"gak bisa jalan, kaki Haru udah lemas banget" Haruto merengek kepada Jeongwoo.

Haruto kalau sakit memang manja banget, hanya saja sedari dulu saat dia sakit selalu sendirian dan kurang mendapat perhatian dari orangtuanya, makanya jarang ada yang menyaksika kemanjaan dia saat sakit.

"yaudah Jewu gendong mau?"

"mmm" Haruto hanya menganguk.

akhirnya dia digendong ala princess oleh Jeongwoo.. sampai di kamar Haruto dibaringkan pelan.

"jangan dulu tidur, aku buatin teh jahe dulu, minum itu dulu baru tidur"

"mmm" haruto hanya menganguk.

Jeongwoo langsung bergegas ke dapur membuatkan teh jahe anget buat haruto.

.
.
.

"minum dulu"

Haruto meminum teh jahe anget yang sudah dibuatkan oleh Jeongwoo.

"Haru mau tidur"

"yaudah tidur aja dulu ntar dibangunin lagi kalo buburnya dah masak ya, makan bubur baru minum obat"

"mmm"

Haruto gak ada tenanga buat ngomong, mangkanya dia hanya menganguk saja sedari tadi.. tapi itu terlihat lucu dimata Jeongwoo.

Jeongwoo pun menuju dapur membuatkan bubur untuk Haruto.

"mau ngapain Woo? Haru gimana keadaanya?"

"dia lagi tidur Sa, aku mau buatin bubur dulu buat dia"

"biar aku aja Woo"

"gak apa apa, aku aja"

"oke deh kalo perlu bantuin kurang panggil aku aja"

"iya iya"

.
.
.

"Ru.. Ru.. Haruu?"

"NGNGH.. kenapa Jewu?"

"ayok bangun dulu makan bubur baru minum obat"

"mau tidur gak mau makan"

"ayo bangun dulu makan buburnya biar sedikit terus minum obat"

Jeongwoo membangunkan Haruto pelan pelan.. setelah 3 suapin lagi lagi Haruto merengek.

"dah kenyang"

"1 suapan lagi"

"tapi dah kenyang"

"ini yang terakhir"

akhirnya Haruto membuka mulutnya dan makan satu suap lagi. melihat itu Jeongwoo pun tersenyum.

"good boy" Jeongwoo muji Haruto sambil mengusap rambutnya.

"ini obatnya di minum dulu baru tidur lagi" Jeongwoo menyodorkan obat yang sudah disiapkan oleh Lisa.

Haruto meminum obatnya, kemudian Jeongwoo membaringkan lagi tubuhnya.. hendak keluar tapi tangannya di tahan Haruto.

"kenapa Ru?"

"jagain Haru" rengeknya.

"iya iya aku cuma anterin baskom ke dapur bentar"

tapi Haruto terus merengek, akhirnya Jeongwoo meletakan baskom di meja di samping tempat tidur.

"yaudah tidur gih aku jagain"

Haruto gak ngelepasin pegangannya. jadi Jeongwoo gak bisa ngapa ngapain.. sedari siang sampe malam Jeongwoo menjaga Haruto, dia pun ikut tertidur di samping si mpus.. jam 7 malam dia terbangun dan memeriksa suhu badan Haruto.

"ahh sudah mendingan" Jeongwoo bergumam dalam hati.

dia melepaskan pegangan tangan Haruto pelan pelan dan keluar kamar.

"Woo? gimana keadaan Haru?" Asahi dan lainnya sedang menunggu mereka di ruang tamu.

"dia masih tidur tapi demamnya sudah agak turun"

"oh syukurlah kalo begitu" seru Asahi.

Asahi dari tadi sangat khawatir tapi karna dia melihat Jeongwoo begitu telaten merawat Haruto,, sebagai teman yang baik dia tidak akan mengganggu waktunya Jeongwoo dalam merawat Haruto.. hehehe Asahi udah gemes melihat mereka gak pacaran, karna menurut Sahi mereka itu sama sama saling suka.

"Sa, boleh lo jagain Haruto bentar? gue mau mandi dulu"

"boleh kok"

"thanks"

Jeongwoo pergi mandi.. selesai mandi dan berganti baju, dia menghubungi Lisa untuk mengatakan kalo Haruto lagi sakit.

kriiing.. kriingg..

"ya halo nak jeongwoo, ada apa?"

"tante Haruto demam, tadi dia terlalu bersemangat melihat pemandangan dan lupa memakai jaket"

"astaga.. terus bagaimana keadaannya skarang nak?"

"sudah membaik tante, demamnya sudah mendingan, dia sudah minum teh jahe dan minum obat"

"trimakasih banyak nak, sudah merawat Haru. maaf ya sudah ngerepotin"

"sama sama tante.. gak ngerepotin kok. aku tutup dulu ya tante telfonnya"

"iya nak"

Jeongwoo kembali ke tempat tidurnya Haruto.

"Sa, lo dah boleh keluar biar gua aja yang jagain Haruto"

"oh iya Woo"

Jeongwoo memandangi Haruto yang tertidur pulas setelah minum obat.

"sejak kecil wajahnya memang cantik, siapa sangka setelah tumbuh dewasa jadi lebih cantik" Jeongwoo bergumam sendiri sambil tersenyum memandang wajah cantik laki laki yang jadi tunangannya itu.

Gimana bab ini gaezz?
Jangan lupa vote ya...
Makasih :)

To..End or To..GetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang