BAB 26 SORRY AND THANKS

516 36 1
                                    

Jeongwoo kembali lagi ke kamar, membawakan Haruto buah strawberry kesukaannya yang sudah di cuci bersih. Jeongwoo membelinya saat tadi keluar membeli obat.

"Mau makan buah?"

"Darimana dapat buahnya?"

"Tadi Jewu beli pas keluar beli obat"

"Maaf sudah merepotkan"

"Kenapa Haru ngomong gitu? Jewu gak suka yah. Jewu gak merasa di repotkan kok"

Hikssss.. Hikssss....

Jeongwoo kembali panik karna Haruto menangis lagi. dia langsung menghapus air matanya dan memeluknya.

"Kenapa menangis lagi? kali ini Jewu salah apa? Jewu minta maaf, tolong jangan menangis lagi. Jewu benci liat Haru nangis begini"

Hikss.. Hikss....

Haruto hanya terus menangis.

"Apa Haru benar benar tersiksa karna menerima perasaan Jewu? kalau begitu tolong Haru lepasin lagi aja perasaannya supaya Haru gak tersiksa lagi"

Haruto terkejut mendengar perkataan Jeongwoo.

"Kenapa ngomong begitu? setelah semuanya? semudah gitu ngomongnya?"

"Jewu hanya gak mau melihat Haru tersiksa karna punya hubungan dengan Jewu"

"Setelah semuanya, segampang itu?? gak !! kamu benar, lebih baik gak ada hubungan apa apa. anggap aja semua yang terjadi gak pernah terjadi. kamu pasti lelah dan menyesal dengan semua ini, lebih baik kembali seperti semula saja. aku capek mau istirahat, setelah tenagaku pulih aku akan pindah ke kamar dibawah jangan khawatir"

Haruto hendak merebahkan dirinya lagi, tapi ditahan oleh Jeongwoo.

"Haru, Jewu gak menyesali semuanya, Jewu juga gak merasa lelah. Jewu hanya takut kalau Haru akan tersakiti jika bersama Jewu. Jewu gak mau Haru terus menangis karna Jewu. Jewu sangat sayang sama Haru, Jewu gak bisa kalau gak ada Haru, tapi jika demi Haru bahagia, Jewu gak apa apa jika harus melepas Haru"

"Gak!! kamu memang udah gak ingin melanjutkan semua ini. buat aku bahagia?? hahahaa apa menurutmu dengan begitu aku akan bahagia? baiklah kalau memang begitu mau kamu. saat pulang nanti, kita putuskan pertunangan kita dan akhiri semuanya"

Mendengar kata kata itu, dada Jeongwoo seperti tertusuk oleh benda tajam. hatinya sangat sakit, bukan ini akhir yang dia mau. dia hanya benci melihat Haruto menangis, tapi dia sadar Haruto selalu menangis karna dia.

"Haru, maafkan aku. maafin Jewu. gak, gak bisa Jewu gak bisa lepasin Haru. Jewu harus gimana supaya Haru gak tersiksa jika terus sama Jewu?! Jewu harus ngapain?!" Jeongwoo menangis sesegukan.

Jeongwoo terlihat sangat kacau. ini pertama kalinya Haruto melihat dia seperti ini, sebelumnya dia pernah menangis tapi kali ini, Jeongwoo terlihat sangat berantakan. air matanya terus mengalir.

Haruto memeluk Jeongwoo.

"Haru gak mau putus dengan Jewu. Haru seneng kok bareng Jewu. Haru hanya sakit hati saat tau Jewu gak menepati janji. Haru benci orang yang gak menepati janjinya. Haru gak tau harus gimana, tapi Haru gak mau putus gak mudah buat ilangin perasaan Haru ke Jewu"

Haruto memegang wajah Jeongwoo, dia mengusap air mata tunangannya itu. sosok laki laki cool yang dihadapannya itu terlihat sangat berantakan, kemudian Haruto mengecup kening Jeongwoo.

"Haru gak mau hubungan kita berakhir, karna itu jangan pernah menyuruh Haru pergi. tau kok Haru egois, tapi Haru gak mau hubungan kita selesai. maafin Haru jika terlalu mengekang Jewu, terlalu mengatur, terlalu berlebihan, terlalu egois. Maafin Haru" lirih Haruto.

"Jewu juga gak mau hubungan kita berakhir. Haru gak egois, Jewu gak merasa dikekang. Jewu senang kalau Haru posesifin Jewu, itu artinya Haru bener bener sayang sama Jewu"

Jeongwoo menghentikan kata katanya sebentar lalu melanjutkannya lagi setelah beberapa saat dia diam.

"Haru, Jewu sangat senang dan bersyukur saat Haru menerima perasaan Jewu. Jewu pernah menunggu dan mencari Haru selama 10 tahun, hingga akhirnya kita bertemu karna dijodohkan dan Jewu percaya kalau itu adalah takdir kita untuk bersama. karna itu, Jewu harap kita bisa bertahan untuk slalu sama sama hingga batas usia kita. Haru mau kan?"

Mungkin itu terdengar seperti bualan dan omong kosong, tapi Jeongwoo serius dengan perkataannya itu. dia sangat mencintai Haruto, makanya dia sangat membenci dirinya yang sudah membuat kekasihnya itu terluka dan menangis.

"Apa Haru boleh egois?"

"Boleh Haru"

"Haru cuma gak suka Jewu memberikan atensi pada orang lain. Jewu cuma boleh begitu sama Haru saja. Haru mau itu cuma jadi milik Haru"

"Mulai sekarang seluruh atensi Jewu hanya untuk Haru. Jewu janji"

"Mmmm makasih"

"Sama sama sayang"

Haruto memeluk Jeongwoo sangat erat.

"Haru?"

"Mmmm???"

"Jewu boleh nyium Haru gak?!"

"Mmmm, kenapa harus minta izin? kan jewu tunangan Haru gak perlu minta izin lagi untuk melakukan itu"

"Oh benarkah???"

"Mmmmmm"

Mendengar kata kata Haruto tentu saja Jeongwoo merasa sangat senang dan dia langsung meng hap tunangan manisnya itu.

Dia melumat bibir manis Haruto yang sangat lembut. dia melumat bibir atas dan bawah bergantian. Haruto juga ikut membalas lumatan bibir Jeongwoo. Haruto membuka mulutnya hingga lidah Jeongwoo masuk dengan bebas menyusuri gigi rapinya dan lidah mereka bertaut digulungkan kesamping, ke atas ke bawah hingga mereka bertukar saliva.

Bersambung........

To..End or To..GetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang