tok...tok...tok
Jihon mengetuk pintu Jeongwoo tanpa henti... karna gak ada respon dari Jeongwoo akhirnya Jihoon masuk tanpa izin. Jeongwoo masih tertidur pulas gak terganggu dengan suara ribut yang dibuat Jihoon.
"dek.. dek... Jongu.. Park Jongu"
"apa si kak? masih juga pagi udah teriak teriak gak jelas"
"woii pagi? ini sudah siang jangan jadi kek kebo, bangun oii"
"kak apaan sii"
Jeongwoo terpaksa bangun, meskipun masih malas untuk bangun dia harus bangun karna Jihoon gak akan berhenti ganggu dia.
"ada perlu apa? ganggu tidur orang aja"
"eii jangan ketus ketus kek gitu. boleh gak lo jemput Hyunsuk???"
"masih lama kan acaranya? kok kak Hyunsuk udah mo datang??"
"katanya mau ngobrol dulu sama mama ntar kalo acara udah mulai udah gak ada waktu lagi buat ngobrol bareng mama"
"trus lo mau kemana kak? kenapa gak lo aja yang pergi jemput??"
"ada urusan mendadak di kantor, papa ngajak aku pergi,, mau ngajak kamu tapi kata papa ntar kamu kesal kalo di bangunin, jadi lo mau jemput Hyunsuk ato ikut papa ke kantor???"
"yaudah gue jemput kak Hyunsuk aja"
"gue udah tau lo bakal pilih itu"
"hehehehehe... selamat bersenang senang ya kak di kantor"
diihh... Jihoon memutar matanya kesal.
.
.
.(kak, aku udah di depan rumah kakak.. aku gak keluar mobil soalnya belum mandi, gak enak nyapa orang tua kakak.. hehehe)
Jeongwoo mengrim pesan kepada Hyunsuk.. dia memang langsung bergegas ke rumah Hyunsuk.. jangankan mandi, cuci muka saja enggak.. (orang ganteng mah bebas 😁).
KLEEKK..
pintu mobil terbuka.. Hyunsuk langsung masuk ke mobil.
"dek, sorry ya lama"
"santai aje kak"
sedang dalam perjalanan tiba tiba Hyunsuk teringat dengan percakapannya dengan Haruto jadi dia berniat untuk memberitahu Jeongwoo.
"dek?"
"kenapa kak?"
"waktu kita di villa, aku sempat ngobrol sama Haruto loh"
"ngobrolin apa kak??"
"kakak dah ceritain tentang kalian yang bertemu 10 tahun lalu"
"trus gimana reaksinya kak??"
"dia terkejut.. dan kamu tau dek dia juga terus nyariin kamu selama ini"
"gimana perasaan dia ke aku kak??"
'dia juga suka sama kamu dek, tapi...."
"tapi kenapa kak??"
"dia takut aja buat benar benar buka hati buat kamu, katanya dia takut kalo selama ini yang kamu suka bukan Haruto tapi Yuna, hanya saja kamu yang belum sadar dengan perasaan kamu sendiri"
"benarkah? dia juga suka sama gue?"
"mmm dia sendiri yang bilang, kurang usaha kamu dek buat yakinin dia"
"iya kak, gue bakalan berusaha yakinin Haruto, setidaknya gue dah tau kalau dia juga suka sama gue"
Jeongwoo sangat senang saat mengetahui kalo Haruto juga menyukainya, meski begitu dia juga berpikir keras bagaimana meyakinkannya kalo perasaannya memang cuma buat Haruto.
*
*
*
acara ulang tahun pun dimulai.. yang datang hanya keluarga serta teman teman Jihoon juga ada beberapa kolega Jimin.. acara ulang tahun di laksananakan di taman rumah mereka.. sementara itu Jeongwoo mendekati Haruto."Ru??"
"mmm kenapa Jewu??"
"aku mau ngobrol bentar sama Haru boleh?"
"ngobrolin apa??"
Jeongwoo tidak menjawab pertanyaan Haruto tapi langsung menarik tangan Haruto dan membawanya ke kamar.
"Jewu mau ngobrol apa??"
jantung Haruto sedari tadi memacu sangat cepat, dia sangat gugup karna skarang dia sedang berduaan doang di kamar Jeongwoo.
"Ru?? gue suka sama lo, bahkan sejak 10 tahun lalu.. gue tau mungkin lo gak bakalan percaya, tapi gue beneran suka sama lo.. bisa gak lo kasih kesempatan buat gue???"
Haruto terkejut mendengar pernyataan Jeongwoo yang tanpa basa basi. mukanya memerah, jantungnya berdetak kencang.. dia sangat senang mendengar pernyataan Jeongwoo.
"Haru juga suka sama Jewu" Haruto mencicit pelan namun masih bisa di dengar oleh Jeongwoo.
Jeongwoo sangat senang, dia memeluk Haruto..jelas Haruto sangat terkejut, tapi dia menenggelamkan kepalanya di dada bidangnya Jeongwoo.
"Jadi sekarang hubungan kita dah resmi kan?" tanya Jeongwoo memastikan.
"mmmm"
Mereka berpelukan cukup lama.
"Ru?? boleh aku cium kamu??"
"ah eh mm" Haruto menganguk malu.
Jeongwoo tersenyum dan mengangkat wajah Haruto.
CUP....
Degg.. jantung Haruto keknya berhenti berdetak.
Jeongwoo mencium kembali bibir Haruto.. melihat tidak ada penolakan dari Haruto,, Jeongwoo mulai melumat bibir atas dan bawah Haruto. Jeongwoo menggigit bibir bawah Haruto, mulutnya terbuka, lalu lidah Jeongwoo menerawang masuk ke dalam mulutnya, mengabsen gigi haruto satu per satu.
mmmmphh.. mmmmmmpphh.. mmmmmmmmmpphh
selang beberapa menit ciuman panas itu terjadi.. Haruto menepuk pundak Jeongwoo.. dia sudah kehabisan napasnya.. Jeongwoo pun berhenti menciumnya. setelah kegiatan ciumana panas mereka, Haruto bahkan gak berani menatap Jeongwoo.
"Ru?? kenapa kamu gak mau liat mukaku??"
tidak ada jawaban. Haruto hanya menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jeongwoo sambil menggelengkan kepalanya.
"Haru malu" cicitnya pelan.
Jeongwoo terkekeh... "malu kenapa??"
"soalnya ini ciuman pertama Haru.. rasanya aneh tapi Haru suka"
Jeongwoo semakin gemes dibuatnya.. Jeongwoo mengangkat wajah Haruto.
"Ru? itu juga ciuman pertama buat aku, dan aku senang karna itu kamu"
lagi dan lagi wajahnya Haruto memerah.
"iiih Jewu kok ngomong gitu, Haru makin malu"
"kok malu sii, gak usah malu kan ngelakuinnya dengan Jewu"
Haruto hanya menganguk.
"jadi mulai skarang Haru adalah pacarnya Jewu"
"kok pacar sii?" Haruto memprotes.
"Haru gak mau ya jadi pacarnya Jewu??"
"iyalah"
Jeongwoo terkejut mendengar pernyataan Haruto.. tapi dia berusaha menenangkan dirinya.
"kenapa??"
"kan Jewu itu tunangnnya Haru"
Jeongwoo tersenyum, dia sangat senang Haruto mengakuinya sebagai tunangannya.
"Makasih ya Ru, sudah mau nerima perasaan Jewu"
"sama sama, kan Haru juga suka sama Jewu.. tapi Haru gak suka liat Jewu deketan sama Yuna, apalagi Jewu perhatian banget sama dia"
"Jewu janji akan menjaga jarak dengannya"
"janji??"
"iya janji"
mereka berpelukan cukup lama dan akhirnya turun lagi ke pesta ulang tahun Jihoon.
Bersambung.......
KAMU SEDANG MEMBACA
To..End or To..Gether
RomanceBerawal dari dijodohkan orangtua mereka yang merupakan teman baik. Demi mempererat hubungan persahabatan orangtuanya Jeongwoo dan Haruto harus dijodohkan. entah berakhir bersama atau harus merelakan satu sama lain.... Warning!!!! bxb Jeongharu Janga...