BAB 14 LEBIH BERUSAHA

558 47 0
                                    

06:00...

Haruto terbangun.. dia sangat terkejut karna Jeongwoo tidur dengannya.. Haruto mengingat kembali kejadian kemarin dia merengek seperti anak kecil sama Jeongwoo.. dia malu mengingat hal itu.. Haruto bangun pelan pelan supaya gak bangunin Jeongwoo, karna kalo sampe ke bangun dia gak tau menghadapi Jeongwoo seperti apa nantinya.

sebelum keluar kamar, Haruto memperhatikan wajah tampannya Jeongwoo.

"tampan sekali, sayang kamu hanya menyukai temanmu" lirih Haruto dalam hati.

Asahi benar, Haruto sudah mulai tertarik pada Jeongwoo tapi dia gak mau nunjukin karna dipikirannya Jeongwoo sudah menyukai orang lain.

Haruto pergi ke ruang tengah yang kebetulan ada tv, jadi dia memutuskan untuk menonton kartun kesayangannya yaitu sinchan. karna ini masi pagi banget otomatis semua orang masih tertidur.. Haruto duduk di sofa, dia membawah selimut yang dibawah dari rumah.

gak mau bawah tapi Lisa bersikeras memaksanya untuk bawah selimut tebal.. alhasil memang bermanfaat. sekalipun demamnya sudah turun tapi kalo dia gak pake baju tebal lagi pasti bakalan masuk angin lagi.. apalagi udara di puncak di pagi hari pasti sangat dingin.

Jeongwoo terbangun.. dia tidak mendapati Haruto disampingnya.. dia keluar dari kamar nyariin Haruto karna dia pikir Haruto pasti sedang menonton tv dan benar saja si mpus lagi nonton tv.

deg...

Haruto terkejut saat ada tangan yang menyentuh dahinya.. dan dia lebih terkejut lagi kala dia tau orang yang menyentuh dahinya adalah Jeongwoo.

"demam kamu udah turun, tapi buat jaga jaga harus minum obat lagi pagi ini"

"obat lagi??" Haruto hendak memprotes.

"kamu gak mau ikut acara barbeque sebentar, kalo gak mau ikut yaudah gak minum obat juga gak apa apa"

"iya mau minum obat . apaan si bawel amat kek mama"

meskipun Haruto menggerutu kesal, di mata seorang Park Jeongwoo hal itu tidak terlihat menakutkan justru terlihat sangat lucu.

"mau minum teh jahe anget?? aku buatin yaa?"

"emang bawah banyak yaa?"

"iyaa tante Lisa bungkusin banyak"

"yaudah boleh deh kalo kamu gak merasa direpotkan"

"tunggu bentar ya, sekalian mau roti? di pakein coklat mau?"

"mau banget" seru Haruto bersemangat.

maklum anaknya sangat suka segala sesuatu yang berkaitan dengan rasa manis.

"okey wait a minute"

"dih sok inggris loh"

hahahahaha... Jeongwoo hanya bisa ketawa disindir sama Haruto.

.
.
.

"nihh tehnya dan roti.. sarapan ini dulu.. aku ke dapur buatin bubur buat kamu makan sebelum minum obat ya"

"he eh makasih teh dan rotinya"

"sama sama.. kenapa kamu ngomongnya gak natap aku? kan yang lagi bicara sama kamu itu aku bukannya gelas, malah gelas yang ditatap"

Haruto masih malu melihat Jeongwoo sebenarnya, karna teringat akan rengekan yang super duper memalukan menurutnya, padahal di mata Jeongwoo itu hal yang sangat menggemaskan.

"yaudah sono bikinin aku bubur ntar aku kelamaan minum obatnya"

Jeongwoo pergi ke dapur dia berhenti menggoda Haruto. dia tau kenapa Haruto malu melihatnya, Jeongwoo hanya tersenyum.

To..End or To..GetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang