BAB 27 HAPPY WITH YOU 🔞

693 25 2
                                    

Jeongwoo semakin memperdalam ciuman mereka.

Mmmmmmhhhh.. Haruto mendesah dan terdengar jelas di telinga Jeongwoo. mendengar itu ciuman mereka semakin memanas. tangan Jeongwoo masuk kedalam bajunya Haruto dan sibuk memainkan nipel pink milik Haruto.

Mmmmmmmhhhhh. mmmmmmpppphhhh....

Haruto terus mendesah. ciuman Jeongwoo kini beralih ke leher jenjang Haruto. Mmmmmmhhhhh, Haruto terus mendesah karna sentuhan Jeongwoo.

Jeongwoo menanggalkan semua baju milik Haruto. ciumannya beralih ke nipel milik Haruto. dia memainkan lidahnya di nipel pink milik Haruto sedang tangannya yang satu memainkan nipelnya yang sebelah dan tangannya yang satu sibuk menyusuri lubang Haruto.

Mmmmhhhh.. Aaaaaaahhhh.. Mmmmpppphhh.. Aaaaaahhhh.....

Haruto terus mendesah dengan setiap sentuhan Jeongwoo, badannya meliuk liuk sambil terus mendesah menikmati sentuhan Jeongwoo.

"Aku akan memasukannya yah?"

"Mmmmm"

Jeongwoo memasukan miliknya yang berukuran besar itu yang sudah mengeras kedalam lubang Haruto. dia mulai menghentakkan lubangnya dengan pelan dulu, lama kelamaan hentakannya semakin cepat.

Aaaaaaahhhh.. Mmmmmhhhh.. Aaaannnggghhhh.. Mmppphhh....

Haruto terus mendesah kenikmatan. Jeongwoo terus menghentakkan lubang Haruto dengan cepat. dia menyuruh Haruto untuk menungging, dan Haruto menurutinya dan melakukan kegiatan mereka dengan gaya begitu.

Aaaaaaaahhhh.. "Gaya begini sangat gelih" Aaaaaahhh.. Mmmmmhhh.....
"Jewu, begini sangat Mmmmmmhhhh geli, Aaaaaaahhhhh.. Mmmmph"

Jeongwoo mencium belakang leher Haruto dan membuat Haruto semakin terangsang.

Aaaaaaaahhh.. Aaaaaahhhh.. Aaaaahhhhh.. Aaaaaaahhhh.. Aaaaahhhh.....

"Haru dah mau keluar Jewu Mmmmmmhhhh.. Aaaaaaahhhh"

"Keluarin aja sayang"

Crrrooootttt... Cairan Haruto keluar, tapi punya Jeongwoo belum.

Jeongwoo terus menghentakkan lubang Haruto tanpa henti. kini gaya mereka sudah berubah kembali berhadapan. Haruto melingkarkan kakinya di pinggang Jeongwoo sehingga setiap hentakkan, milik Jeongwoo sangat terasa di lubangnya.

Aaaaaaaaahhhh.. Aaaaaaaaahhhh.. Mmmmmmmhhh.. Mmmmhhhh....

"Jewu lebih cepat lagi Aaaaaahhhh Haru gak tahan Mmmmmhhhh"

Seruan dan desahan Haruto semakin membuat Jeongwoo bersemangat menghentakkan lubangnya Haruto. Jeongwoo menghentakkan lubangnya sangat kasar tapi Haruto malah kenikmatan.

Aaaaaaaahhhhh.. Aaaaaaahhhh.. Mmmmmmppphhh.. Aaaaaaaaahhh.....

Kegiatan mereka berlangsung hingga malam. mereka berhenti karna Haruto sudah merasa kelelahan dan Jeongwoo tidak tega melihatnya. dia juga baru sadar kalau Haruto sedang sakit.

"Demam Haru dah turun"

Jeongwoo mengecek suhu tubuh Haruto kemudian memeluknya. Haruto membalas pelukannya. mereka tiduran sambil berpelukan.

"Haru suka begini, kerasa anget"

"Benarkah? jadi sekalipun gak ada kain tapi kalau ada Jewu, Haru akan tetep merasa anget?"

"Mmmmmm hehehee"

"Menurut Haru kamar ini kedap suara gak?"

"Gak tau, kenapa?"

"Soalnya tadi Haru mendesah sangat kuat, takutnya kedengaran ampe bawah"

Haruto mencubit perut Jeongwoo.

"Akh.. Akh sakit sayang"

"Makanya jangan ngomong begitu"

"Kenapa kamu masih malu gitu sih? kan kita udah buat gitu kedua kali"

"Tapi Haru tetap malu"

"Jangan malu dong, kan buatnya bareng Jewu. kita melakukannya sebelum menikah, apa mama sama bunda akan marah kalau tau kita udah melakukannya? mana Jewu ninggalin banyak bekas merah lagi di badan Haru"

"Jewu sih dah kayak nyamuk aja"

"Jewu suka soalnya kulit Haru rasanya manis"

"Iiiihhh jangan ngomong gitu Haru malu"

"Hahahahaa.. Haru??!!"

"Mmmmmm??"

"Jewu senang dengan Haru. bahagia banget!! Jewu bersyukur punya tunangan yang super duper ganteng plus cantik bonus manis banget lagi. Haru mau cepet nikah kek Asahi dan Jaehyuk, atau nunggu kita selesai kuliah baru nikah?"

"Haru juga bahagia banget bisa sama sama dengan Jewu. urusan menikah Haru mana mana aja, cepet nikah Haru senang gak cepet nikah juga Haru senang. kan tetap aja Haru sama sama dengan Jewu"

"Heheheee Haru benar banget. yaudah ayuk tidur ini sudah larut malam"

"Mmmmmmm"

Jeongwoo mengecup kening Haruto, lalu dia memeluknya kemudian mereka tertidur sambil berpelukan.

Keesokan paginya, Haruto terbangun lebih dulu. dia menatap Jeongwoo yang masih tertidur lelap.

"Ganteng banget sih!! gimana kalau banyak yang suka sama kamu? ah gak bisa, cuma boleh aku yang suka orang lain gak boleh. tapi kamu sangat tampan dan aku gak bisa menyembunyikan ketampananmu ini. iiiihhh kenapa sih kamu harus jadi tampan?"

Haruto berdebat sendirian karna ketampanan tunangannya itu sampai tidak sadar kalau Jeongwoo sudah memperhatikannya sedari tadi.

"Tenang aja ketampananku itu cuma akan jadi milik Haru kok"

"Jewuuuu??!! kapan bangunnya?"

"Sejak Haru bilang kalau cuma boleh Haru yang suka sama Jewu orang lain gak boleh"

"Kok Haru bisa gak sadar sih kalau Jewu dah bangun?!"

"Mungkin karna Haru sibuk mengagumi ketampanan Jewu"

"Ihhh narsis banget"

"Lah kan tadi Haru yang bilang begitu, Jewu hanya ngikutin Haru. kok malah dibilang narsis sih sayang?"

"Kalau diri sendiri yang ngomong kelebihan sendiri itu namanya narsis lah. gak boleh sombong loh"

"Hehehee iya.. iya sayang"

Cup....

Jeongwoo mengecup bibir Haruto.

"Kok gak bilang bilang mau nyium"

"Kemarin katanya kalau Jewu pengen nyium gak usah bilang bilang"

"Hehehee benar juga yah"

Cup....

Jeongwoo mengecup bibir Haruto lagi, kemudian melumatnya lembut. Haruto membalas melumat bibir Jeongwoo. mereka berciuman sangat lama tanpa unsur nafsu.

Bersambung.......

To..End or To..GetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang