Pasal 25

3.8K 387 120
                                    

Sage mengacak rambutnya kesal, sementara kepala berpikir cepat membuat keputusan.

Rencana yang sudah tersusun rapi siang ini gagal karena Gunawan tiba-tiba membatalkan acara lunch dengan pegawainya.

Sebenarnya ini bukan hal yang perlu dipermasalahkan. Ia bisa simply mundur dan menunggu beberapa hari kedepan.

Tapi.. alasan pembatalan yang ia dengar membuat Sage ingin membuat plan darurat.

Gunawan Adiwaskita menangguhkan janji makan siang dengan pegawainya karena ingin bertemu dengan istri dan adiknya, Rendra Adiwaskita.

Well, technically, Sage bisa memantau dari jauh. Ia sudah biasa menyadap setiap percakapan penting yang dilakukan si target kedua.

Tapi, jujur saja Sage sudah tak tahan. Ia ingin segera bertemu dan menuntaskan masalahnya dengan mereka.

Apalagi ini adalah jenis pertemuan yang tepat untuk Sage menampakkan diri. Ada Gunawan dan istrinya. Juga adiknya, yang sedari kemarin ikut mengusik.

Hasil informasi terbaru dari Blaise, Rendra adalah satu-satunya keluarga Adiwaskita yang dulu dekat dengan ibu selama beliau menjadi istri si keparat Gunawan.

Hm.. jadi semakin penasaran kan, kenapa pria itu ikut campur?

Sage menimang-nimang Desert Eagle yang sedari tadi ada di tangan.

Senjata buatan Israel ini adalah teman dekatnya sedari beberapa tahun yang lalu yang menemani sebagai alat pertahanan. Belum pernah menewaskan orang, tapi mungkin hari ini akan mendapatkan rekor baru.

Oke. Sage sudah memutuskan. Ia akan mengambil resiko, menyelinap masuk ke dalam tanpa penyamaran.

Sage yakin semua akan aman. Ia hafal denah rumah ini, beserta jumlah penjaga di setiap koridor.

Perlengkapan tempur yang ada dalam tas cukup untuk melumpuhkan mereka.

Sudah ada delapan sniper yang mengelilingi rumah ready jika ia butuh bantuan.

Shadow team juga sudah siaga, menyusup diantara bodyguard keluarga Adiwaskita.

Micky pun siap diandalkan, ready on his beck and call.

Semuanya sudah sempurna. Sage yakin takkan ada kegagalan.

Satu dua jam kedepan semua tetek bengek menyangkut balas dendam ini akan selesai.

Saatnya tutup buku, dan mulai lembaran baru setelahnya.

...

Sama seperti misi pertamanya, Sage mengubah tampilan CCTV di ruang kendali terlebih dahulu sebelum masuk kedalam.

Outfitnya yang cukup berbeda. Kali ini ia menggunakan setelan jas serba hitam ala bodyguard, lengkap dengan rompi anti peluru di baliknya.

Di hidung mancungnya bertengger kacamata pintar Augmented Reality yang tak hanya bisa menyajikan blueprint gedung tapi juga menghitung banyaknya target yang ada dihadapan.

Jika saat memasuki rumah Bimasena ia cukup membawa satu glock 17 kali ini Sage menyiapkan beberapa senjata, termasuk desert eagle si jimat keberuntungan.

Masuk melalui pintu samping, Sage bergerak cepat menyusup melewati beberapa ruangan.

Tak banyak penjaga yang disenyapkan sampai ia tiba di sayap rumah tempat tinggal Gunawan Adiwaskita.

Di lorong tempat ruang kerja berada, shadow team sudah mengambil alih, menyamar sebagai bodyguard.

"Tetap disini, dan halangi siapapun yang ingin masuk ke dalam." Sage memberikan perintah.

THE WEDDING AGREEMENT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang