Belum ada lima menit Rega mengirim pesan tentang dirinya yang menunggu di parkir halaman depan, kekasihnya tiba-tiba sudah terlihat di pintu samping seat penumpang.
"Aku bawa oleh-oleh nih buat kamu sama Niel." Bella menyapa ceria, memperlihatkan beberapa goodie bag besar bawaannya yang langsung ditaruh di jok belakang.
"Thanks.. Banyak amat oleh-olehnya."
"Iyaaa. Edisi nebus dosa karena hampir tiga minggu ngilang." Balas Bella dengan tangan membentuk simbol 'peace' dan senyuman cantik.
"Bagi dua ya, sama Niel. Isinya kebanyakan jajan sama ikan kering."
"Siap. Makasih bu boss.." Rega sekali lagi berterima kasih.
"Tumben yang ini perginya lumayan lama Bells. Ketagihan soto banjar apa gimana?" Lanjutnya menggoda.
Bella tertawa cantik.
"Aku malah lebih suka keleponnya. Enak banget disana Ga. Teksturnya lebih lembut, gula merahnya lumer, pecah di lidah." Ujarnya bercerita riang.
"Aku yang biasanya pantang makan cemilan jadi kalap pas ketemu kelepon Martapura. Senagih itu."
"Papa sama mama stay full disana juga?" Rega kembali bertanya.
"Ng..nggak.." Jawab terbata Bella, membuat Rega yang tadinya fokus melihat jalanan jadi menoleh sebentar.
Aneh kan, Bella yang tadinya ceria, mendadak jadi kikuk dan gelagapan.
"Papa sama mama udah pulang dari lama. Aku sendiri yang tinggal disana, dan baru balik tadi pagi."
Dan sebelum Rega bertanya lagi, Bella langsung menambahkan pertanyaan.
"Tumben hari ini WFH? Dikantor lagi ada apa?"
Nah.. Sekarang ganti Rega yang bingung mau jawabnya gimana.
Kalau jujur karena khawatir dengan Niel, berarti harus menceritakan misi Niel datang ke negara ini, hubungannya dengan mas Bintang segala macam.
Tidak. Terlalu jauh.
"Aman di kantor. - Cuma karena hari ini nggak ada schedule keluar, sisa nyelesein gambar doang makanya disuruh WFH." Akhirnya Rega menjawab. Bukan alasan sebenarnya, tapi juga tidak berbohong.
"Kita mau nongkrong kemana?" Ia ganti bertanya, memakai jurus yang sama untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Cari tempat yang agak sepi gimana? Aku pengen leluasa ngobrol berdua." Jawab Bella.
"Cafe atau resto?" Rega menawarkan. Pilihannya lumayan banyak di sekitar sini karena kantor Bella berada di pusat kota.
"Terserah. Atau ke tempatmu aja gimana? Udah pasti sepi dan private." Gadis disampingnya mengusulkan.
Rega mengangguk ragu, sedikit tidak setuju dengan pilihan tempat.
"Ada Niel di apartemen. Tapi juga palingan dia dalem kamar sih." Ujarnya memberitahu.
"Malah kebeneran dong, aku bisa sekalian ketemu Niel. - Yuk..yuk.. otw tempatmu aja Ga." Bella tambah antusias begitu nama Niel disebut.
Rega meringis, teringat suami cantiknya dan pembicaraan mereka sebelum ia pergi menjemput Bella.
Aman nggak ya ngajakin Bella pulang ke apartemen?
Semoga tak ada apa-apa.
...
...
Rega mengeluarkan kartu akses dari dalam dompet dan membuka pintu apartemennya sendiri setelah beberapa kali mengetuk namun tak mendapatkan jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WEDDING AGREEMENT (Completed)
RomanceRenaga Nathaniel Linggadinata, straight to the bone, sudah memiliki pacar cantik yang siap dipinang, namun tiba-tiba dipaksa sang mama untuk menikah. Bukan dengan seorang wanita, melainkan laki-laki. Rega yang tak kuasa untuk menolak permintaan or...