Pasal 3

11.8K 1K 163
                                    


🎵Pretty U - Seventeen.

어느 멋진 날에
나에게 짠하고 나타나선
내 맘을 취하고 시선을 빼앗고
넌 욕심쟁이

On one fine day..
You magically appeared.
You took my heart and attracted my eyes,
You're greedy.

...

...

...

Selesai dari Married Registry Office, mama menurunkan Rega dan 'suami barunya' di sebuah lobby hotel mewah.

Disertai kerlingan manja, mama memberitahu bahwa beliau sudah memesan satu kamar atas nama Niel Linggadinata.

Rega hanya mendengus sebagai jawaban sebelum terpaksa keluar dari mobil.

Ia bahkan mengacungkan jari tengahnya ketika Tata dengan riang berteriak,

"Semoga sukses ya malam pertamanya. Jangan lupa pake kondom."

"Google dulu aja bang kalau nggak tahu mau masukinnya kemana."

Sialan!

Semoga suatu hari nanti mama berhutang budi sama cewek entah siapa, dan berujung Tata harus merasakan hal sama dengan yang saat ini Rega rasakan.

Huh!

Rega memasuki bangunan hotel dengan malas.

Dibiarkannya saja sang suami berjalan terlebih dahulu, termasuk mengambil kunci kartu kamar mereka di resepsionis.

Selama perjalanan menuju kamar pun Rega menjaga jarak, berjalan beberapa meter di belakang.

Naik lift pun sama. Jika sang suami di pojok kiri belakang, maka Rega mengambil tempat di pojok kanan depan pintu lift.

Pokoknya seakan mereka nggak kenal dan nggak ada urusan sama sekali.

Sampai di lantai 28, keduanya melangkah berjauhan lagi.

Sambil berjalan, Rega terus memandangi punggung si pria kecil yang beberapa jam lalu resmi menjadi suaminya.

Pria berambut biru itu menggendong tas punggung besar entah berisi apa. Yang membuatnya terlihat seperti anak sekolahan.

Jadi dia sudah tau kalau mereka akan menginap di hotel malam ini?

Apa isi tasnya?

Backpack yang sedang digendong Niel terlalu besar jika hanya berisi baju ganti untuk bepergian satu malam.

Rega menghela nafas, merasa geli dengan keingintahuannya.

Jujur saja, ada setitik penasaran yang datang di kepala Rega tentang si mungil sedari tadi.

Niel nampak tenang. Tidak terlalu bahagia tapi juga tak kelihatan menolak pernikahan mereka.

Ia pun jarang berbicara, berbeda dengan Tata dan mama yang ceriwis dan mendominasi percakapan.

Rega jadi teringat ketika pertama kali mendengar Niel bersuara saat mengucapkan sumpah pernikahan mereka.

Suaranya terdengar seperti...  — Apa ya menyebutnya?

'Angelic voice?'

Niel seakan sedang menyanyi ketika mengucapkan sumpahnya.

Suara pria itu terdengar merdu. Ringan, tidak terlalu feminim atau maskulin.

Seperti suara gemerincing lonceng yang terkena angin sepoi-sepoi.

Membuat Rega rileks seketika begitu mendengarnya.

THE WEDDING AGREEMENT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang