Pasal 12

9.9K 864 71
                                    

Sage memandang langit-langit bercat putih dalam kamar sambil setengah melamun.

Ia sebenarnya sudah terjaga sejak mendengar bisikan cinta Rega di telinga.

"Mungkin ini terlalu cepat untuk mengatakannya sekarang, but I love you my angel."

Ada desir tak nyaman di dalam dada ketika mendengar kalimat itu terucap dari bibir sang suami.

Entahlah.. Sage hanya merasa kalimat cinta itu tak pantas dibisikkan untuknya.

Belum lagi panggilan 'my angel' yang disematkan Rega. Terasa sangat tidak pas dengan kepribadian Sage yang penuh kegelapan ini.

Setelahnya ia juga mendengar percakapan via telepon Rega dengan bunda.

Meski tak tahu bunda bilang apa, Sage bisa menduga dari balasan yang dilontarkan sang suami.

Pria itu tahu tentang dirinya di masa lalu yang sempat berniat bunuh diri, terjun ke sungai Thames.

Rega tahu tentang cerita ibu yang sudah meninggal.

Suaminya kurang lebih sudah tahu tentang apa tujuan Sage datang ke Indonesia.

Dan Rega khawatir padanya.

Pria itu setengah meneriaki bunda karena sudah membiarkan Sage datang kemari untuk menjalankan misi balas dendam.

Rega juga dengan gamblang mengatakan pada sang mama bagaimana perasaan yang ia miliki untuk Sage.

Rega benar mencintainya, seperti apa yang pria itu katakan kemarin malam.

Hm..

Sage menghela nafas perlahan, dadanya terasa berat.

Renaga Nathaniel Linggadinata, keberadaan pria itu justru membuat hidup Sage menjadi semakin rumit.

Niat awalnya datang ke negara ini pure hanya untuk membalas dendam pada dua orang yang sudah membuat hidupnya berantakan, namun sekarang semua jadi blur.

Sage kehilangan arah.

First, karena isak tangis menyayat hati Bimasena terus menghantui pikirannya sepanjang malam.

Entah sang paman jujur atau pura-pura, tapi hal itu sukses membuat Sage mempertanyakan tentang apakah langkahnya main hakim sendiri ini sudah benar?

Second karena Rega dan segala keruwetan hubungan mereka berdua yang tak mampu Sage abaikan.

Tentang ucapan lembut dan tatapan sayang pria itu semalam.

Harusnya Sage ada di fase patah hati setelah mengetahui cinta pertamanya, mas Bintang menikah dengan pria lain.

Tapi semenjak Rega datang, tanpa takut menghadapinya dengan mengatakan,

"...kamu bisa membunuhku nanti setelah aku mengobati lukamu."

Sage seolah mendapatkan pijakan baru, pusat gravitasi baru untuknya berevolusi.

Kemarin sore seakan menjadi awal yang baru, titik balik bagi Sage dan Rega, serta hubungan mereka berdua.

Perhatian Rega, kekhawatiran dan kepedulian pria itu berhasil menyentuh hati Sage yang sedang rapuh.

Ditambahkan kalimat-kalimat manis sang suami saat keduanya makan malam.

"Aku takut kehilanganmu.."

"Aku menyukaimu."

"Aku hanya ingin bersamamu."

THE WEDDING AGREEMENT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang