Sage sedang sibuk membaca laporan keuangan bengkel miliknya ketika sepasang lengan kekar menelusup dari belakang, masuk di antara pinggang.
Nggak ada kaget. Memang siapa lagi kalau bukan Rega.
Sage menyandarkan kepala ke belakang, menggantungkan berat tubuhnya pada dada lebar sang suami.
Matanya memejam sebentar, merasakan kedekatan mereka yang terasa pas.
Hm.. Rega yang habis mandi wanginya selalu enak. Ia merindukan bau tubuh ini setelah seharian tak bertemu.
"Capek?" Sage bertanya perhatian, bibirnya hanya berjarak satu inci dari leher suaminya.
"Udah dinner apa belum?"
"Belum, tapi nanti aja. Lebih pengen peluk kamu banyak-banyak. Kangen seharian sampai malem nggak ketemu." Balas Rega manja, kepalanya menunduk ganti mengusel leher Sage, menciumnya disana.
Sage hanya bisa pasrah, dipeluk erat-erat dari belakang dan diciumi.
"Sibuk banget ya tadi?" Tanyanya lagi.
"Gitu deh. ----Inget kan yang pas aku bilang bosku lagi di Inggris minggu kemarin. Nah siang tadi mas B pulang. Begitu landing langsung ke kantor, ngebut monitoring sama evaluasi."
"Auto ribet di kantor nyiapin ini itu. Nggak sempet pegang HP."
"Sorry ya.. nggak bisa ngabarin kalo pulangnya malem." Rega menjelaskan dan meminta maaf.
Sage mengangguk memahami. Ia sebenarnya sudah tahu tentang bos Rega yang hari ini baru pulang dari Inggris.
Sage tahu jelas, Mas Bintang, suaminya dan Bimasena berada di Inggris sejak sepuluh hari yang lalu.
Sage juga tahu pasti mereka kemana saja selama di Inggris.
Melalui pantauan GPS ponselnya, titik lokasi Bimasena berpindah-pindah di beberapa tempat.
Pria itu mengunjungi makam ibu di Southgate Cemetery, dan tak beranjak dari sana selama dua hari.
Penasaran, Sage sampai melacak melalui CCTV setempat untuk mengetahui apa yang dilakukan Bimasena disana.
Sang paman hanya duduk diam memandangi pusara ibu sepanjang hari. Bahkan meski hujan mengguyur bumi, pria itu sama sekali tak bergeser dari tempatnya.
Pada hari keempat, titik milik Bimasena pindah ke Leeds, sepertinya mencari jejak peninggalan Sage dan ibunya.
Pria itu mengunjungi rumah grandma Audrey, wanita baik hati yang dulu pernah menampung ibu dan membantu merawat Sage sejak bayi.
Bimasena mengunjungi apartemen yang dulu pernah ditinggali Sage, sekolahnya, juga pabrik tempat ibu bekerja.
Setelah lima hari berada di Leeds, Bimasena kembali ke London, dan menyambangi makam ibu sekali lagi. Dia stay disana sampai akhirnya tadi malam terbang pulang ke Indonesia.
Semua hal yang dilakukan pria itu membuat perasaan Sage campur aduk. Entah bagaimana kadar kebenciannya pada sang paman perlahan menurun.
Sage seakan bisa merasakan penyesalan pria itu karena semua hal yang telah terjadi.
Belum lagi perkara mas Bintang adalah orang yang menjadi guide uncle Bima selama mereka berada di Inggris.
Rasanya aneh melihat dalam tangkapan layar ketika mereka berdua berjalan beriringan.
Well, walaupun hubungan mereka tak lebih dari teman!
Tapi…. Bagaimana bisa orang yang dibencinya malah berteman dengan orang yang dicintainya?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WEDDING AGREEMENT (Completed)
RomansaRenaga Nathaniel Linggadinata, straight to the bone, sudah memiliki pacar cantik yang siap dipinang, namun tiba-tiba dipaksa sang mama untuk menikah. Bukan dengan seorang wanita, melainkan laki-laki. Rega yang tak kuasa untuk menolak permintaan or...