🎵 Song: Home- Seventeen.
...
Sage berdiri diam, termenung di depan salah satu jendela besar terminal satu Perth International Airport.
Dua hari ini ia sudah mematangkan detail rencana, apa saja yang akan dilakukannya ketika tiba di Indonesia. Negara yang begitu dipuja ibunya.
Semoga Sage tidak harus berada disana sampai satu tahun penuh.
Begitu selesai dengan urusannya, ia akan segera pulang.
Wish him luck..
Melirik sebentar ke belakang, terdengar suara bunda yang sedang memberikan nasehat beruntun pada 'sang suami baru'.
"Mama titip Niel ya Ga.."
"Dijagain, disayang-sayang, jangan dibikin nangis."
"Hm.." Pria itu hanya menjawab dengan deheman enggan.
"Niel gampang pilek, kamu jangan dingin-dingin sikapnya." Bunda lanjut memberikan nasehat.
"Don't worry mah, di apartemen banyak selimut sama bedcover, nggak bakal kedinginan dia."
Sage terkekeh geli dalam hati.
Bunda nggak tahu aja gimana kelakuan anaknya selama di hotel kemarin.
Bossy. Arogan, khas orang kaya.
Bukain pintu pas ada yang ngetuk aja nggak mau.
Nolongin waiters yang nganter makanan pun ogah.
Beresin piring setelah makan pun nggak dilakuin.
Dan jangan lupakan, pria itu membuat Sage harus menulis enam pasal perjanjian pernikahan yang timpang sebelah.
Harusnya tidak bisa disebut dengan perjanjian karena semua pasal hanya didikte olehnya, bukan hasil pikiran bersama.
Pria besar itu dengan arogannya berkata dia straight dan punya pacar. Nggak boleh ada yang tau tentang status mereka sebenarnya.
Hello world! Siapa juga yang mau koar-koar mendadak nikah sama stranger?
Ck!
Belum lagi pasal-pasal berikutnya.
Siapa memangnya yang mau masuk ke kamar pria itu tanpa ijin?
Siapa yang mau kepo sama urusan dia?
Siapa juga yang mau ngeseks sama pria menyebalkan seperti dia?
Never!
Sekali lagi, N.E.V.E.R!
Paling menyebalkan adalah pasal keempat. Tentang Sage yang harus melakukan pekerjaan rumah tangga ketika nanti mereka tinggal bersama.
Dia mau nyari partner hidup apa pembantu?
Jangan lupakan, pasal ketujuh yang Sage males nulis, tentang dirinya harus selalu nurut dan jawab semua pertanyaan sang suami.
Hah!
Kalo nggak hormat sama bunda, udah pengen banting bolak balik, trus dilempar dari lantai 28 aja.
Meskipun Sage gay, penyuka sesama, tapi pria seperti Renaga Nathaniel Linggadinata ini nggak bakal pernah masuk kategori tipe pria idamannya.
Sage lebih menyukai tipe pria yang kalem, pendiam, lembut, dan baik hati.
Seperti mas Bintang.
Ah, jadi rindu kan...
Bagaimanakah kabarnya sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WEDDING AGREEMENT (Completed)
Любовные романыRenaga Nathaniel Linggadinata, straight to the bone, sudah memiliki pacar cantik yang siap dipinang, namun tiba-tiba dipaksa sang mama untuk menikah. Bukan dengan seorang wanita, melainkan laki-laki. Rega yang tak kuasa untuk menolak permintaan or...