Pasal 5

11K 969 109
                                    

🎵 Song: Mansae- Seventeen.

Your gestures hit right at my heart.

You make me say mansae a hundred times but,

After I wake up, I always say I'm so stupid.

...

...

"Regaaaa.... kangen berat!"

Begitu membuka pintu, Rega dikejutkan oleh seruan manja Bella ditambah tubuh gadis itu yang langsung menubruk, memaksa masuk ke dalam pelukannya.

"Woi.. Bells! Jatuh nanti!" Teriak Rega sambil tertawa.

Untung badannya besar, jadi bisa menahan biar mereka berdua tidak jatuh.

"Kamu nggak kangen aku ya?" Tuduh gadis cantik itu dengan bibir manyun gemas.

Rega hanya bisa meringis, tak mampu membalas.

Karena sejujurnya, ia memang sedikit melupakan sang kekasih sedari kemarin.

Sibuk mikirin suami baru yang sampai sekarang makin bertambah kadar misteriusnya.

"Kangen dong pasti. Mana bisa sih aku hidup jauh dari kamu kelamaan." Bantah Rega mulus. Bohong untuk menyenangkan kekasih adalah keahliannya.

Menutup pintu, Rega kemudian merangkul bahu si pacar, membawanya masuk ke dalam.

"Mama gimana keadaannya Ga? - Beneran nggak ada luka yang serius kan?" Bella bertanya perhatian.

Rega memang bercerita tentang kunjungannya ke Perth untuk menjenguk sang mama yang katanya habis kecelakaan.

Tapi nyatanya sampai sana malah mama baik-baik saja, nggak kayak orang sakit.

Rega aja jadi sangsi, apakah mama memang benar pernah kecelakaan atau nggak.

Berasa kena prank, iya nggak sih?

Mana efek prank-nya berbuntut panjang, harus dibawa pulang ke Indonesia.

"Mama sehat kok. Aman. Lagi bahagia." Rega menjawab malas.

"Bahagia karena kamu tengokin?" Tebak Bella menimpali.

"Maybe."

Lebih tepatnya, bahagia karena anaknya ini menuruti rencana super absurd beliau dengan menikahi seorang pria, tambah Rega dalam hati.

"Syukurlah kalo mama nggak kenapa-kenapa. -Beliau ada nanyain kabar aku nggak?" Bella kembali bertanya.

"Iya. Nanyain kabar kamu." Rega dengan lihai berbohong lagi.

Padahal mama sama sekali nggak ada nanya. Malahan berulang kali nyuruh mereka putus, karena Rega sekarang udah punya suami.

"Dusta ya? Wajahnya kelihatan meringis." Gadis cantik di sampingnya berkata santai.

"Nggak papa kok kalau beliau belum bisa suka sama aku. I'm okay with that." Tambahnya tulus.

Rega menghela nafas sedih. Merasa tidak enak.

Ia memang pernah sekali dua kali mengenalkan Bella pada mama dan Tata via video call.

Tapi alih-alih ikut bahagia dan ingin mengenal kekasih Rega lebih jauh, mama malah blak-blakan menunjukkan rasa tidak suka.

Rega juga heran kenapa.

Padahal Bella gadis yang baik. Pacar yang sangat sempurna.

"Kamu tadi lagi ngapain sebelum aku datang? - Udah sarapan?"

THE WEDDING AGREEMENT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang