Pasal 29

2.9K 321 102
                                    

나에게로와 길을 헤매고 있다면 언제든35

따스한 온기를 나누면 길을 다시금

찾을 수 있을 테 니까

겁내지 않아도 괜찮아

-Seventeen, Us Again.

....

...

...

"Loh, kamu kok disini?"

Sage merasakan kaget luar biasa ketika pagi ini bangun tidur bukannya menemukan Rega disampingnya malah Tata, tersenyum cantik menyambut begitu mata Sage terbuka.

"Hai hun, good morning.." Sapa gadis itu cerah.

Sage mengerjapkan mata berulang kali. Masih bingung ini dia lagi mimpi, atau malah tiba-tiba udah pulang Indo?

Beberapa kali merem melek, Tata masih tetap ada di hadapan, senyum cantiknya pun sama sekali tak luntur. Mengalihkan pandangan, Sage ganti memandang sekitar.

Ini kamarnya, dengan Rega di rumah grandma Audrey. Baju yang tadi malam dipakai pun masih ada di gantungan.

Ponsel Rega yang biasanya ada di atas nakas nggak keliatan, kunci mobil juga nggak ada.

"Kak Rega mana?" Sage menanyakan keberadaan sang suami.

"Dih jahat!! Sekarang yang ditanyain abang mulu, padahal ada aku disini. Belom disapa pula." Gadis cantik di sebelahnya merajuk manja.

"Good morning hun.. Nyampe sini kapan?---- Udah disapa tuh.. Sekarang kak Rega manaaaa?" Sage menyapa sahabatnya setengah hati dan tetap berujung tanya keberadaan sang suami.

Tangan Tata terulur untuk menjitaknya keras.

Ouch!!

"Jahaaat!!! Kamu berubah, nggak seperti dulu!!" Pekik Tata mendramatisir.

Sage mendadak pusing melihat kelakuan ajaib sahabatnya. Tata ini emang bener keturunan bunda, akting dramanya sebelas dua belas.

"Hai Niel, selamat pagi.. udah bangun ya bidadari kesayangan kita?" Sapaan lain datang dari balik pintu.

"Kok ada Keenan?" Sage semakin kaget melihat sahabatnya yang lain dengan santai memasuki kamar.

Sage yang tadinya masih pengen merem rebahan, sembilan jiwanya auto kumpul masuk semua.

Jelas ada yang nggak beres ini, tiba-tiba nggak hanya Tata tapi Keenan pun udah ada di Leeds.

"Yuk.. yuk.. Udahan bobo cantiknya, get up Nawangwulan!! This is your big day!!" Keenan yang biasanya kalem, hari ini tumben kelebihan semangat.

Nawangwulan?

Panggilan itu nggak mungkin nggak sengaja keluar dari bibir Keenan kan?

Mata Sage memicing tajam, melihat bergantian kepada Tata dan Keenan.

"Kak Rega kemana?" Ia bertanya menuntut.

Keduanya kompak mengangkat bahu tanda tak tahu.

"Kalian lagi ngerencanain apa? ---- Ralat, kak Rega lagi ada rencana apa hari ini?" Sage bertanya curiga.

Lagi, keduanya kompak membuat gesture tutup mulut, mengunci bibir lalu membuang kunci virtual itu ke luar jendela.

"Saran aja bro, besok-besok jangan biarin Rega kebanyakan main sama Blaise, jadi sama kan nasib kita." Keenan memberikan clue.

THE WEDDING AGREEMENT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang