Semenjak pagi mood Rega memang sudah buruk.
Begitu bangun tidur ia langsung ingat akan kejadian malam sebelumnya, tentang Niel yang marah.
Dan semakin bertambah buruk ketika Rega keluar kamar dan mendapati Niel hanya melihatnya datar tanpa menyapa.
Rega yang sedang merajuk, inginnya diperhatikan seperti biasa.
Sekedar dipanggil dan ditanya, apakah dia tak ingin sarapan.
Atau diingatkan tentang bekalnya yang belum diambil.
Rega ingin dibujuk, dibaiki, disayang-sayang, bukan dicuekin seperti yang dilakukan Niel pagi ini.
Sampai kantor mood Rega tak kunjung membaik.
Sedikit kalimat basa-basi dari beberapa teman, yang berkomentar 'tumben lu belum sarapan' sudah membuatnya baper.
Aargh! Niel memang nggak peka!
Kan kalo suami marah harusnya dimanis-manisin, bukan malah ditelantarkan gini.
Tak hanya mood-nya yang berantakan, pekerjaan Rega pun jadi kacau balau lantaran lebih banyak nggak fokus.
Teman-temen satu ruangan banyak yang meledek, menganggap Rega nggak fokus selama rapat mingguan karena membayangkan weekend healing sama pacar.
Andai mereka tahu, sebenarnya blas nggak ada Bella dalam kepalanya.
Seharian ini pikiran Rega hanya stuck pada Niel!
Apa yang harus ia lakukan agar keadaan kembali seperti semula?
Apa yang harus ia katakan pada Niel nanti sore ketika mereka bertemu lagi?
Apakah Rega harus membawa upeti perdamaian saat pulang nanti?
Apa yang disukai Niel?
Apa makanan kesukaannya?
Haish..
Apa sih yang Rega tahu tentang Niel? Nggak ada!
"Kenapa lu tiba-tiba pesen tiket ke Leeds B? ---- Ada masalah?"
Pertanyaan khawatir mas Kai, salah satu bos Rega di kantor membuatnya terbangun dari lamunan.
Bukan pada Rega, tapi pada mas Bintang, bos-nya yang lain.
Kebetulan mereka sedang mengobrol di depan pintu, dekat meja kerja Rega.
"Lu masih inget Sage, anak kecil tetangga kita dulu?"
Rega melirik sebentar dan melihat mas Kai mengangguk cepat.
"Of course. --- Gimana? Dia udah ketemu?" Pria yang lebih kurus ganti bertanya antusias.
"Dia di Indonesia." Balas mas Bintang.
"Trus lu ngapain mau ke Leeds?" Sela mas Kai nggak sabaran.
"Dengerin dulu monyet!" Mas Bintang memaki geregetan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WEDDING AGREEMENT (Completed)
RomanceRenaga Nathaniel Linggadinata, straight to the bone, sudah memiliki pacar cantik yang siap dipinang, namun tiba-tiba dipaksa sang mama untuk menikah. Bukan dengan seorang wanita, melainkan laki-laki. Rega yang tak kuasa untuk menolak permintaan or...