THE WEDDING AGREEMENT (Completed)

Pasal 2

🎵Song: Simple - Seventeen.

In this big world..

I know I’m like a particle of dust.

Nothing is easy.

In this exit-less, maze-like world.

Happiness is only a word.

It’s just a dream that everyone wants..

...

...

Sage Nathaniel Adrian Russel sudah ditolak kehadirannya oleh sang ayah bahkan sejak ia masih berada dalam kandungan dan masih belum terbentuk sempurna bagian-bagian tubuhnya.

Tak hanya diusir dari rumahnya, ibu Sage juga diusir dari tanah kelahirannya, dikembalikan ke negara asal moyangnya, Great Britain.

Berpijak di tanah milik sang raja Charles III, wanita itu berharap ia dan anak yang ada dalam kandungannya akan memiliki nasib lebih baik.

Harapan beliau pun menjadi kenyataan.

Selama lima belas tahun tinggal di Leeds, keduanya hidup bahagia sejahtera.

Meski tidak bergelimang harta dan kemewahan, namun Sage dan ibu menjalani kesehariannya dengan cukup baik.

Saling menyayangi, bahu membahu mengerjakan pekerjaan rumah, selalu berbagi cerita di malam hari sebelum tidur.

Hingga suatu hari, tiba-tiba ada beberapa pria berjas hitam datang ke rumah, mengaku sebagai suruhan dari mantan suami ibu.

Tujuan mereka cuma satu. Melenyapkan keberadaan Sage dan ibu.

Beruntung keduanya lolos dari kematian, berhasil melarikan diri setelah melompati jendela flat.

Namun, semenjak saat itu Sage dan ibunya hidup tak tenang dalam pelarian.

Berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, hanya demi menghindari kejaran dari para pria berjas hitam yang terus memburunya tanpa henti.

Melapor pada kepolisian setempat atas teror yang diterimanya pun percuma. Kekayaan sang ayah bisa menyuap siapapun dimanapun.

Bingung akan situasi yang mendadak terjadi, Sage pun bertanya apa yang melatarbelakangi pengejaran ini.

Bersumpah bahwa beliau pun tak tahu, ibu Sage kemudian membuka cerita tentang kisah pahit masa lalunya. Satu-satunya hal yang selama ini tak mau beliau bagi dengan sang putra.

Ibu bercerita tentang masa kecilnya yang tidak beruntung karena terlahir sebagai anak seorang selingkuhan.

Nasib buruk terus membayangi sampai beliau tumbuh dewasa.

Ibu yang merelakan pendidikannya, demi banting tulang menghidupi seorang adik laki-laki.

Tak sampai disitu, Ibu bahkan terpaksa menikah dengan ayah Sage, yang notabene sudah beristri dan umurnya dua kali lipat lebih tua, hanya demi membayar sejumlah hutang akibat sang adik kecanduan judi.

Ibu meminta maaf karena Sage harus mengalami nasib yang sama, terlahir sebagai anak seorang istri kedua.

Ibu bersumpah, beliau tidak mengerti kenapa tiba-tiba orang suruhan sang ayah muncul mengganggu ketentraman hidup mereka dan mau membunuh keduanya.

Dulu, ketika ibu memberitahu ayah bahwa dirinya mengandung, beliau langsung dituduh selingkuh.

Karena ternyata ayah Sage pernah melakukan vasektomi*, yang menyebabkan ia tak lagi memiliki sperma dalam air mani-nya meski berhubungan badan dengan ibu.