Bab 4. I DON'T CARE WHO YOU ARE

233 89 356
                                    

---Sebuah persahabatan yang tulus tidak pernah menuntut apa-apa, sekalipun itu tercipta dari dua jalur kasta yang berbeda---






"Fumikooooo...." panggil Harumi dan Hana bersamaan sambil berlari-lari kecil menghampiri Fumiko yang baru saja keluar dari mobil Toyota Century warna hitam diantar oleh sopir pribadinya.

Dua sahabat itu memang sengaja menunggu di pintu gerbang Horikoshi Gakuen untuk bisa menemui Fumiko lebih cepat daripada harus menunggunya di kelas.

"Hai...." sapa Fumiko dengan lembut kepada kedua sahabatnya itu.

Sebenarnya dia juga sedikit heran, tidak biasanya kedua sahabatnya ini rela menunggunya berdiri di depan pintu gerbang sekolah.

"Ada apa?" tanya Fumiko kemudian.

"Ini berita besar!" jawab Hana sambil menggandeng tangan kanan Fumiko.

"Iyaaa....ada apa?" tanya Fumiko lagi dengan nada kesal karena penasaran.

Dua sahabatnya itu hanya diam dengan tatapan mata serius membuat Fumiko celingukan menatap wajah Harumi dan Hana secara bergantian, berharap dirinya segera mendapatkan jawaban dari sebuah tanda tanya besar.

"Tadi malam...." Harumi meraih tangan kiri Fumiko dan menggandengnya, sembari mulai bercerita.

Fumiko pun mulai pasang telinga tajam, dia sangat antusias mendengarkan cerita dari Harumi. Sepanjang perjalanan mulai dari pintu gerbang Horikoshi Gakuen sampai memasuki koridor sekolah mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan satu sama lain.

Harumi masih terus bercerita dengan suara pelan dan hati-hati agar orang lain yang kebetulan berpapasan dengan mereka tidak dapat mendengarkan apa yang sedang mereka bertiga bicarakan.

Harumi masih terus bercerita dengan suara pelan dan hati-hati agar orang lain yang kebetulan berpapasan dengan mereka tidak dapat mendengarkan apa yang sedang mereka bertiga bicarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koridor sekolah




Sampai di depan sebuah kelas dimana disepanjang koridornya dipenuhi para siswa yang sedang asyik dengan kegiatannya masing-masing, Harumi dan Hana berhenti, melepaskan tangan mereka yang dari tadi dengan erat menggandeng Fumiko.

"Begitu ceritanya... Ryuichi sendiri yang meneleponku tadi malam," ucap Harumi.

"Jam berapa dia telepon?" tanya Fumiko.

"Kalau tidak salah sekitar jam 11an."

"Oohh....jam segitu aku sudah tidur."

The PEARL BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang