---Kau membenci cinta dan aku mencintai kebencian---
"Satoshi...." Fumiko bergumam pelan.
Dia berhenti tidak jauh dari Satoshi yang sudah dikepung belasan pria berandalan itu. Secara bersamaan dan bergantian mereka melakukan penyerangan. Memukul menendang dan melemparkan berbagai macam benda mengenai tubuh Satoshi.
Dengan gesit Satoshi menghindar dari serangan mereka, lalu balas menyerang dengan teknik jiujitsu yang sudah dia pelajari.
Pukulan dan tendangan yang bertubi-tubi dari Satoshi sempat membuat beberapa pria berandalan itu jatuh kesakitan. Tapi yang lainnya pun langsung membalas menyerang dengan keroyokan. Satu lawan belasan orang.
Satoshi terus menerus menerima serangan dari berbagai arah, sehingga dia tidak menyadari akan kedatangan Fumiko di sana.
Seorang pria botak dengan tato di lehernya berniat menyerang Satoshi secara diam-diam dari belakang. Dia membawa botol sake yang sudah kosong untuk dihujamkan ke arah Satoshi.
Melihat hal itu, Fumiko berniat membantu. Diambilnya sebatang kayu yang tergeletak di tanah, diangkatnya tinggi-tinggi lalu dikibaskannya sekuat tenaga ke arah pria botak itu.
"Aaarrggghhh....!!!!" pukulan Fumiko tepat mengenai sasaran.
Mendengar suara teriakan kesakitan dari arah belakang tubuhnya, Satoshi spontan berbalik. Dia melihat seorang pria gondrong tengah mendorong tubuh Fumiko hingga terpental jatuh ke tanah. Secepat kilat Satoshi melakukan tendangan samping melayang (flying side kick) dan tepat mengenai pria gondrong itu hingga roboh.
Satoshi berjongkok berusaha membantu Fumiko untuk berdiri dengan menarik tangannya.
Tapi jeda waktu yang hanya beberapa detik itu tidak disia-siakan oleh segerombolan pria bengal yang hanya tersisa enam orang itu. Mereka secara keroyokan menyerang Satoshi dengan menendang dari belakang, bahkan ada seorang pria yang memukul menggunakan botol sake kosong dan tepat mengenai pelipis kirinya hingga darah segar mengucur perlahan ke pipinya yang berahang dan Satoshi pun jatuh tersungkur ke tanah.
"Satoshi....!!!" jerit Fumiko, suaranya terdengar parau bergetar ketakutan.
Perlahan Satoshi berusaha berdiri berbalik arah lalu bersiap untuk menyerang. Ditatapnya keenam pria yang mengepungnya setengah lingkaran itu dengan tatapan tajam penuh amarah yang memuncak. Detik kemudian Satoshi melakukan serangan bertubi-tubi tanpa ampun.
SATOSHI
"Rasakan ini..!!" ucap Satoshi.
Sebuah pukulan dua tangan (two handed punch) menyasar tepat pada dua pria yang berdiri di depannya. Disusul tendangan samping sehingga dua pria itupun roboh seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
The PEARL BRIDGE
Historical FictionThe PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA. Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih kompleks tentang seorang lelaki bernama Satoshi Kashima. Dimana dia harus melewati beberapa kali perp...