---Sebuah permulaan akan selalu menjadi yang pertama dan sebuah penutup akan selalu menjadi yang terakhir."
Pagi itu di Horikoshi Gakuen, adalah hari pertama masuk sekolah di Musim Semi.
Fumiko datang di sekolah sedikit terlambat karena selama libur panjang di Musim Dingin Fumiko mengalami perubahan waktu tidur, dia lebih sering bergadang karena selalu teringat Satoshi di waktu malam hari. Ternyata cinta itu merepotkan.Dia tidak menyangka kalau sekarang dirinya dan Satoshi sedang menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih. Rasanya seperti mimpi, dan dia tidak ingin terbangun dari mimpinya itu.
Fumiko berjalan setengah berlari, bel tanda masuk sebenarnya belum berbunyi tapi Fumiko terlihat sangat tergesa-gesa berjalan seperti tak ingin ketinggalan pesawat.
Langkahnya tergopoh-gopoh melewati koridor. Bukannya dia takut terlambat tapi dia ingin segera bertemu dengan kekasih barunya, Satoshi Kashima, karena setelah liburan musim dingin yang lalu... mereka belum pernah bertemu lagi.
Memasuki kelas jantung Fumiko berdetak kencang, dia langsung berjalan menuju bangkunya,
"Hai Fumiko.."
"Pagi Fumiko..."
Tidak dihiraukannya sapaan beberapa teman di bangku deretan paling depan.
Fumiko menunduk ketika matanya beradu pandang dengan Satoshi yang telah datang dan duduk di bangku seperti biasanya. Fumiko sekilas terbayang bagaimana Satoshi memberinya ciuman saat mereka camping di tepi Danau Motosuko. Ada sebuah ketulusan cinta dari sentuhan bibirnya yang sangat lembut.
Fumiko meletakkan tas lalu duduk di kursi. Entah mengapa dirinya jadi salah tingkah. Dia menoleh sebentar ke arah Satoshi, lelaki tampan itu sedang sibuk menggambar sesuatu di atas kertas. Fumiko bingung, kenapa Satoshi tidak menyapanya? Sikapnya tetap dingin seperti biasanya.
Jam pelajaran di kelas rasanya berjalan sangat lambat. Fumiko merasa bosan dan sedikit mengantuk mendengar penjelasan dari pak Tomoharu tentang sejarah Jepang.
Tet Tot.... Tet Tot.... Tet Tot....
Bel tanda istirahat berbunyi, para siswa membungkuk setengah badan bersamaan lalu pak Tomoharu keluar ruangan. Fumiko dapat bernafas dengan lega dan gembira.
"Kamu tidak ke kantin?" tanya Fumiko memberanikan diri.
"Tidak." jawab Satoshi singkat.
"Ayolah kita pergi ke kantin bersama."
"Maaf.... aku harus menyelesaikan gambar sketsa ini." Fumiko melihat tangan Satoshi sibuk membuat goresan di atas selembar kertas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The PEARL BRIDGE
Historical FictionThe PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA. Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih kompleks tentang seorang lelaki bernama Satoshi Kashima. Dimana dia harus melewati beberapa kali perp...