Bab 20. SEBUAH UNDANGAN

119 38 106
                                    


---Hargailah sebuah undangan, karena dibalik semua itu ada satu doa dan harapan besar yaitu kehadiranmu---

Bel tanda istirahat baru saja 3 menit yang lalu berbunyi, Fumiko tetap bertahan duduk di bangkunya. Dia betah jika harus 24 jam memandangi Satoshi seperti itu. Sementara Satoshi yang menjadi subjek pandangan hanya cuek tetap fokus menyelesaikan sketsa bangunan di atas mejanya. Entah dia menyadari atau tidak kalau Fumiko terus-menerus memandanginya dari seberang meja.

 Entah dia menyadari atau tidak kalau Fumiko terus-menerus memandanginya dari seberang meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Braakk..!!

Suara hentakkan di atas meja cukup membuat Fumiko terkejut lalu menoleh, di sampingnya sudah berdiri Hana dan Harumi. Dua gadis itu sempat melirik sebentar ke arah Satoshi.

"Jadi tidak?" tanya Hana, "Tadi pagi di telepon kamu mengatakan butuh bantuan kami untuk membagikan undangan."

Fumiko memukul jidatnya dengan keras, dia benar-benar lupa kalau hari ini dia akan membagikan undangan ulang tahunnya yang ke 17.

"Maaf... maaf... aku benar-benar lupa. Ini undangannya.." Fumiko mengeluarkan setumpuk undangan dari dalam tasnya lalu membagi dua untuk Hana dan Harumi.

"Tolong ya teman-teman... bantu aku, kamu Hana bagikan undangan ini ke kelas XI dan kamu Harumi ke kelas XII. Nama dan kelasnya sudah tercantum di sampul undangan."

"Tenang saja...semua pasti beres, sayangku Fumiko yang cantik." ujar Harumi.

"Jangan sibuk memikirkan lelaki di sebelahmu, nanti lama-lama kamu jadi pikun usia dini." goda Hana sebelum dia beranjak keluar kelas bersama Harumi untuk membagikan undangan.
Fumiko hanya nyengir...lalu dia berdiri menghampiri Satoshi.

"Maaf sedikit mengganggu, ini ada undangan untukmu... tolong datang ya." Fumiko menyerahkan 1 bendel undangan berwarna pink keemasan di atas meja Satoshi lalu beranjak pergi.

" Fumiko menyerahkan 1 bendel undangan berwarna pink keemasan di atas meja Satoshi lalu beranjak pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UNDANGAN ULANG TAHUN FUMIKO

Satoshi menghentikan aktivitasnya menggambar, diraihnya undangan pemberian Fumiko lalu dibukanya perlahan. Setelah membaca isinya sebentar, Satoshi tampak termenung...

The PEARL BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang