The PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA.
Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih kompleks tentang seorang lelaki bernama Satoshi Kashima. Dimana dia harus melewati beberapa kali perp...
---Kekuatan cinta menumbuhkan sebuah keberanian. Berani untuk mencintai dan berani merasakan sakit hati---
"Ada berita besar di Roastery!" ucap Ryota sambil menepuk punggung Tetsuo.
Mereka berdua sedang berada di ruang karyawan cafe The Roastery, bersiap-siap untuk bekerja mengisi shift malam.
"Berita apa?"
"Kamu pasti tidak tahu kenapa kemarin cafe tutup lebih awal," ucap Ryota sok tahu menirukan gaya seorang wartawan.
"Bukannya kemarin pak Kazumi ada keperluan mendadak, jadi cafe ditutup?" ujar Tetsuo, "Paling tidak itulah yang beliau sampaikan waktu meneleponku kemarin sore."
"No....no....! Itu salah!" bantah Ryota cepat.
"Memangnya ada apa?" tanya Tetsuo semakin penasaran.
Satu dua karyawan lain datang mendekat bergabung dengan Ryota dan Tetsuo. Mereka sepertinya juga penasaran ingin mendengar kabar baru dari sang CCTV.
"Kemarin sore, ada Tuan Muda datang ke cafe," ucap Ryota memulai ceritanya. "Dia mengendarai mobil mewah warna putih. Pak Kazumi mengatakan dia bersekolah di Horikoshi Gakuen."
Mendengar nama sekolah elit itu disebut... Tetsuo langsung terperanjat, teringat bahwa Satoshi juga salah satu siswa di sana. Apakah ini ada hubungannya dengan Satoshi? Tetapi setahu Tetsuo, teman-teman Satoshi yang malam itu datang ke cafe--saat terjadi pertikaian, mereka mengendarai mobil warna hitam bukan putih.
"Bagaimana ciri-cirinya?" tanya Tetsuo penasaran.
"Tubuhnya tinggi, rambut hitam semi gondrong.... menurutku cukup tampan juga sih."
"Apa namanya Ryuichi?" tanya Tetsuo.
"Yupz....kalau tidak salah namanya Ryuichi. Darimana kamu tahu?" Ryota balik bertanya.
"Malam sebelumnya dia pernah ke sini juga," jawab Tetsuo pendek. Ryota hanya menganggukkan kepala.
"Dan anak Koutougakkou (SMA) itu datang mencari pak Kazumi." Ryota kembali bercerita dan yang lain tampak mendengarkan dengan penuh antusias.
"Dia menyodorkan selembar cek kosong yang sudah ditandatangani dan pak Kazumi bebas menulis angka berapa pun, dia janji akan membayarnya asal cafe segera ditutup. Dan ternyata pak Kazumi menuruti permintaannya."
"Berapa yen yang ditulis pak Kazumi di cek itu?" tanya seorang karyawan yang sejak awal menyimak cerita Ryota.
"Aku tidak tahu....karena si bos menyuruhku pergi." Ryota mengakhiri berita besarnya dengan lemas karena dia merasa sebagai CCTV kurang lengkap dalam memberi informasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
