---Bicara akan mempermudah komunikasi, tapi memilih untuk diam juga akan mempermudah kita melewati sebuah perpisahan yang menyakitkan---
Satu jam lebih Satoshi duduk di atas rumput perbukitan Yuzuruha. Matanya menatap kosong ke arah Selat Akashi.
Bukit YUZURUHA
"Satoshi..!" terdengar suara Minoru dari belakang dan tak berapa lama kemudian dia sudah duduk di samping Satoshi,
"Tumben kamu datang kemari?"Satoshi hanya diam tidak menggubris kedatangan Minoru, padahal sudah empat hari ini mereka tidak bertemu, karena Satoshi harus ke Sumoto menemani ibunya di Rumah Sakit.
"Bagaimana keadaan Ayahmu?" tanya Minoru dan Satoshi masih tetap terdiam, sekarang dia sedang sibuk memikirkan ucapan orang tuanya tentang rencana untuk pindah ke Tokyo sehingga suara Minoru seperti tidak terdengar.
SATOSHI
"Boleh aku minta satu batang rokokmu?" tanya Satoshi tiba-tiba dengan suara lirih sambil menoleh lemah ke arah Minoru.
Sahabatnya itu tampak kebingungan karena sikap Satoshi sore itu tidak seperti biasanya.
Dengan cepat Minoru merogoh saku celananya....diambilnya kotak kecil berisi gulungan tembakau instan, lalu menyodorkannya kepada Satoshi lengkap dengan pemantik apinya.
"Terima kasih." ucap Satoshi lirih sambil menyalakan rokok dan mulai menghisapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The PEARL BRIDGE
Historical FictionThe PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA. Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih kompleks tentang seorang lelaki bernama Satoshi Kashima. Dimana dia harus melewati beberapa kali perp...