---Happy B'day.... wish U all the best. Close your eyes make a wish---
Malam itu Satoshi sudah memutuskan untuk tidak hadir di pesta Ulang Tahun Fumiko yang ke 17. Dia sudah sibuk menyiapkan hidangan sesuai pesanan pengunjung The Roastery by Nozy Coffee. Jam dinding di pantry menunjukkan pukul 07.00 malam, Satoshi mendengar ada suara kegaduhan di luar. Dia pun berjalan keluar dari pantry ingin mengecek ada apa gerangan.... apakah ada pertikaian lagi di cafe?
The Roastery by Nozy Coffee
"Woiii....semuanya..!!" Ryota sang CCTV tampak berseru menirukan gaya seorang promotor, "Setelah pengunjung terakhir pulang...kalian silahkan beres-beres lalu pulang."
"Maksud kamu apa Ryota?"
"Jangan suka bercanda!"
"Serius nih?"
"Siapa yang mengijinkan kita pulang?"
Para karyawan tampak gaduh saling melontarkan pertanyaan dan komentar kepada Ryota yang terlihat kewalahan menanggapi teman kerja mereka yang menyerbu secara bersamaan.
"Tenang-tenang..!" Ryota berusaha untuk mengendalikan kegaduhan yang terjadi, "Dengarkan semuanya.... barusan si Bos menelepon malam ini kita diijinkan untuk tutup lebih awal, dengan ketentuan itu tadi.. setelah pengunjung terakhir pulang kita baru boleh menutup cafe. Alasannya kenapa... aku juga tidak tahu karena si Bos sudah menutup teleponnya jadi aku belum sempat bertanya. Kalian sudah paham?"
Sekali lagi para karyawan tampak bersorak gembira, terlihat sangat ramai dan Ryota buru-buru mengendalikan tingkah mereka yang cenderung bar-bar.
Satoshi beranjak menuju pantry untuk mulai bersih-bersih karena sudah tidak ada pesanan lagi. Dia pribadi juga bingung... tapi Satoshi tidak mau ambil pusing, itu bukan urusannya. Toh dengan tutupnya cafe lebih awal justru dia berada di pihak yang diuntungkan. Berbeda dengan jalan pikiran sang CCTV, dia pasti akan berusaha mencari tahu ada apa sebenarnya di balik kejadian luar biasa ini karena jiwa wartawannya sudah meronta-ronta haus akan informasi.
Jam 20.45 malam Cafe baru benar-benar bisa ditutup dengan sempurna. Para karyawan junior sudah lebih dulu meninggalkan The Roastery hanya tertinggal Ryota, Tetsuo dan Satoshi saja.
"Cek ulang semua pintu dan jendela." perintah Ryota.
"Pintu dan jendela samping sudah aman." sahut Satoshi.
"Bagian depan juga aman." ucap Tetsuo menambahkan.
"OK... segera pasang rantainya, aku akan mengurus pintu utama."
Mereka mengecek keamanan cafe dengan teliti, karena semua itu adalah tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka. Selagi Ryota dan Tetsuo mengunci pintu terakhir... Satoshi tanpa sengaja menoleh ke depan jalan, disana berdiri dengan gagahnya Ryuichi yang mengenakan stelan jas hitam bersandar di mobil Lexus LFA warna putihnya sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The PEARL BRIDGE
Historical FictionThe PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA. Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih kompleks tentang seorang lelaki bernama Satoshi Kashima. Dimana dia harus melewati beberapa kali perp...