Bab 29. RENCANA FUMIKO

98 32 41
                                    

---Merencanakan sesuatu itu mudah, bagian tersulitnya adalah menghadapi sesuatu yang diluar rencana---

Ujian semester terakhir sudah berlalu. Semua siswa Horikoshi Gakuen menjalaninya dengan sungguh-sungguh terutama siswa kelas XII karena ujian kali ini menentukan kelulusan mereka.

Di koridor lantai tiga Fumiko berdiri di depan lokernya, sibuk memasukkan beberapa buku catatan yang sebentar lagi sudah tidak dipakai. Beberapa siswa tampak ramai lalu lalang di sepanjang koridor.

 Beberapa siswa tampak ramai lalu lalang di sepanjang koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHIZURU

"Hai...Fumiko!" sapa Chizuru Yamaida sang waketos yang sudah berdiri bersandar di depan loker dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Hai.... Chizuru!"

"Bagaimana ujiannya?"

"Yaaaa..... lumayanlah, kelihatannya lulus."

"Baguslah... lalu apa rencanamu setelah lulus nanti? Tetap di Jepang atau ke luar negeri?"

"Sepertinya ke Australia karena ada kakakku di sana. Tapi belum pasti juga sih.."

"Kamu punya kakak?" tanya Chizuru terkejut dan mengernyitkan dahi.

"Iya.... tapi kakakku sudah lama tidak pulang ke Jepang, rasanya punya kakak atau tidak itu sama saja." Wajah Fumiko berubah sedih.

"Maaf aku membuatmu mengingat sesuatu yang me--"

"Tidak apa-apa Chizuru, santai saja."

Fumiko sebetulnya agak kurang nyaman atas kehadiran Chizuru, karena mereka hanya mengobrol berdua saja. Apalagi setelah kejadian dia melaporkan Satoshi ke pengurus BK beberapa waktu yang lalu membuat Fumiko semakin menjaga jarak dan tidak nyaman jika berada di dekat Chizuru seperti saat itu.

Chizuru sebenarnya adalah lelaki yang bisa membawa diri, sopan dan bisa menghargai seorang gadis, tutur katanya juga lembut sosok pribadinya juga jauh dari kriteria bad boy. Hanya sayang karena terbakar api cemburu yang meledak-ledak... dia sempat memilih jalan belakang yang akhirnya mencoreng nama baiknya sehingga di cap pengecut sekaligus pecundang oleh Fumiko.

Menyadari hal itu Chizuru sekarang bersikap lebih sopan, berusaha memperbaiki diri di hadapan Fumiko... tetapi itu terlambat, karena sekarang Fumiko adalah milik Satoshi.

"O iya.... akhir-akhir ini aku sering melihat kamu bersama Satoshi."

"Memangnya kenapa?" Fumiko berhenti menata bukunya di dalam loker, lalu menoleh menatap tajam ke arah Chizuru.

The PEARL BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang