Bab 17. SELAMAT TINGGAL IWAYA (flashback)

114 40 100
                                    

---Perpisahan akan menyisakan sedikit waktu untuk sebuah kata rindu---

Ruang serbaguna SMP Hoshigaoka siang itu dipenuhi oleh para orang tua dan wali siswa dari kelas IX. Mereka datang memenuhi undangan dari pihak sekolah pada acara Perpisahan dan Wisuda. Seluruh anak didik kelas IX dinyatakan lulus sempurna sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang Koutougakkou (SMA).

Acara perpisahan berjalan cepat dan lancar. Sebelum tengah hari seluruh siswa sudah menjalani wisuda. Berbagai pidato sambutan juga sudah diutarakan. Semua tamu undangan mengikuti acara dengan tertib. Begitu juga ketika acara berakhir, mereka pergi meninggalkan SMP Hoshigaoka secara tertib dan teratur sehingga tidak menimbulkan kemacetan yang berarti.

 Begitu juga ketika acara berakhir, mereka pergi meninggalkan SMP Hoshigaoka secara tertib dan teratur sehingga tidak menimbulkan kemacetan yang berarti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto perpisahan dengan para Guru pengajar

Ketiga sahabat yakni Minoru, Daijiro dan Hajime bingung mencari Satoshi. Selesai di wisuda dan menjalani sesi pemotretan bersama di aula, mereka tidak bisa menemukan Satoshi.

"Dimana Satoshi?" tanya Minoru.

"Entahlah.... aku terakhir kali melihatnya tadi waktu sesi pemotretan di aula. " Hajime menjelaskan.

"Sekarang kita harus mencarinya kemana lagi?" Daijiro mengatur nafas setelah mengitari lapangan belakang sekolah.

"Sekarang kita harus mencarinya kemana lagi?" Daijiro mengatur nafas setelah mengitari lapangan belakang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAJIME

"Aku capek..... kakiku sudah pegal semua." Hajime mengeluh sambil duduk memijat kakinya.

"Aneh sekali... awas nanti aku datangi rumahnya dan akan kupukul dia karena sudah membuat kita semua kebingungan." Minoru tampak bersungguh-sungguh.

"Iya... dia seenaknya saja pulang tanpa pamit, minimal dengan salah satu dari kita."

"Padahal aku masih ingin mengambil foto kenangan kita di sekolah ini untuk terakhir kalinya."

The PEARL BRIDGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang