---Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada sebuah perpisahan, karena di sana menyisakan sebuah tanda air mata---
IWAYA, Kepulauan AWAJI, Jepang
Minoru mengeluarkan sepeda motor tuanya dari gudang. Dia menghidupkan mesin dan membiarkannya menyala beberapa saat. Minoru kembali masuk ke dalam rumah sebentar, mengambil tas selempang kecil dan mantel tebal serta penutup kepala dan sarung tangan untuk melawan hawa dingin malam nanti.
MINORU
"Mau kemana kamu Minoru?" tanya ibunya yang muncul dari dapur.
"Aku mau keluar sebentar bu, cari udara segar."
"Kapan kamu pulang?" bu Izumi bertanya lagi ingin kepastian,
"Terakhir kali kamu pamit keluar sebentar.... tapi ternyata dua hari kemudian baru pulang."Minoru hanya nyengir dengan wajah tak berdosa, dipeluknya tubuh ibunya beberapa saat, erat.
"Aku hanya mau merayakan malam tahun baru sebentar. Besok pagi aku pulang bu" Minoru melepaskan pelukannya.
"Jangan berbuat aneh-aneh, cepat pulang." ditariknya telinga Minoru pelan.
"Tenang bu, jangan menganggapku anak kecil terus. Aku sekarang sudah masuk Daigakou (perguruan tinggi) semester empat."
"Bagi ibu kamu tetap Minoru kecil yang selalu menangis saat kalah berebut mainan dengan teman sebayamu." air mata menetes pelan di pipi bu Izumi mengenang masa kecil anaknya.
Minoru menghapus air mata ibunya dengan tangan kanan dan sekali lagi memeluk ibunya lebih erat.
Pelukan terakhir."Maafkan aku dengan segala kenakalanku selama ini, aku belum bisa menjadi anak kebanggaan ibu. Tapi percayalah padaku---" Minoru berhenti sesaat menghela nafas panjang dan melepas pelukannya,
"Aku bisa jaga diriku baik-baik, besok pagi aku pasti pulang. Aku janji."
Janji terakhir."Ya, ibu percaya padamu Minoru. Hati-hati di jalan, semoga malam tahun barumu menyenangkan dan cepat pulang." bu Izumi menepuk bahu anaknya beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The PEARL BRIDGE
Historical FictionThe PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA. Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih kompleks tentang seorang lelaki bernama Satoshi Kashima. Dimana dia harus melewati beberapa kali perp...