---Baik dan buruknya sesuatu, akan tergantung dari sudut mana kita melihatnya---
"Aku pulaaaaang...." sapa Satoshi dengan suara keras.
Siang itu kegiatan di sekolah masih full walaupun sudah selesai ujian, sehingga Satoshi pulang tengah hari menjelang sore.
Satoshi memasuki rumah, melepas sepatu dan tas. Langkahnya terhenti ketika melihat ibunya duduk di ruang tamu dengan isak tangis."Ibu...ada apa?" Satoshi berlari menghampiri ibunya lalu duduk bersimpuh di bawah kaki sang ibu.
"Ayahmu...."
"Ada apa dengan Ayah?"
"Ayahmu....menga...lami kece..cela..ka...kaan di pro..proyek, dan pa..tah tu..tulang di ka..kaki.." jelas bu Inari sambil sesak menahan tangis. Suaranya terbata-bata.
Satoshi memeluk erat ibunya, buliran air mata pun menetes di pipinya.
"Ce..patlah ber..ke..kemas ki..ta per..pergi ke Su..mo..to seka..rang."
"Baiklah bu."
Satoshi pun beranjak ke kamar, memasukkan beberapa potong baju ganti dan peralatan lainnya ke dalam tas ransel. Setelah semua persiapan selesai, sore itu Satoshi dan ibunya berangkat menuju Pusat Medis Awaji Prefektur Hyogo di Sumoto.
Ayah Satoshi harus segera menjalani operasi memasang platina di tulang kakinya. Untuk melakukan tindakan medis tersebut, pihak rumah sakit membutuhkan surat persetujuan dari pihak keluarga.
Satoshi dan ibunya menuju Sumoto menggunakan bus dari halte IT Awaji, halte bus ini terletak di selatan Awaji yang berjarak berjalan kaki sekitar 15-20 menit dari Highway Oasis dan mereka tiba di halte Sumoto kurang dari satu jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The PEARL BRIDGE
Historical FictionThe PEARL BRIDGE... JEMBATAN MUTIARA. Tahukah kamu cerita di balik The Pearl Bridge?? Bukan cerita hantu penghuni jembatan... tapi kisah yang lebih kompleks tentang seorang lelaki bernama Satoshi Kashima. Dimana dia harus melewati beberapa kali perp...