21

2.1K 167 12
                                    

"Jangan marah-marah terus, nanti kau terkena tekanan darah tingi."

"Bagaimana aku tidak marah, apa phi ga liat tadi Gulf ngapain? Dan bisa-bisanya mereka melakukan itu di rumah sakit."

"Namanya juga rindu, dimana pun pasti juga jadi sayang."

"Tapi ga di rumah sakit juga phi."

"Apa kau ingin melakukan juga?"

Win menatap bright tajam, tentu saja tidak membuat bright takut menurutnya jika seperti ini win sangat mengemas  kan.

"Jangan macam-macam phi."

"Ayolah sayang! Sudah lama juga kan kita tidak melakukanya."

Bright mendusel kan wajahnya ke ceruk leher win membuat win sedikit geli.

"Phi hentikan, akhh..!"

Bright menulikan telinganya dan terus menjamah tubuh win hinga akhirnya win berhenti memberontak lagi dan pasrah dalam kungkungan tubuh kekar bright.




Di lain tempat..

"Phi awas ihh!"

"Ga mau! Kita lanjutin yuk yang tadi sore."

"Jangan macam-macam phi, lebih baik phi istirahat saja liat tuh nanti perbanya  lepas seperti tadi sore."

"Ini hanya luka kecil sayang! Jadi jangan hawatir."

Mew mulai menjalankan aksinya, hampir dua bulan dia tidak melihat gulf dan juga menjamah tubuh indah itu, tentu saja membuat Mew rindu akan semua itu.

"Enghhh.. Phi jangan!"

"Jangan menolak, sudah lama bukan kita tidak melakukannya aku merindukannya, apa kau tidak merindukanya juga?"

"Tapi aku tidak boleh menerima guncangan yang terlalu keras, karna ada baby."

"Aku akan bermain lembut, dan kau cukup mendesah di bawah ku."

"Tapi phi! Nanti win akan memarahiku."

"Tidak akan! Nanti aku yang akan bicara padanya."

"Jangan lakukan phi, kita harus konsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan."

Bukanya Gulf tidak mau melayani Mew dia hanya takut jika Mew kelepasan karna mengingat kandungnya masih terlalu muda, dan sudah pasti Mew akan bermain kasar karna mengingat mereka tidak bertemu selama hampir dua bulan.

Mew tidak menghiraukan ucapan Gulf, dia tetap menjamah tubuh kecil gulf dengan perlahan, mew tidak lupa jika Gulf tengah mengandung dia akan bermain lembut sangat lembut.

"Phi! Enghh!"

"Jangan di tahan sayang, mendesah lah."

"Phi! Hen-hentikan phi akhh emhhh."

Gulf ingin menolak namun hati dan pikiranya berbanding terbalik jauh, tubuhnya ingin mendapat sentuhan lebih dia merindukan sentuhan-sentuhan lembut Mew, dan pada akhirnya Gulf hanya bisa pasrah dibawah tubuh kekar milik Mew.

Mew terus mengujani Gulf dengan sentuhan lembut dan juga ciuman-ciuman panas hinga akhirnya  Gulf menepuk dada bidang milik Mew karna dia sudah hampir ke habisan oksigen.

"Sayang!"

Suara serak nan juga sexy milik Mew tedengar sangat merdu namun juga membuat Gulf merinding mendengar suara serak nan basah itu, bulu kuduk nya terasa berdiri membuat Gulf ingin berlari menjauh dari Mew.

Gulf menatap wajah Mew yang sangat dekat denganya, wajah Mew terlihat sangat tampan di mata Gulf, dengan perlahan Gulf menyentuh wajah tampan milik Mew dan memberi satu kecupan tepat di bibir tebal itu.

Love Between Us (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang