Saat tengah malam Mew meraba sisi kanan ya namun tidak mendapati siapa pun, dengan panik Mew melompat dari atas tempat tidur mencari keberadaan istrinya namun nihil di kamar mandi tidak ada, hati Mew kalut tentu saja namun saat melihat pintu kamar terbuka sedikit akhirnya Mew keluar dari kamar dan benar saja dia melihat istrinya tengah duduk di ruang makan dan sedang menunggu papa nya masak.
Kamar Mew dan gulf memang ada di lantai bawah karna Mew tidak ingin istrinya kelelahan karna naik turun tanga, dan yang pasti gulf tidak ingin menepati kamar yang pernah Mew pakai dengan baifren gulf merasa tidak enak, jika di izinkan mungkin gulf dan Mew sudah menepati apartemen milik Mew yang dia beli kusus untuk Gulf namun kendala utamanya adalah papa nya tidak mengizinkan mereka pindah.
"Omelet nya sudah jadi!"
"Hmm! Baunya sangat enak pah."
"Ayo makanlah, selagi hangat."
"Emm! Sepertinya sangat enak."
"Tentu saja karna papa bisa masak, kau tau dulu saat papa dan ayah mu masih muda kami selalu melakukan sesuatu hal yang tidak-tidak namun selalu gagal, kami dulu selalu pergi bertiga papa ayah mu dan juga paman mu mike bahkan papa dulu bersaing dengan paman mu itu untuk mendapat mama kalian, dan beruntung mama kalian memilih papa."
"Lalu! Apa paman mike tidak marah dengan papa, secara paman mike kan peganganya beda dari ayah dan papa."
"Ketahuilah walau paman mu itu orang nya keras, namun dia sangat menyanyangi kami bahkan saat papa dan mama menikah dia datang membawa kado yang tak terduga."
"Kado apa yang paman bawabawa? untuk papa dan mama?"
"Itu tidaklah penting, sudah sekarang kau habiskan makan mu dan setelah itu pergi tidur."
"Tapi...papa belum memberi tauku tentang hadiah itu."
"Kau.. Tidak perlu tau, nanti membuat mu terkejut."
"Papa ga seru ihh.. Bikin penasaran Gulf aja."
"Sudah cepat habiskan makan mu, papa mau kekamar dulu, itu disana suamimu sudah menungu."
Gulf melihat ke arah samping dan benar saja, suaminya tengah berdiri didepan pintu kamar.
"Phi Mew!!
Mew menghampiri Gulf dan papa nya, dan duduk di samping Gulf.
"Sudah ada suami mu, papa mau kekamar mau istirahat."
"Pah!!
Pangil Mew saat papa jong sudah siap berdiri.
" Bisakah kita bicara sebentar?"
"Katakan, apa yang ingin kau bicarakan?"
Mew menghela nafas berat, duduk berhadapan dengan papa nya membuantnya sangat gugup, Gulf yang mengerti akan hal itu mengengam tangan suaminya agar suaminya merasa tenang.
"Pah! Mew minta maaf jika Mew salah, Mew akui jika Mew tidak punya keberanian untuk berterus terang pada papa tentang hubungan kami, Mew hanya takut membuat papa marah besar."
"Dasar laki-laki bodoh! Terus dengan diam mu kau bisa menyelesaikan masalah dengan ku, apa yang ada dipikiran mu mew? Mengatakan sebuah ke jujuran saja kau tidak berani, kau tau saat itu papa sudah berniat menjodohkan mu dengan anak teman papa, beruntung gadis itu menolak untuk di jodohkan karna dia mempunyai seorang kekasih jika tidak aku akan benar-benar menembak kepala mu."
"Lagian untuk apa papa berniat menjodohkan ku, papa yang salah kenapa papa tidak bicara dulu pada Mew?"
Papa jong merasa kalah telak dengan jawaban Mew, apa yang dikatakan Mew ada benarnya, bukankah dia juga seharusnya menanyakan pada mew, kalo seperti ini tentu saja tetap dirinya yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (END)
Romance"Kau tau aku sangat membenci mu.! "Aku mengerti maafkan aku phi.!