Satu mingu sudah gulf tingal di kediaman jong, dan sudah sejak dua hari lalu sean sudah kembali ke singapur, saat jenie akan membawanya kembali ke singapur sean menangis karna tidak mau berpisah dengan papa nya, tentu saja membuat gulf tidak tega tapi disisi lain exel pun sama tidak mau jika gulf pergi dan pada akhirnya gulf tetap tingal di rumah jong.
"Hari ini nenek masak apa?"
"Seperti biasa nasi goreng, apa exel mau makan roti seperti phi gulf?"
"Exel makan nasi goreng saja nek."
"Baiklah, nenek buatkan na?"
"Nda mau, maunya sama papa."
"Tapi papa sedang sarapan juga sayang."
"Exel nda mau sarapan, kalo bukan papa yang buatin nek."
"Exel.!
"Hikss..dady ga sayang exel, dady memarahi exel."
Exel pargi meningalkan meja makan, tentu saja sikapnya itu membuat mew sedikit kesal.
"Exel, kembali ke tempat mu." Ucap mew, namun exel tetap berjalan meningalkan meja makan.
Karna tidak ingin ada perdebatan di pagi hari akhirnya gulf yang pergi menyusul exel.
"Kenapa menangis?"
"Hikss..dady bentak exel, dady ga sayang exel lagi."
Gulf meningikan tinginya dengan exel dan membelai sayang wajah exel.
"Baiklah, bagaimana jika sekarang kita makan di luar saja, apa kau mau?"
"Mau pa, exel mau.!
"Tapi janji, tidak boleh menangis lagi dan exel harus menjadi anak yang penurut na."
"Iya pa, exel janji.!
"Pintar sekali, Ma, gulf mau ajak exel main keluar sebentar."
"Kemana? Jangan lama-lama na."
"Iya gulf janji, tidak akan lama."
Setelah pamitan gulf membawa exel pergi untuk jalan pagi di taman komplek, mencari sesuatu untuk bisa di makan gulf menemukan kedai bubur langananya dulu.
"Exel, ayo kita kesana."
"Kemana pa?"
"Kita makan bubur langanan papa waktu kecil dulu, saat papa usia sepuluh tahun saat itu papa baru pindah kesini, dan dady mu sering mengajak papa main kesini untuk makan bubur."
"Tapi kenapa sekarang papa dan dady tidak pernah saling bicara?"
"Kata siapa? Kita masih saling bicara ko itu hanya perasaan mu saja, sudah ayo nanti kalo kita bicara terus menerus kita akan ke habisan buburnya."
Setelah menungu beberapa menit akhirnya mereka berdua makan dengan hikmat, exel menyukai bubur itu terlihat dia sangat lahap.
"Apa kau menyukai buburnya?"
"Ini sangat enak pa, dan ini baru pertama kali exel makan bubur disini."
"Benarkah?"
"Hmm..karna dady tidak pernah mengajak ku pergi untuk bermain walau itu hari libur, dady akan selalu sibuk dengan pekerjaanya setiap hari."
Gulf tidak pernah menyangka jika exel hidupnya tidak seperti anak lain, karna berbanding terbalik dengan sean.
"Jangan sedih lagi, tidak apa-apa ada papa yang akan membawamu pergi jalan-jalan kemana pun yang kau mau."
"Papa tidak seperti dady yang selalu bersikap dingin, papa sangat baik dan lembut,pa exel mohon tetap disini jangan pergi tingalin exel na."
Jujur saja gulf tidak tega saat melihat exel sedih seperti ini, namun dia juga tidak mau tingal satu atap dengan mew karna jika merekan sering bertemu tentu saja akan membuat gulf goyah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (END)
Любовные романы"Kau tau aku sangat membenci mu.! "Aku mengerti maafkan aku phi.!