18

2K 171 30
                                    

"Nek! Papa dimana?"

"Masih di kamar nya."

"Nda ikut salapan?"

"Biarkan saja dulu mungkin belum ingin, nanti kalo sudah lapar pasti makan."

Jujur saja exel sedikit sedih karna sejak kemaren papa nya tidak ingin bicara dengan siapa pun, bahkan saat exel ingin tidur bersamanya gulf menolak membuat bocah lima tahun itu menangis.

"Nanti setelah exel salapan exek boleh nda kekamar papa?"

"Boleh kenapa tidak! Sekarang habiskan makan mu dulu."

Setelah selesai sarapan akhirnya exel pergi kekamar papa nya, namun sebelum kesana dia pergi kekamar dady untuk mengambil hadiah yang dady nya titipan untuk papa nya.

Tokk..tokk..

"Papa!"

Tidak ada jawaban dan akhirnya exel masuk begitu saja karna memang tidak di kunci pintunya, saat masuk exel exel mendapati papa nya keluar dari kamar mandi.

"Papa!"

"Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?"

"Exel nda butuh apa pun, exel hanya butuh papa."

Gulf tersenyum manis dan senyuman itulah yang exel sukai dari papa nya.

"Ayo kemarilah, apa kau sudah sarapan?"

"Tadi exel sudah salapan baleng nenek pa."

"Anak pintar!"

"Papa udah nda malah sama exel? "

"Papa ga marah sama exel, maafkan papa na jika semalam papa bikin exel sedih."

"Exel sayang papa."

"Papa juga sayang exel."

Gulf dan exel saat ini tengah berada di atas ranjang, mereka sedang bermala-malasan saling berpelukan erat.

"Pa!"

"Hmm!"

Exel mengeluarkan sesuatu dari balik kantung celananya dan memberikanya pada gulf, membuat gulf sedikit bingung.

"Apa ini?"

"Itu dali dady pa! Kata dady kemalin dady lupa membelikanya pada papa."

"Ahh..begitu!"

Gulf meletakan benda kecil itu di atas meja, lalu iya kembali memeluk exel.

"Kenapa nda papa buka hadiahnya?"

"Nanti saja!"

"Padahal exel ingin tau isi hadiah nya."

"Kalo begitu exel saja yang membukanya."

Gulf memberikan kado itu lagi pada exel, dengan sedikt tenaga akhirnya bukus kado itu terbuka dan saat exel membukanya dia terkejut karna isinya sebuah kalung.

"Apa isinya?"

"Isinya kalung pa."

Exel menyerahkanya pada papa, menurutnya kalung itu sangat cantik jika papa nya memakinya sudah pasti akan terliha sangat cantik, sejenak gulf memandang kalung emas berwarna putih itu dengan bentuk liontin hati, jujur saja gulf sangat menyukai bentuknya namun untuk sekarang gulf tidak ingin memakainya.

"Kenapa tidak papa pakai?"

"Nanti saja!"

"Apa papa nda suka?"

"Papa suka! Hanya saja papa belum ingin memakainya."

Tidak lama ada suara dering ponsel milik gulf, saat melihat siapa yang menghubunginya gulf memberikanya pada exel.

Love Between Us (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang