30

1.8K 140 9
                                    

Tokk..tokk..

Suara ketukan pintu membuat gulf terbangun dari tidur siang nya, dengan Mew yang memeluknya erat, dengan berhati-hati gulf bangun karna dia tidak ingin mengangu tidur siang suaminya.

Ceklekk..

"Ada apa sayang? Apa kau butuh sesuatu?"

"Pa! Boleh tidak aku dan phi sean main di taman?"

"Dengan siapa kesananya?"

"Nenek dan mama jenie."

"Boleh! Tapi ingat kalian tidak boleh nakal atau membuat rusuh disana, kau mengerti?"

"Mengerti pa!"

"Apa kalian sudah mandi?"

"Kami sudah mandi pa!"

"Coba sini papa cium!"

Cup..cup..

"Anak papa sudah wangi semua."

"Tentu saja! Karna kami sudah mandi."

"Sudah sana pergilah."

"Bye papa! Bye baby phi mau pergi dulu na."

"Hati-hati sayang."

"Oke pa!!

"Gulf! Kami pergi dulu na, nanti kau mau di bawakan apa?"

"Apa saja boleh!"

"Baiklah! Kami pergi dulu na, baik-baik kau di rumah."

"Selamat bersenang-senang semua."

Setelah kepergian jenie dan yang lain Gulf pergi ke dapur, dia akan memasak sesuatu untuk suaminya Gulf sudah lama tidak pernah memasak karna orang tuanya selalu melarangnya, semenjak gulf hamil Gulf selalu dilarang untuk bekerja apapun Gulf hanya akan di bolehkan jalan pagi dan sore untuk kesehatanya, katakanlah Gulf selalu di ratukan oleh orang tuanya.

"Enaknya masak apa ya untuk phi Mew, sudah lama aku tidak masak untuk suami dan anak-anak."

Setelah berpikir lama akhirnya Gulf memutuskan untuk memasak ayam goreng tepung dan sayur sup ikan untuk dirinya, dan setelah berkutat selama hampir satu jam akhirnya masakan pun matang dan Gulf pun lekas-lekas membangunkan suaminya.

Saat memasuki kamar Gulf melihat suaminya masih tidur dengan posisi yang sama, dengan perlahan Gulf mendekat dan membelai sayang wajah tampan suaminya.

"Phi! Phi mew!"

Enghh..

"Bangun dulu yuk, kita makan aku sudah masak nanti keburu dingin makananya."

"Sebentar sayang!"

"Ya sudah! Aku pergi mandi dulu na, badan ku lengket dan bau."

Mew mendudukan dirinya dan memeluk Gulf lalu mengendusi tubuh istrinya, baginya tubuh Gulf tidaklah bau yang ada malah membuatnya ke candun untuk menghirup bau tubuh istrinya.

"Kau tidak bau sayang! Kau itu wangi."

Dengan sengaja Mew menduselkan wajahnya ke ceruk leher Gulf, menghirup bau aroma vanila bercampur stroberi membuat Mew candu akan bau itu."

"Apa yang phi lakakukan?"

"Tidak ada!"

Mew menyesap kuat-kuat leher putih nan mulus itu, meningalkan warna merah ke unguan di leher jenjang Gulf.

"Aku mau pergi mandi dulu."

"Tungu disini! Aku siapkan dulu air nya."

Karna tidak ingin terjadi sesuatu pada istrinya Mew pergi ke kamar mandi dan mengisi bathtub itu hinga terisi setengah dan tidak lupa Mew menuangkan sabun cair ke dalam bathtub untuk istrinya.

Love Between Us (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang