"Pah!"
Gulf memberanikan diri mendekati papa nya, karna sejak papa nya datang tidak mau bicara atau bahkan melihat ke arah nya membuat Gulf sangat sedih.
"Apa kabar nya? Maaf jika Gulf tidak pernah pulang pasti papa marah sama Gulf kan? Gulf minta maaf."
Dengan berlinangan air mata Gulf memeluk laki-laki paruh baya itu laki-laki yang sudah membesarkanya, Gulf sangat yakin jika papa nya sudah sangat kecewa padanya dan hanya kata-kata maaf dan maaf yang bisa Gulf ucapkan.
Dengan sayang Gulf mengengam tangan yang selalu memeluknya dan yang selalu menghapus air matanya, namun lihatlah bahkan tangan itu tidak mau melihat kearahnya walau saat ini dia menangis
"Papa pasti sangat marah pada Gulf kan? Papa boleh memarahi Gulf atau bahkan memukul Gulf karna Gulf sudah nakal, Gulf akan Terima semua itu karna Gulf sudah membuat kecewa papa dan mama, hikss.. Maafkan Gulf pah maaf."
Plakk.. Plakk..
Gulf menampar pipinya dengan dangat keras, membuat papa jong terkejut dan langsung memeluknya.
"Gulf!!
Teriak Mew saat melihat Gulf melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya, Mew ingin menghampiri namun dengan sigap papa jong lebih dulu memeluknya erat.
"Jangan lakukan itu, jangan menyakiti dirimu."
Hikss.. Hikss..
Bahkan siapa pun yang mendengar tangisannya hatinya akan ikut terluka, Laki-laki malang yang hanya ingin hidup dengan orang yang dia cintai namun jika takdir tidak merestui dia rela akan meningalkanya.
"Jangan lakukan apa pun yang menyakitimu, jika ayah mu tau dia akan memarahi papa."
"Maaf!! Maaf pah!"
Setelah ini Gulf akan menerima apa pun keputusan dari papa nya, jika papa nya memintanya untuk pergi meninggalkan Mew dia akan melakukanya, baginya kebahagiaan papa nya adalah yang utama.
Dan disana di ujung sofa terlihat Mew dengan kaki berlututnya iya hanya bisa menangis memandang Gulf yang begitu menyedihkan, rasanya dia sangat ingin memeluknya dan mengucapkan kata-kata penenang, namun melihat papa nya yang sedang tidak bersahabat iya takut jika papa nya akan membabi buta.
"Jangan menangis lagi, kau tau papa sangat tidak suka jika melihat mu menangis seperti ini."
Papa jong menghapus air mata Gulf dengan sayang, hatinya tidak akan pernah sangup jika melihat Gulf seperti ini.
"Pah! Gulf akan Terima keputusan apa pun yang akan papa berikan padaku, jika papa meminta Gulf untuk menjauhi phi Mew akan Gulf lakukan, asalkan papa tidak menjahui Gulf atau membenci Gulf."
"Gu..gulf!!
Kata-kata Gulf membuat Mew tidak percaya, bukan itu yang Mew harapkan.
" Tidak apa jika papa ingin menjodohkan phi Mew dengan siapa pun, asalkan papa bahagia dan mungkin itu yang terbaik untuk phi mew."
Gulf tersenyum sangat manis, senyuman yang penuh dengan rasa terluka, iya berharap setelah ini semua akan baik-baik saja untuk dirinya dan hatinya.
"Jangan terlalu memikirkan hal yang tidak-tidak, lebih baik sekarang pergilah istirahat."
"Boleh, Gulf peluk papa!"
"Kenapa tidak! Kemarilah."
Gulf memeluk papa jong dengan erat, lalu dia melihat ke arah Mew yang juga tengah menatapnya, namun entah mengapa semakin lama penglihatan Gulf semakin mengabur dan tidak lama Gulf tidak sadarkan diri membuat papa jong panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us (END)
Romance"Kau tau aku sangat membenci mu.! "Aku mengerti maafkan aku phi.!