22

1.9K 160 8
                                    

"Sayang! Bangun."

"Sebentar lagi phi, aku masih ingin tidur."

"Tapi ini sudah siang, ayo mandi dulu."

"Biar kan aku tidur dulu phi, kalo phi ingin sarapan sudah sana sarapan dulu."

"Apa kau tidak ingin menganti perbanku?"

Mendengar kata perban Gulf dengan segera membuka matanya, karna dia ingat saat semalam dia menarik perban yang ada di kepala Mew.

"Kenapa baru membangunkan ku, kenapa tidak dari tadi.?

Rasanya Mew ingin menelan pujaan hatinya ini mentah-mentah, karna dia sudah  membangunkan Gulf sejak satu jam yang lalu.

" Iya! Maafkan aku, jadi mau mandi dulu atau tidak?"

"Mandi dulu, badan ku terasa sangat lengket."

Mew membawa Gulf ke kamar mandi dengan mengendong ala bridal, jujur saja Gulf malu karna dia masih telanjang bulat.

"Kenapa wajah mu memerah?"

"Aku malu!"

"Tidak usah malu aku sudah melihat semuanya."

"Ihh.. Dasar mesum, phi bau mu sangat enak kau pakai parfum apa?"

"Aku tidak pakai parfum, hanya mengunakan sabun mandi yang ada di kamar mandi."

"Tapi aku tidak punya bau sabun seperti ini."

Mew mendudukan Gulf di atas closet, lalu dia mengisi air di dalam bathtub dengan air hangat, setelah bathtub terisi penuh Mew membawa Gulf kedalam bathtub untuk iya mandikan.

"Phi tidak ingin mandi lagi?"

Pertayaan Gulf sudah pasti seperti membangunkan singa yang tengah tidur, tanpa menjawab Mew melepas semua pakaiannya membuat Gulf melebarkan matanya.

"Kenapa? Apa kau terkejut? Bukan kah kau sendiri yang menyuruh ku mandi lagi?"

"I-iya! Tapi maksudku hanya bertanya."

Entah mengapa Gulf menjadi sangat gugup saat ini, apa lagi Mew sudah memposisikan dirinya duduk di pangkuan ya dengan posisi berhadapan.

"Kenapa gugup heh?"

"Tidak! Siapa yang gugup?"

Mew memandang wajah yang selalu terlihat cantik walau sedang marah, dan rasanya dia tidak akan pernah bosan untuk melihat wajah itu.

"Sangat cantik!"

"Hmm.. Siapa?"

"Tentu saja kau sayang ku."

"Dasar penipu!"

Dengan pelan Gulf mulai mengoda Mew, memberi sentuhan- sentuhan lembut pada dada kekar itu, Gulf sangat menyukai tubuh Mew sangat kekar dan sangat pas dengan ukuran tubuh kecilnya.

"Phi!!

" Ada apa sayang?"

"Haruskah kita melakukanya sekali lagi? Sepertinya baby sangat ingin kau kunjungi di pagi ini."

"Baby atau papa nya?"

"Baby!"

"Benarkah?"

"Hhmm..kalo tidak percaya tanyakan saja pada baby."

Mew tersenyum saat mendengar alasan Gulf, lalu dia mencium bibir gulf dengan sangat lembut.

Enghhh..

Dengan perlahan Gulf mengesekan lubang nya dengan benda berurat milik mew, membuat Mew mendesah dan menghisap bibir Gulf kuat-kuat.

"Sayang! Masukan dia!"

Love Between Us (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang