17

1.9K 169 21
                                    

"Aku berangkat na! Kau baik-baik di rumah."

"Jangan pergi phi, aku mohon tetap lah disini, hikss.."

"Jangan menangis jangan membuat ku berat untuk meningalkan mu, aku janji hanya sebentar aku akan cepat menyelesaikan pekerjaan ku."

Gulf tidak berhenti menangis sejak semalam, karna mew pagi ini akan berangkat ke jerman keputusan dari ayah nya sudah sangat final karna cabang yang disana memang membutuh kan mew.

"Pergilah! Tidak usah perdulikan aku."

"Jangan bicara seperti itu, aku akan segera bicara pada ayah aku janji."

"Bulset dengan kata-kata janji mu phi, jika memang tidak ada niatan tidak usah kau mengatakan apa pun, kau akan hanya membuat hatiku semakin terluka, jadi aku mohon jangan katakan apa pun lagi, hikss hikss.."

"Gulf!"

Dengan sangat kasar gulf menghapus air matanya lalu dia menatap mew dengan wajah sedihnya.

"Kau tidak perlu hawatir aku akan baik-baik saja, pergilah jangan memikirkan apa pun tentang ku."

Entah mengapa kata-kata gulf membuat hati mew sangat sedih, apa gulf tidak percaya denganya apa gulf kecewa padanya, tentu saja gulf kecewa padanya karna dia tidak berani jujur.

Tok..tok..

Suara ketukan pintu membuat gulf berhenti manangis, dan disana terlihat papa jong tengah berdiri di depan pintu kamar.

"Mew!"

"Iya pa!"

"Ayo berangkat, nanti kau bisa tertingal pesawat."

"Sebentar pa! Mew pamitan dulu dengan gulf."

"Baiklah! Papa tungu di bawah."

Setelah kepergian papa jong mew menghampiri gulf dan memeluknya dari samping.

"Maafkan aku jika sudah membuat mu terluka, maafkan laki-laki bodoh ini yang belum berani jujur pada papa, kau tau aku sangat mencintaimu bahkan jika aku boleh memilih harta atau dirimu aku akan lebih melilih hidup sederhana bersama dirimu, percayalah aku akan tetap memilih mu apa pun yang terjadi, jangan menangis lagi tetap lah disini tungu aku kembali."

Dengan sayang mew menghapus air mata gulf, demi tuhan mew pernah berjanji jika dia tidak akan membiarkan gulf menangis saat kecil dulu, mew berjanji akan memukuli siapa pun yang sudah berani membuat gulf nya menangis tapi lihatlah saat ini hanya dirinya sendiri yang membuat gulf nya menangis, apa kah mew akan membenturkan kepalanya pada tembok beton? Tidak mungkin bukan karna tentu saja gulf tidak akan mengijinkanya.

Setelah di rasa gulf tenang mew menciumi wajah gulf, namun gulf tidak merespon dia hanya memejamkan matanya dan tidak ingin melihat wajah mew.

"Aku berangkat na! Baik-baik di rumah jangan sedih jangan menangis, percayalah aku mencintaimu."

Cup..

Setelah mengatakan itu mew keluar dari kamar gulf dengan hati yang sangat berat, sedangkan gulf tangisnya kembali pecah saat mew benar-benar menghilang dari hadapanya, siapa pun yang mendengar tangisan itu pasti akan merasa kasihan.

"Jangan menangis gulf, apa yang sebenarnya kau tangisi tidak ada yang akan mengerti dirimu, ayah bunda gulf rindu kalian gulf ingin bersama kalian maafkan gulf ayah maaf."

Saat seperti ini tentu saja yang gulf butuhkan orang tuanya, setelah ini mungkin gulf akan pergi ke makam orang tuanya dia akan mengatakan apa pun yang ada di hatinya saat ini agar hatinya tidak terlalu sesak.

Mew sudah siap berangkat, dan tentu saja dia tidak berharap gulf akan melihat kepergianya.

"Dady! Dimana papa? Kenapa papa tidak ikut mengantal dady?"

"Iya! Dimana gulf? apa dia tidak ikut mengantar mu ke bandara?"

"Gulf sedang sakit perut ma, dan dia tidak bisa ikut mengantar mew, cukup papa dan mama saja yang mengantar." Tentu saja mew berbohong.

"Biarkan dia istirahat, nanti setelah pulang mengantar mew kita pangil dokter untuk nya, ayo mew kita berangkat."

Jujur saja hati mew masih ragu meningalkan gulf entah mengapa dia begitu berat untuk melangkah pergi, rasanya dia ingin berlari dan memeluk gulf dan tidak akan melepasnya lagi.

"Maafkan aku! Aku akan segera kembali."


Dua puluh menit sudah berlalu.

Mew sudah berada di bandara, sejak keluar dari rumah mew selalu mengirim pesan pada gulf namun nihil tidak ada satu pesan pun yang di balas atau di baca membuat mew tidak tenang.

"Ada apa dengan mu mew? Kenapa kau begitu gelisah?" Tanya papa jong pada mew, karna papa jong melihat ke anehan pada sikap mew sejak masih di rumah.

Mama jong yang mengerti apa yang di pikirkan mew merasa sangat bersalah karna dirinya pun belum berani memberi tau pada suaminya tentang mew.

"Tidak apa-apa pa! Ma mew titip exel na tolong jaga dia dengan baik."

"Kau tenang saja mama akan menjaganya dengan baik."

"Baiklah! Mew berangkat dulu!"

"Dady! Hati-hati na jika sudah sampai hubungi exel."

Mew menghampiri exel dan menyamakan tinginya.

"Jangan nakal na! Jangan buat semua orang susah jadi lah anak baik saat dady tidak ada di rumah."

"Iya dad! Exel akan jadi anak baik."

"Pintar nya anak dady."

"Anak papa!"

"Iya! Anak papa."

"Bai lihatlah exel tumbuh dengan baik, bukan kah dia sangat mirip dengan gulf dan bukan kah ini yang kau mau, bai maafkan aku na jika aku menghianati cinta kita karna aku mencintai nya."

Mew mengeluarkan sesuatu dari balik saku celananya, dia lupa untuk memberikan pada gulf saat masih di rumah mau tidak mau dia menitipkan pada exel.

"Dady berangkat na, dady titip hadiah kecil ini untuk papa mu."

"Apa ini dad?"

"Kau tidak perlu tau, kau hanya perlu memberikan hadiah ini pada papa."

"Baiklah! Nanti exel belikan pada papa.!

Cup..

"Dady menyayangi mu."

"Sudah biarkan dady mu berangkat, nanti dia akan tertingal pesawat."

Dengan langkah berat akhirnya mew meningalkan keluarganya, dan tak henti-hentinya dia menghubungi gulf namun nihil ponsel gulf tidak dapat di hubungi.

"Tolong jangan seperti ini gulf, setidaknya balas pesan ku kau membuat ku tidak tenang, baik-baik na di rumah dan tolong jaga exel untuk ku, sampai jumpa sayang aku mencintai mu."

Mew berangkat dengan perasaan hampa bukan kah seharusnya dia pergi di temani kekasihnya agar hatinya tenang, namun cerita hidupnya berbanding terbalik dengan cerita cinta seperti yang lain cerita cinta yang penuh dengan lika liku, mew harus bersabar untuk hidup dengan gulf sampai nanti sampai dia berani mengatakan pada papa nya, dan semua itu entah kapan akan terjadi.






























Bersambung..

Ga tau kenapa cerita ku ini ko melow banget sih..setiap nulis aku banjir air mata 😭 maafkan aku na 🙏🙏🙏

Sampai jumpa di part selanjutnya..

Bye2..🤗🤗

Love Between Us (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang