26

1.8K 144 8
                                    

"Papa!!!

"Sayang! Ada apa? kenapa berteriak?"

"Apa benar, phi sean mau datang saat liburan sekolah nanti?"

"Iya sayang! Apa kau senang?"

"Yeee.. Nanti exel bisa main dengan phi sean."

"Tentu saja! Sudah sekarang pergilah mandi dan kita makan malam bersama."

"Siap pah, muach!"

"Dasar anak nakal!"

Sebentar lagi liburan sekolah dan tentu saja sean ingin berlibur ke thailand, mengingat papa nya yang tengah hamil besar sudah pasti papa nya tidak bisa mengunjunginya.

"Gulf!!

"Iya mah,

"Jangan terlalu lelah."

"Tidak mah! Gulf hanya menyiapkan makanan yang sudah bibi siapkan di atas meja."

"Ada apa ini?"

Papa jong datang pada waktu yang tepat, karna Mew pun keluar dari kamarnya, entah mengapa dua orang laki-laki beda usia itu tidak pernah akur membuat siapa pun yang melihatnya sangat kesal.

"Tidak ada apa-apa pah, Gulf hanya menata menu di meja saja ko."

"Ingat kau tidak boleh terlalu lelah."

"Iya pah! Gulf mengerti."

"Dimana exel? Kenapa tidak ada?"

"Dia sedang mandi pah, sebentar lagi juga pasti turun."

Benar saja exel datang dalam keadaan sudah wangi dan segar, sejak papa nya hamil exel menjadi mandiri karna dia tau akan sangat berbahaya jika papa nya menginjak busa sabun terlalu banyak papa nya bisa terpeleset.

"Papa! Exel mau makan pake sayur sup na, sepertinya sangat enak."

"Boleh sayang! Sini papa ambilkan, phi mew kau mau makan pake apa? Biar aku ambilin."

"Dasar tidak tau umur!" Gerutu papa jong.

"Pah! Biarkan saja kenapa? Bagus kan Gulf berarti melayani suaminya dengan baik."

"Tapi harus tau keadaan juga, istri sedang hamil harusnya di layani dengan baik."

"Papa jangan menyamakan keadaan kita dulu pah, keadaan kita dan mereka saat ini jelas sudah berbeda jadi biarkan mereka hidup mandiri kita sudah tidak perlu ikut campur dalam rumah tangga mereka."

"Sudahlah papa mau kekamar saja, hilang selera makan ku."

Papa jong pergi dari ruang makan dan pergi kekamarnya, melihat keadaan seperti ini sudah pasti membuat Gulf sangat sedih.

"Kalian makan saja! Biar mama yang bicara dengan papa kalian."

Mama jong pergi kekamar menyusul suaminya, dia akan bicara Baik-baik agar suaminya mengerti.

"Dady! Apa kakek sedang tidak enak badan?"

"Sayang! Ayo habiskan makanan mu setelah itu pergilah kekamar mu na."

"Baik pa!"

Exel menghabiskan makanya dalam waktu sekejap dan setelah itu dia pergi kekamarnya, kini di meja makan tingal Mew dan juga Gulf mereka saling diam dengan pikiran masing-masing.

"Sayang! Makanlah kasian baby pasti dia lapar."

"Aku ingin kekamar phi, aku ingin istirahat."

"Tapi kau harus makan dulu sayang, kasian baby kalo kau tidak makan."

"Baiklah!"

"Mau aku ambilkan lauknya apa? Pake sup mau?"

"Biar aku sendiri saja phi yang ambil."

"Jangan menolak, atau kalo tidak nanti aku di marahi lagi sama papa."

"Jadi phi ngelakuin ini karna terpaksa?"

"Bukan seperti itu sayang, udah ayo makan yang banyak supaya kau dan baby tercukupi nutrisinya."

"Phi tidak makan?"

"Nanti saja, yang terpenting saat ini kau dan baby."

"Phi tidak apa-apa kan? Nanti aku akan bicara dengan papa agar dia tidak marah lagi dengan phi."

"Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak, biarkan saja papa memarahi phi sepuasnya jika nanti sudah puas pasti juga akan memaafkan ku."

"Phi!!

"Hmm!!

"Apakah? Hubungan kita sebuah kesalahan? Hinga papa tidak mau memaafkan mu, hingga papa masih sangat marah dan.. Apa lagi disini telah tumbuh malaikat kecil karna kesalahan kita, hiksss.."

Mew lekas-lekas menghampiri Gulf dan memeluknya, dia tidak ingin melihat istrinya menangis dia tidak ingin, kerna hatinya begitu sakit jika melihat air mata itu.

"Jangan bicara seperti itu sayang, aku mohon jangan memikirkan hal yang tidak-tidak, percayalah papa hanya merasa kecewa padaku karna tidak berani jujur sejak awal, percayalah setelah ini sikap papa akan berubah dan memaafkan ku, jangan menangis lagi sayang."

"Maaf!"

"Sudah jangan menangis lagi, sekarang kita pergi kekamar dan istirahat."

Mew membawa gulf pergi kekamar dengan gulf yang masih sesengukan, papa jong yang melihat dan mendengar pembicaraan anak-anak nya pun menjadi sangat bersalah, apa dia se egois itu apakah dia sejahat itu untuk tidak memaafkan Mew, jujur saja papa jong sangat kecewa pada Mew karna dari awal Mew tidak mau berterus terang tentang hubunganya dengan gulf, jika sejak awal Mew mengatakan apa yang sebenarnya mungkin papa jong tidak akan sekecewa ini, tapi mulai saat ini papa jong akan mencoba berdamai dan akan memaafkan Mew karna bagaimana pun Mew adalah anaknya.

"Maafkan papa Mew maaf, mungkin selama ini sikap papa sudah sangat keterlaluan terhadap mu, namun percayalah papa sangat menyayangimu."

Rasa bersalah menghingapi perasaan papa jong, bukankah harusnya sejak awal dia tidak memarahi Mew, bahkan saat akan melangsungkan akad papa jong sempat marah besar karna Mew melakukan sedikit kesalahan hanya karna mew salah pesan ketring hampir saja wajah tampan mew babak belur, beruntung saat itu Gulf bisa melerai jika tidak saat pernikahan sudah pasti Mew dengan wajah lebam.


"Sekarang tidur lah, jangan menangis lagi."

"Peluk!"

Mew memposisikan dirinya di samping istrinya dan membawanya dalam dekapan hangatnya, saat seperti ini yang Gulf butuhkan hanya pelukan hangat suaminya karna dengan begitu Gulf akan merasa tenang dan nyaman.

Cup..

"Saat liburan sekolah nanti, bagaimana jika kita pergi berlibur bersama anak-anak, kau mau tidak?"

"Tapi kemana? Kalo jauh-jauh aku tidak sanggup phi."

"Kita akan hanya pergi ke pantai, kita akan menyewa penginapan untuk satu malam disana,"

"Ishhh.. Phi ini jadi orang ko bodoh."

"Astaga sayang! Apanya yang bodoh? "

"Bagaimana tidak bodoh? jika phi pergi ke pantai dan menyewa penginapan hanya untuk semalam itu namanya membuang uang cuma-cuma, lebih baik phi pergi ke resorts milik ayah dan phi bisa menginap semau phi."

"Itu beda sayang! Kalo kesana kita harus butuh waktu berjam-jam."

"Sudahlah.. Malas aku bicara dengan phi."

"Jangan marah! Maaf, phi hanya ingin mengajak mu berlibur sebelum baby lahir, dan phi ingin mengambil banyak foto dengan perut besar mu ini, kau tau karna kau terlihat sangat lucu dengan perut besar seperti ini."

"Jika hanya itu, phi bisa memotret ku di kamar mandi, bahkan sekarang pun bisa jika phi mau memotret ku dengan keadaan telanjang."

"Tidak seperti itu juga sayang."

Jika sudah seperti ini Mew merasa akan kalah telak bicara dengan istrinya, ingat bahwa pihak istri tidak pernah salah, jika pihak istri yang salah kembali lagi pada pasal pertama lagi.


Bersambung..

Love Between Us (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang