28

1.5K 147 19
                                    

"Apa kita sudah baikan?"

"Pah.. Maafkan Exel jika sikap Exel membuat papa sedih."

"Tidak apa-apaan sayang, papa mengerti, sekarang pergilah ganti baju dan setelah itu makan siang bersama dady."

"Apa papa masih marah dengan exel?"

"Tidak Sayang!!

"Kalo tidak kenapa papa tidak ikut makan bersama?"

"Papa masih kenyang, tadi papa udah makan."

"Hikss..exel minta maaf pa, Exel sangat menyanyangi papa Exel janji Exel tidak akan nakal lagi."

Sambil memeluk papanya Exel menangis sesengukan, dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi dia tidak ingin papanya sedih lagi karna ulahnya.

"Sudah papa katakan, papa tidak marah dengan mu, jangan menangis lagi sayang papa menyanyangi mu."

"Terimakasih karna papa tidak pernah memarahi ku, exel berjanji akan selalu menjaga papa dan menyanyangi papa."

Entah mengapa hati Gulf menghangat mendengar kata-kata exel, Exel selalu mengerti apa yang membuatnya bahagia tidak mengapa walaupun Exel bukan darah dagingnya, namun bukan kah darah mereka sama karna bagaimana pun Exel adalah keponakannya sedangakan Mew tentu saja adalah phi nya anak dari kaka ayah nya, bukan kah semua ini adalah hubungan yang sangat rumit?

"Sekarang ganti pakaian mu, dan setelah itu pergi lah makan."

"Iya pa!"

Mew yang sejak tadi berdiri di depan pintu tersenyum senang karna putranya itu selalu menurut apa yang Gulf katakan, bukan kah Mew tidak salah memilih seorang istri, seorang istri yang bisa merawat putranya dan juga dirinya dengan sangat baik bahkan lihatlah Gulf memberi kebahagiaan lebih untuknya dengan adanya seorang malaikat kecil yang akan segera hadir di antara mereka.

Mew menghampiri istrinya yang tengah tidur dengan membelakanginya, lalu Mew pun ikut merebahkan diri dan memeluk istrinya itu dari arah belakang.

"Kenapa mendiami ku?"

Tidak ada jawaban.

"Sayang! Aku bertanya kenapa mendiami ku?"

Mew mengusap perut Gulf karna iya merasa anaknya tengah sangat aktif.

"Baby! Coba kau tanyakan pada papa, kenapa dia mendiami dady, tanyaka pada papa apa salah dady."

"Phi! Jangan menggangu ku, aku ingin tidur."

"Jangan tiduran terus sayang, bagaimana kalo kita keluar sebentar dan nanti sekalian menjemput papa pulang kerja?"

"Tidak mau! Jika phi ingin pergi ya sudah pergilah ajak Exel jalan-jalan."

"Ada apa dengan mu? Katakan jika ada yang menganjal di hatimu?"

"Tidak ada! Bukankah sudah aku katakan."

"Tapi sikap mu ini menunjukan jika ada sesuatu yang kau sembunyikan."

Karna tidak ingin bertengkar Gulf menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Terserah kau saja, aku mau kembali kekantor saja, jangan menungu ku aku pulang larut."

Mew pergi meninggalkan Gulf, entah mengapa sikap Gulf berubah membuat Mew sedikit emosi namun dia tetap akan menahanya karna dia tidak ingin membuat istrinya menangis.

"Baby! Apa kita harus pergi dari sini? Kau tau saat mengetahui jika orang yang kita cintai masih mencintai masa lalunya? Rasanya sangat sakit sayang, maafkan papa mu sayang papa mu ini kenapa sangat cengeng, setelah itu tolong katakan pada papa jika semua akan baik-baik saja."

Love Between Us (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang