Negatif. Garis I. Naruto menatap sedih test pack di tangannya,ia kemudian menatap cermin. Masih belum menunjukkan tanda-tanda.
"Belum juga,padahal aku sudah menerima Sasuke. Tidak ada keterpaksaan lagi."
Menghela nafas lelah ia pun membuang benda di tangannya ke tong sampah,kemudian keluar dari kamar mandi dengan wajah murung. Berjalan menuju ruang makan.
Sampai di sana ia melihat Sasuke sedang minum kopi sambil menulis entah apa di atas meja,mungkin sisa pekerjaan nya. Naruto melangkah mendekati suami nya,kemudian memeluk Sasuke tiba-tiba.
"Hey...hey... Ada apa ini? Kau kenapa?"
"Uhm...masih belum."
"Hn?"
Bingung,tapi sedetik kemudian Sasuke paham. Nah...mungkin belum waktunya,ia juga tidak bisa memaksa dan hanya dapat menunggu kedatangan anaknya.
"Sudahlah,jangan memaksakan diri. Aku yakin nanti juga dia akan datang pada kita,sarapan dulu."
Naruto takut. Kalau ia tidak bisa membuktikan maka hutang ayahnya akan di tagih dan kemungkinan hidup nya di ujung tanduk, bagaimana pun juga ia harus segera mengandung anak laki-laki ini.
"Hey... sebentar lagi memasuki hari natal,kau ingin kado apa?"
"Uhm...kado natal? Uhm...apa ya...aku ingin kau di rumah bersama ku."
Dahi Sasuke mengernyit,ah iya benar. Bahan taruhan yang Naruto buat,kalau seluruh waktunya hanya untuk Naruto dan anak-anak nya,kalau sudah lahir.
"Baiklah."
"Hey...Sasuke."
"Hn?"
"Kalau aku tidak hamil juga,apa kau...akan membatalkan pertaruhan?"
"Itu...ku pikirkan nanti,sekarang kau sarapan dulu."
***
Malam. Naruto terbangun dan melihat sekeliling,tidak ada Sasuke. Ia heran kemana pria itu pergi,padahal sekarang masih menunjukkan pukul 01:30 malam.
"Ngh...Sasuke?"
Naruto turun dari kasur dan berjalan keluar kamar,entah kenapa belakangan ini ia tidak bisa tidur jika tidak ada pria itu di samping nya.
Dapur? Tidak ada. Ruang tengah? Tidak ada. Ruang santai? Tidak ada juga. Perpustakaan? Apa lagi. Ruang tamu juga tidak ada,Sasuke kemana?
"Oh iya,ruang kerja nya belum."
Naruto berjalan menuju ruang kerja Sasuke dan melihat pintunya terbuka sedikit,bibir nya tersenyum dan segera mempercepat langkah menuju ruangan tersebut.
Saat Naruto ingin masuk ia segera menghentikan langkah nya dan memperjelas pendengarnya, rasanya ia tadi mendengar sesuatu.
"Ah..ah...ngh...hhhh...aaaah!!"
'Suara...apa barusan?' gumam Naruto dalam hati.
Naruto memberanikan diri mengintip ke dalam sama,hanya lampu tidur yang di hidupkan jadi ruangan tersebut agak gelap namun Naruto masih bisa melihat Sasuke yang sedang berhadapan dengan laptop nya.
Wajahnya memerah sedikit namun tetap datar walau sedang menonton...menonton...yah kalian tahu kan apa yang Naruto maksud? Mata biru nya juga melihat bahu kanan Sasuke bergerak-gerak, mungkinkah pria itu...?
![](https://img.wattpad.com/cover/334636237-288-k755023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Blood.
FanficHidup itu...Hanya sebentar. Dan sudah pasti,tidak ada guna nya... Dan... Nilainya. karena hidup itu,murah.