Sehari, Dua hari, Tiga hari, bahkan lebih. Mencoba dan terus mencoba,memang sulit namun Naruto tidak ingin menyerah.
Ia sudah dengar pernyataan tidak langsung dari Sasuke,kalau laki-laki itu juga bisa mencoba dan tidak menyerah kenapa ia tidak mau mencoba? Sasuke sudah baik mau menunggu kesiapan dirinya,ia juga tidak memaksa. Tidak kasar lagi seperti dulu.
Naruto malu dengan dirinya sendiri,di depan pria itu ia tampak peduli namun di hatinya masih menyimpan nama Gilbert. Itu sebabnya ia sulit menerima Sasuke,sulit menerima ketika pria itu coba untuk menyentuh nya.
"Masalah konyol,tapi sangat rumit." Gumam Naruto membereskan alat kesehatan yang baru saja ia pakai.
Setelah mengganti perban di perut Sasuke,pria itu pergi entah kemana setelah menerima telepon. Naruto memungut pisau bedah kemudian menatapnya sebentar. Pisau bedah,entah apa yang ia pikirkan Naruto menyayat telunjuknya hingga meneteskan darah.
"Sakit. Rasa sakit jika di khianati,rasa sakit ketika tahu kau di bohongi. Tenyata tidak ada beda nya dengan tangan yang di iris."
Bibir nya menyunggingkan senyum. Benar waktu itu ia ingin mencoba,tapi sangat sulit. Sekarang ia ingin mencoba dan tidak ingin mundur ataupun menyerah lagi,atau hanya sekedar akting.
"Bodoh."
***
"Begitu. Setelah transaksi jangan biarkan mereka pergi,bawa ke hutan dan bunuh di sana."
"..."
"Ya. Dan ingat,jangan sampai meninggalkan jejak walau sedikit...."
Naruto mengintip dari balik pintu,di ruang kerja nya ada Sasuke yang sedang menghadap jendela sambil menelepon, sebelah tangannya asik berkacak pinggang. Di lihat dari belakang pun ia tetap tampan,pinggang proporsional untuk seorang laki-laki dewasa,bahu lebar, punggung yang nampak kokoh,dan lengan yang...berotot dan berurat.
Lengan kemeja nya di gulung sebatas sikut. Jadi Naruto bisa lihat kalau lengan Sasuke juga ikut-ikutan keren dengan tattoo ular hitam yang melingkar.
"Sebelum itu,aku masih ingin membuktikan. Apa ia masih kasar dan pemarah kalau ku ganggu?" Gumam Naruto bertanya-tanya.
Ia berjalan masuk mengendap-endap,dari dekat begini ia serasa berhadapan dengan raksasa. Sasuke itu tinggi besar, sebenarnya tidak ada bedanya dengan Gilbert tapi Naruto rasa Sasuke sedikit lebih tinggi,paling selisih beberapa senti.
Telunjuk Naruto menyentuh pinggang Sasuke,pria itu terusik dan menoleh ke samping. Naruto mengikuti arah tubuh Sasuke yang menoleh agar ia tidak terlihat oleh pria itu,jari telunjuknya kembali mencolek pinggang Sasuke dan begitu seterusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Blood.
FanfictionHidup itu...Hanya sebentar. Dan sudah pasti,tidak ada guna nya... Dan... Nilainya. karena hidup itu,murah.