Setelah kejadian itu,dimana Sasuke yang sekarat dan di selamatkan oleh Naruto pria itu tampak dingin.
Naruto sempat dengar dari seorang bawahan Sasuke kalau dokter hang waktu itu meyakinkan Sasuke kalau ia datang tepat waktu,salah satu dari mereka yang ada di sana membantah karena mereka juga Naruto rawat. Sendirian.
Ada sekitar 15 orang yang terluka termasuk boss mereka hanya Naruto seorang yang merawat,itu pun tersisa 4 orang lagi dan di selesai kan oleh dokter tersebut.
Karena mendengar pernyataan itu baru Sasuke merasa terpukul,ia sempat hampir percaya namun melihat Anggota nya yang berbicara lantang tanpa adanya ragu, makanya ia memanggil Naruto.
Ini sudah hampir 2 Minggu dari kejadian,Naruto sama sekali tidak mendapat kekerasan fisik lagi dari Sasuke. Jika ia membantah maka pria itu akan diam,kemudian pergi meninggalkan nya.
Jika ia menatap sinis maka Sasuke hanya akan mengabaikan dan lebih memilih mengambil kesibukan lain,dan jika ia tidak sengaja melakukan kesalahan maka Sasuke akan memperingati nya walau dengan nada yang dingin.
Ada yang berubah dari Sasuke,tapi pria itu tetap tidak tersentuh. Mengenai membawa orang asing itu masih berlanjut namun sudah berkurang,tidak sesering yang dulu.
"Uhm..."
Naruto mengintip dapur dari balik pintu,ada banyak koki berkelas yang sedang memasak. Walau dulu ia terbilang orang terpandang tapi tetap saja ia ingin makan makanan yang orang-orang biasa makan.
Maksudnya makanan tradisional mungkin,Naruto suka ramen, tempura,dan karee daging. Masalahnya selama ia di London ia tidak mendapati makanan tersebut,ada memang tapi sudah orang lokal yang membuat nya. Bukan lagi orang-orang Jepang sepertinya. Dan rasanya pasti berbeda.
"Oh...sedang apa di sana? Anda ingin bergabung?"
Naruto berjengit kaget,ia pun keluar dari tempat persembunyiannya dan bertingkah malu-malu karena ketahuan mengintip,yang mereka masak makanan kebaratan semua.
"Anu aku...uhm..."
"Ya tuan? Ada yang bisa kami bantu?"
"Itu...aku ingin membuat sesuatu,boleh aku pinjam dapur nya sebentar?"
"Oh...ahahaha...dapur ini masih bisa menampung 20 orang lagi,jangan khawatir silahkan buat apa pun yang Anda ingin kan."
"Wah sungguh? Terima kasih banyak."
Naruto senang ia di perbolehkan bergabung,ia ingin buat beberapa masakan tapi ia takut tidak akan ada yang memakannya. Kalau masak hanya untuk dirinya sendiri sangat tanggung,yang ada akan ada banyak bahan yang terbuang.
"Ah terserah lah. Yang punya rumah kan kaya,bahan makanan semahal apapun pasti bisa ia beli nanti." Gumam Naruto sambil mencuci tangannya.
Sambil ia memasak sambil ia bersenandung,para koki dan pelayan senang melihat Naruto yang ceria. Sebenarnya mereka ingin berteman,namun mengingat Naruto itu 'istri' boss mereka membuat nyali menciut.
"Anu...aku butuh daging babi dan ayam."
"Oh sebentar,biar saya ambilkan untuk anda."
"Ehehehe...tidak usah terlalu formal dengan ku,kalau dengan boss kalian mungkin harus formal seperti di kantor menteri sana. Tapi kalau dengan ku...nah...anggap saja aku ini adik kalian."
Beberapa dari mereka bersemu merah melihat Naruto yang tersenyum manis,mereka jadi ikut tertawa. Betapa rumah ini tidak suram lagi karena kehadiran sosok pirang ini,pikir mereka senang.
Memakan waktu 1 jam juga Naruto memasak dan hasil masakannya sudah jadi,hanya 2 jenis. Sukiyaki dan juga tempura. Ia minta beberapa dari pekerja dapur mencicipi dan mereka semua bilang enak.
Jadilah mereka semua makan bersama di dapur, berdiri. Tidak duduk sama sekali,bagi Naruto kebersamaan seperti ini lebih menyenangkan daripada harus makan secara formal di meja makan. Membosankan.
"Ah ya ampun aku kenyang,eh tapi...sisa nya masih ada banyak."
"Biasanya kalau di sini pasti akan di buang setelahnya."
Mata Naruto membulat. Di buang? Enak saja! Itu makanan masih bagus kenapa harus di buang? Tidak menghargai makanan sama sekali.
"Jangan. Biarkan saja di situ,kalau pun tidak habis mungkin nanti malam aku bisa memakan nya lagi kalau aku lapar."
"Tapi...tuan Sasuke bisa saja marah mendapati ini."
"Aku yang tanggung jawab,jangan di buang yaaa...hhhh..aku ngantuk."
Mereka semua terdiam. Di balik keceriaan tadi ada bencana yang akan datang,mereka belum siap di penggal. Tapi Naruto ada benarnya,walau sisa tapi itu masih makanan bagus bukan?
***
Tengah malam baru Sasuke tiba di rumahnya. Semuanya sudah tersedia,seperti biasa ia ingin membersihkan diri dulu.
Sasuke tidak melihat adanya keberadaan Naruto, mustahil juga anak itu masih terjaga mengingat sekarang ini sudah tengah malam. Dan sekarang ia akan makan sendirian lagi di ruang makan.
Saat Sasuke lewat dari dapur ia sempat mendengar suara-suara bisik-bisik pekerja nya mengatakan 'sembunyikan'. Sembunyikan apanya?
Sempat Sasuke naik darah karena merasa pekerja nya akan mengkhianati nya secara diam-diam,ia pun memasuki area dapur dan membuat semua koki merasa berhadapan dengan setan Sekarang.
"Sedang mencoba menyembunyikan sesuatu dari tuan kalian?"
"!!!"
Suara bass yang menggoda namun membawa petaka, begitu lah kira-kira yang ada di pikiran mereka. Sasuke masuk dan menatap semua pekerja nya,memberi kode dari tatapan mata agar mengeluarkan apa yang mereka sembunyikan.
"Maaf tuan Uchiha, bukannya kami menyimpan suatu benda tajam dan sejenisnya tapi hanya... makanan sisa."
"Buang saja."
"Tapi...anu...kalau di buang,tuan Naruto bisa marah."
Sasuke mengangkat sebelah alis nya,Naruto? Marah? Atas dasar apa? Apa hak nya mengatur seisi yang ada di rumah ini? Ah iya,Sasuke lupa. Bocah itu sudah menjadi pasangan hidup nya ternyata.
"Memang jenis makanan apa hingga kalian menghargai nya bagaikan berlian?"
"Hanya ini."
Sukiyaki & tempura. Makanan rumahan yang lama tidak Sasuke cicipi,dulu ibunya suka memasak tempura dan karee daging extra tomat.
Tanpa sadar tangannya justru mencomot 1 buah tempura dan memakannya, matanya kini menatap beberapa koki yang justru menatap ke samping. Tidak berani beradu tatap dengan Sasuke.
"Bawa ke meja makan. Aku ingin makan yang ini."
'HAH?!' batin seluruh orang yang ada di sana. Serius?
Dan malam ini Sasuke menutup malamnya dengan makanan sisa dari Naruto,ia bertanya pada koki nya siapa yang memasak dan mereka semua menjawab kalau yang memasak makanan itu Naruto.
Tidak menyangka jika anak itu lumayan berbakat di bidang dapur,ini kali pertama Sasuke memakan makanan yang tersisa. Ia bahkan sudah tidak peduli gengsi,ia rindu masakan rumah. Tidak sadar kalau itu juga sisa dari para pekerja nya,ingat kalau tidak Naruto mengajak mereka semua makan bersama nya? 🗿
"Enak."
***
To Be Continued.
Weeee... Jan pelit lah yang namanya vote komen. 😭😭😭
Sungguh di harapkan. 🥺😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Blood.
أدب الهواةHidup itu...Hanya sebentar. Dan sudah pasti,tidak ada guna nya... Dan... Nilainya. karena hidup itu,murah.