12.

672 71 22
                                    

Hampir setengah tahun sudah Naruto menikah dengan sosok pria bernama lengkap Uchiha Sasuke,dalam kurun waktu itu ia merasakan banyak pengalaman.

Manis pahit bercampur menjadi satu,tapi kebanyakan pahit nya. Kenapa? Karena awal menikah ia di jadikan sasaran pelampiasan emosi oleh Sasuke,di jadikan 'barang' garansi untuk melunasi hutang keluarga,belum lagi segala macam kejadian unik yang ia alami.

Ingat Sasuke yang mencium nya? Mulai dari waktu itu Naruto kini menjaga jarak. Pasalnya laki-laki itu semakin senang menyentuh dirinya sekarang.

"Sebentar...kalau aku menghindar begini,kapan aku akan hamil? Naruto bodoh!!! Tapi..."

Naruto bimbang. Kalau ia tidak hamil nyawa ayahnya dalam bahaya begitu juga dengan nya,hutang juga tidak lunas tapi nyawa sudah melayang. Tapi ia merasa agak ngeri di sentuh pria itu. Contoh nya sekarang.

"Hic...hentikan!!"

"Makanya jangan berdiri di situ. Aku ingin mengambil kemeja ku."

Naruto berbalik dan menatap Sasuke dengan wajah memerah,pipi nya sedikit menggembung dan bibir bawahnya ia gigit menahan emosi. Naruto pikir ia sudah berhasil membuat wajah sesangar mungkin,namun yang Sasuke lihat justru anak marmut yang sedang kelaparan. Jadi tempramen.

"Apa? Jangan buat wajah seperti itu."

"Kau yang salah kenapa jadi aku yang tersangka nya?!"

"Baik,terus sedang apa kau di depan kemari ku?"

"Kan kau bilang tadi menyiapkan pakaian mu brengsek!!"

"Terlalu lama. Minggir kalau kau tidak suka di gesek."

Benar-benar mulut Sasuke tidak ada rem nya sama sekali,memang benar pantatnya tadi di gesek oleh...yah...keja-anu... Kelamin Sasuke yang ada di balik handuk,dan itu sangat tidak nyaman bagi Naruto.

"Bisa tidak mulut mu mengeluarkan kata yang lebih sopan sedikit?!"

"Kan sudah ku bilang,mulai aku di bentuk sudah begini adanya."

Setelah berkata begitu dengan santai nya Sasuke melepas handuk di pinggangnya,melihat pemandangan tidak bisa begitu Naruto segera berbalik kemudian berjongkok menyembunyikan wajahnya di balik lutut. Kenapa 'burung' tersebut bagaikan rudal siap di luncurkan?

"Aaaah.. aku bisa gila kalau beginiiiii!!! Aaaargh..."

Melihat tingkah Naruto yang malu-malu Sasuke pun tersenyum tipis dan menyelesaikan kegiatannya memakai celana,memang tadi ia menyuruh Naruto masuk ke kamar untuk menyiapkan pakaian nya. Namun yang ia lihat bocah itu hanya berdiri diam di depan lemari, melamun sambil menatap cermin.

Sifat jahilnya timbul,ia masih dendam dengan kejadian dimana Naruto memungut burung dan menyebabkan ia berkeliaran di rumah dengan penampilan tidak biasa. Padahal sudah 1 bulan berlalu.

"Hey...lihat aku."

"Tidak mau!! Dasar kau mesum!"

"Mesum begini juga tetap suami mu,idiot."

Sasuke menyelipkan tangannya di perut Naruto dan membawa bocah tersebut bagaikan karung beras. Bukan. Bukan di pundak,tapi di sisi pinggang nya,kini Naruto tampak seperti anak kecil yang siap di hukum ayahmu.

"Eeeh... Turunkan aku!"

"Nah...hari ini ikut aku ke konstruksi, temani aku."

"Tidak mauuuuu!!!"

"Ck...berisik Dobe!!!"

"Makanya turun kan aku sialan!!"

"Kalau ku turunkan berarti kau siap menerima lumatan penuh liur di bibir mu,mau?!"

Rose Blood. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang