3.

974 106 15
                                    

Naruto tidak mengerti apa yang terjadi namun ia sudah di bawa ke kediaman seorang pria bernama lengkap Uchiha Sasuke. Mafia.

Naruto tersenyum. Iya benar,pria itu anak dari seorang mantan ketua mafia,gila nya sekarang ia yang tengah menjabat. Naruto heran kenapa hal aneh terus yang menghampiri dirinya,lihat lah sekarang seperti apa kejadiannya.

Menangis? Percuma,semua tidak akan terulang kembali maupun bisa di perbaiki. Toh...ia di jual oleh ayahnya pada sosok bermarga Uchiha,yang sama sekali tidak ia kenali.

"Nama mu."

Naruto menoleh menatap pria yang baru saja keluar dari kamar mandi,masih mengeringkan rambut.

"Tanpa ku beritahu juga kau pasti nya sudah tahu kan? Buang tenaga untuk bicara."

Sasuke mendengus,ia pun terkekeh dan berjalan menuju meja kecil di mana tersedia minuman keras di sana. Menuang cairan tersebut ke gelas khusus yang sudah terisi es, kemudian ia pun mendudukkan diri di samping Naruto.

"Bukankah tidak terlalu buruk juga kau di jual oleh ayah mu? Kau bisa menikmati fasilitas mewah yang ada di sini, Daripada kau tinggal di gubuk tua itu."

Naruto menoleh dengan cepat,tanpa sadar tangannya melayang menampar pipi putih Sasuke. Saat sadar ia hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Ma-maaf...aku...aku tidak bermaksud-"

"Heh....ya ampun..."

Sasuke tidak membalas. Ia hanya menenggak sisa minuman nya kemudian menatap Naruto,lalu tersenyum.

"Lakukan apa pun sesuka mu pada ku,untuk saat ini. Kalau itu bisa meredakan amarah mu,bukan aku yang menjatuhkan mu ke masalah ini tapi orang tua mu."

Setelah berkata begitu Sasuke kembali beranjak meninggalkan Naruto sendirian di kamar,entah kemana pria itu pergi Naruto tidak ingin tahu.

Yang bisa Naruto lakukan hanya meringkuk di kasur sambil menangis sesenggukan,ia merasa seperti tidak punya harga diri nya lagi.

***

Hari ini hari ke-10 Naruto tinggal bersama Sasuke,selama itu juga ia hanya melamun di rumah tanpa banyak melakukan pergerakan. Ia masih terpukul dengan kenyataan,di jual?

Kabar mengenai ayah ibunya juga ia tidak pernah dengar lagi,yang pasti Sasuke pernah bilang mereka sudah di pindahkan dan tidak lagi tinggal di rumah tua itu.

Satu lagi fakta yang Naruto dapat bahwa Sasuke juga seorang atlet tarung bebas dengan jam terbang tinggi. Bullshit!! Atlet tarung bebas? Jangan anggap Naruto tidak tahu kalau itu hanyalah pembuang rasa bosan belaka.

Ketika ia emosi dengan pekerjaan nya sebagai ketua mafia maka ia akan datang dan mencari lawan yang tangguh, melampiaskan semua rasa kesalnya di sana. Bodoh.

Selama 10 hari ia bersama Sasuke tidak jarang Naruto mendapati pria itu pulang dalam keadaan terluka,ia gemas melihat cara Sasuke merawat luka nya yang terbilang urakan. Kalau infeksi bagaimana? Sampai suatu ketika Naruto tidak tahan lagi dan memilih merawat luka Sasuke.

Mata nya melihat dengan jelas ada banyak bekas luka di tubuh pria itu,bekas luka sayatan mulai dari ringan hingga berat,bekas tusukan di punggung dan perut,ada juga bekas luka yang besar di punggung seperti terkena benda tajam yang amat besar. Belum lagi tattoo di sekujur tubuh Sasuke.

Lupakan itu,sekarang ia sedang melamun apa yang akan terjadi dengan dirinya. Tadi pagi ia di bawa paksa dan di dandani layaknya pengantin. Pengantin? Yeah...walau pakai tuxedo putih,yang awalnya ia di minta pakai gaun.

Mereka tiba di sebuah tempat yang ada resepsi pernikahan nya,Naruto heran. Siapa yang akan menikah? Dirinya? Dengan siapa?

Dan ia baru sadar memang dia yang akan menikah dengan putra bungsu uchiha,lihat? Dia sudah menunggu di depan altar sana. Tidak banyak tamu undangan,hanya keluarga terdekat Sasuke dan juga anggota mafia yang lain.

"Apa maksudnya ini...?" Gumam Naruto pelan.

Naruto di beri seorang wali karena orang tua nya sama sekali tidak ada di sana,di antar ke depan Sasuke. Ia tidak bisa apa pun,hanya pasrah dan mengikuti alur cerita nya.

Rambut pirang cerah,mata biru,bibir mungil berwarna pink,tubuh kecil mungil yang ramping,dan wajah yang amat manis. Sasuke tersenyum tipis melihat pemandangan itu.

 Sasuke tersenyum tipis melihat pemandangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Ini dia bebenguk nya,cute. 🤤🤤 )

Naruto sama sekali tidak tahu kalau ada rencana yang begini,ia pikir ia hanya akan di bawa pergi oleh pihak Uchiha sebagai jaminan atas hutang yang di sebabkan oleh keluarga nya.

Tapi sampai ke jenjang pernikahan? Apa-apaan? Naruto berpikir ia akan menanyakan lebih jelasnya lagi pada Sasuke nanti, setelah acara ini selesai.

"Ya aku bersedia."

Naruto sadar dari lamunannya ketika mendengar suara berat Sasuke,ah iya benar. Janji setia di pernikahan dan Sasuke sudah mengucapkan nya.

"Namikaze Naruto apakah kau bersedia menerima Uchiha Sasuke sebagai pasangan hidup mu,selalu setia dalam suka duka,sehat maupun sakit hingga maut menjemput?"

Bibir Naruto terbuka sedikit, nafasnya tercekat. Ucapan yang ingin ia utarakan hanya sebatas ujung lidah,jujur ia ingin bilang tidak bersedia dan lari dari acara ini tapi...

"Aku...bersedia."

Tidak bisa.

Ia masih sayang ayah ibu nya walau jujur ia marah dan kesal, menyuruhnya pulang dari London hanya untuk di jual ke keluarga Uchiha. Tapi ia tidak bisa membiarkan keluarga berbahaya ini menyentuh orang tua nya.

Entah kenapa wajah Gilbert terlintas di benak Naruto untuk sejenak,namun ketika ia melirik ke samping ia lihat adalah rambut hitam. Bukan pirang emas.

Janji sudah terucapkan satu sama lain dan kini Sasuke sudah sah menjadi pasangan Naruto,ia tidak ingin ini tapi mengingat keluarga nya yang dalam bahaya Naruto lebih tidak ingin lagi.

"Nah...sekarang,kau tidak bisa kabur lagi pirang."

"Huh?"

Naruto bingung dengan ucapan Sasuke barusan,apa maksud nya? Naruto melirik Sasuke yang saat ini tengah memeluknya. Tangan besar yang kokoh di pinggang nya,mengusap perlahan seperti ingin menggoda nya.

"Apa pun yang terjadi,kau tidak akan bisa lari lagi dari ku."

***

To Be Continued.




Rose Blood. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang