32.

681 69 7
                                    

Kian hari Hanae semakin tumbuh dan berkembang,porsi latihan nya juga Sasuke tambah sesuai dengan pertumbuhan nya. Sasuke tidak mau merusak pertumbuhan Hanae dan di usia muda ia sudah mendapat otot-otot di tubuhnya? Tidak terima kasih. Ia masih ingin melihat anaknya seperti anak-anak seumurnya.

Naruto yang bertugas untuk memantau juga ikut senang,Sasuke tahu batasannya untuk memberi pelatihan pada anak itu.

Tapi entah kenapa beberapa Minggu belakangan ia merasa pusing terus,nafsu makannya berubah-ubah. Suasana hatinya juga berubah-ubah. Contohnya seperti sekarang,ia merasa sangat pusing dan mudah lelah.

"Mmmm..."

"Kau kenapa?"

Naruto melirik sebentar kemudian kembali berbaring,mencoba menyamankan diri. Kepalanya pusing dan ia merasa tidak enak badan.

"Hey.. ada apa? Kau membuat ku khawatir."

"Aku cuma pusing,dan tidak enak badan. Kau baru pulang?"

"Hmh..."

Naruto hanya mengusap rambut Sasuke yang kini tengah memeluknya dari belakangnya, lehernya di kecup brutal. Suasana hatinya sedang tidak enak sekarang,tapi suami nya bertingkah seperti ini.

"Sasuke....aku merasa tidak enak. Hentikan itu."

"Ya kau kenapa? Apa yang membuat mu merasa tidak enak?"

"Entahlah. Beberapa Minggu belakangan aku sering pusing,lemas juga. Oh iya bagaimana pekerjaan mu?"

"Lancar seperti biasa. Walau beberapa ada kutu yang menghalangi. Naruto...untuk beberapa hari ini jangan keluar rumah dulu ya."

"Kenapa?"

"Aku ada skandal dengan mafia Rusia,dia sedang meneror ku."

Naruto berbalik dan menatap Sasuke,yang di tatap justru terkekeh geli. Sedetik kemudian Sasuke mengaduh sakit saat merasakan tamparan keras di pipi nya.

"Apa-apaan?"

"Cari masalah boleh tapi tidak harus dengan mereka juga kan? Kau mau mati ya?"

"Kenapa? Kau takut?"

"Jelas!!! Aku belum siap di tinggal mati oleh suami ku,anak ku juga masih kecil!! Pikir pakai otak sedikit Sasuke,KAU BUKAN LAGI LAJANG!! KAU SUDAH BERKELUARGA!!!"

Naruto gemas. Ia menarik kuat rambut Sasuke sambil mengguncang pelan, sementara korbannya sendiri hanya tertawa geli walau ia merasa sakit di kepala nya.

"Yahahahah... Mereka yang salah,aku hanya mencoba untuk membela diri. Hey...hentikan. aduh..aduh.. sakit Dobe."

"Rasakan! Rasakan! Rasakaaaannn!"

"Ya ampun..hey jangan di gigit!!"

Sanking gemas nya Naruto kini mengambil lengan Sasuke kemudian menggigit kuat. Sakit memang tapi Sasuke tidak mau protes,ia teringat waktu ia baru menikahi Naruto dulu. Saat mood nya kurang bagus,ia melampiaskan nya pada Naruto dengan menggigit kuat lengan mungil tersebut. Sekarang baru ia rasakan sakitnya di gigit.

Melihat Naruto yang masih betah menggigit lengannya Sasuke merasa lucu juga,seperti marmut yang sedang mencoba mengupas biji kuaci dengan susah payah. Ia terkekeh geli dan justru mencium pipi gempal Naruto. Sebentar...gempal? Sasuke pikir Naruto sedikit lebih gemuk sekarang.

"Kok tertawa? Apa tidak sakit?"

"Iya sakit. Tapi aku tidak ingin membalas,dulu aku juga menggigit tangan mu hanya karena aku membawa emosi dari luar. Sekarang aku mendapat balasan nya, Daripada membalas aku lebih ingin melihat mu menggigit lagi,lucu."

Rose Blood. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang