Naruto pikir setelah ia di nikahi oleh Sasuke mungkin akan lebih baik, ternyata jauh dari yang ia bayangkan.
Memang ia tidak punya perasaan apa pun pada pria itu tapi tetap saja,mereka sudah berstatus namun Naruto harus melihat pemandangan Sasuke membawa pulang berbagai macam jenis orang.
Pelacur laki-laki maupun perempuan rasa Naruto sudah sama saja,ketika Sasuke membawa mereka semua ia pasti melirik ke arah Naruto,yang hanya bisa menatap dirinya dengan tatapan kosong. Kemudian berbalik pergi.
Pernah sekali Naruto berucap kalau ia tidak senang melihat Sasuke seperti itu,yang ia dapat justru tamparan keras hingga menyobek sudut bibir nya. Hasilnya sekarang Naruto hanya diam dan melihat dari kejauhan,sakit pun harus ia tahan.
Tidak ada yang baik di dunia ini. Ia di paksa menikahi pria ini hanya karena hutang yang di sebabkan oleh ayahnya,harus merelakan mimpi nya yang sebagai dokter spesialis dan memutuskan hubungan dengan kekasih yang begitu ia sayangi.
Andai andai dan andai...hanya kata itu yang muncul ketika semua nya sia-sia dan sudah tidak bisa di perbaiki.
"Sebenarnya...hidup itu apa? Kenapa bisa di jual murah begini?" Gumam Naruto sambil menatap langit malam dari balkon kamar nya.
Sebentar lagi Sasuke pulang,dan sebentar lagi juga ia akan mendapat masalah. Masalah? Tentu saja,jelas masalah kalau nantinya ia juga akan melampiaskan rasa kesalnya pada Naruto.
Di sekujur tubuh Naruto masih ada bekas luka dan lebam. Pantas waktu Sasuke bilang lampiaskan amarah hanya UNTUK SAAT INI. Selanjutnya ia justru di jadikan sansak tinju.
Naruto mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan rumah, awalnya ia hanya diam. Namun mendengar suara gaduh ia pun jadi terkejut dan panik ketika melihat orang-orang Sasuke yang jauh lebih panik dari nya.
"Ada apa? Apa yang terjadi dengan pria bajingan itu?"
Naluri seorang dokter. Naruto pasti akan langsung melesat begitu melihat kondisi dan situasi yang memungkinkan ada orang terluka di sana,dan saat Naruto turun ke base rumah ia melihat Sasuke di bopong oleh bawahannya terluka parah.
"Astaga Tuhan.."
Kepalanya bersimbah darah, perutnya mendapat luka tusukan yang lumayan dalam. Lengannya tertembak dan kaki nya juga mendapat sayatan yang cukup parah.
"Air... ambilkan aku air,handuk,dan peralatan kesehatan! Tidak mungkin kalian tidak punya kan?!"
"Maaf,tapi tuan Uchiha sudah punya dokter pribadi yang sedang dalam perjalanan."
"Tidak ada waktu bajingan!!! Kau mau laki-laki ini mati kehabisan darah,hah?! Kau sudah lihat kepala nya bocor tapi masih santai menunggu dokter pribadi kata mu?! Aku juga seorang dokter!! Ambil semua yang ku katakan tadi,atau sebagai gantinya melihat boss terhormat kalian mati sekarang juga!!"
***
Begitu Naruto selesai merawat luka Sasuke baru dokter yang di maksud tiba di lokasi, wanita itu terkejut melihat boss nya sudah di rawat dengan sangat rapih dan sempurna.
Ia melihat sosok pirang yang sedang membalik luka di kaki Sasuke dengan lembut,dari gerakan tangannya ia bisa menilai kalau Naruto bukan orang sembarangan.
"Permisi."
Naruto menoleh dan melihat sosok wanita berpakaian dokter datang menghampiri nya.
"Susah tidak usah repot-repot. Dia sudah baikan,tidak ada yang perlu di khawatirkan."
"Terima kasih banyak untuk itu,maaf anda ini...apa kah Anda seorang dokter?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Blood.
FanfictionHidup itu...Hanya sebentar. Dan sudah pasti,tidak ada guna nya... Dan... Nilainya. karena hidup itu,murah.