Waktu berjalan tanpa terasa. Usia pernikahan Naruto kini sudah menginjak setengah tahun namun ia tidak pernah di sentuh oleh Sasuke sedikit pun.
Tidak sama sekali. Ya benar Naruto juga tidak mengharapkan itu,malah bagus bagi nya karena ia tidak perlu repot menjaga anak-anak dari penjahat itu nanti.
Apa? Dia seorang hermaprodith aktif,hanya 2% orang di dunia yang mengalami hal unik tersebut dan Naruto salah satu nya. Ia bisa di buahi maupun membuahi. Karena fisik nya tidak mendukung untuk membuahi ia pasrah dengan keadaan yang menghampiri.
Lupakan itu untuk sejenak,saat ini ia sedang mengintip dari celah sebuah pintu,ada Sasuke di ruangannya yang sedang menelepon sambil mengetik entah apa di laptop nya.
Bukan apa,Naruto hanya ingin tanya bagaiman kejadiannya sampai sang ayah memiliki hutang sebesar itu pada keluarga Uchiha,ia juga berhak tahu bukan?
"Mungkin kain kali saja,tapi...lain kali itu juga kapan? Orang ini selalu sibuk." Gumam Naruto menggaruk pelipis nya.
"Kalau kau ada keperluan jangan seperti tikus yang suka mengendap-endap."
Benar-benar Naruto sangat jengkel mendengar ucapan Sasuke barusan,ia pun mengetik pintu dua kali dan membuka nya perlahan. Ada Sasuke yang sudah menatap nya dengan sebelah alis yang di naikkan. Apa mau anak ini? Pikirnya.
"Kalau kau sibuk aku bisa menunggu."
"Katakan apa mau kemudian pergi dari sini."
"Tidak bisakah kau lebih lembut lagi kalau berbicara?"
"Haruskah? Lagipula mulai aku di cetak sudah begini ada nya."
Naruto kesal. Benar-benar kesal mendengar jawaban Sasuke,mulut laki-laki ini benar-benar tidak berperasaan sama seperti yang punya. Pikir Naruto geram.
"Aku ingin tanya beberapa hal pada mu."
"Selagi bisa ku jawab."
"Pastinya bisa karena kau tahu semua nya,ini mengenai..ayah ku."
Sasuke berhenti mengetik dan menatap Naruto sebentar. Ia pun membuka kacamata bacanya dan memberi semua perhatian nya pada Naruto,walau bagaimanapun Naruto berhak tahu kebenarannya.
"Apa yang ingin kau tahu?"
"Pertama sejak kapan ayah ku berhubungan dengan kalian? Kedua bagaimana bisa ayahku terjebak hutang begitu besar pada keluarga Uchiha? Dan yang ketiga kenapa aku yang menjadi jaminannya padahal semua aset dan properti milik Namikaze sudah di berikan semua pada keluarga Uchiha."
"Hanya 3? Aku tidak akan menjawab lebih dari 3 pertanyaan yang kau ajukan lagi nantinya."
"Yang lainnya akan menyusul jika aku masih ingin tanya,untuk saat ini hanya itu yang ingin aku tahu."
"Baiklah akan ku jawab,duduk lah."
Naruto menurut dan duduk berhadapan dengan Sasuke. Sebelum menjawab pertanyaan pria itu terlebih dahulu membereskan meja kerja nya agar terasa lebih nyaman,ia tidak suka hal jorok dan berantakan.
"Pertama keluarga Namikaze ah bukan...hanya paman Minato saja yang berhubungan dengan keluarga Uchiha,sudah lama jauh sebelum aku maupun kau lahir. Yang kedua perusahaan ayah mu memang sudah di ambang batas dan meminta tolong terus pada kamu. Sekali,dua kali,dan seterusnya sampai hutang membeludak. Dan yang terakhir ini yang paling penting,ku harap kau tidak menyalahkan ayah mu."
"Apa itu?"
"Kau...bisa mengandung walaupun kau laki-laki kan?"
Tengkuk Naruto terasa dingin sekarang,tidak ada yang tahu fakta itu kecuali ia serta orang tua nya. Bahkan Gilbert pun tidak tahu karena memang Naruto menjaga dirinya seaman mungkin,ia tidak mau merusak tubuh dan harga dirinya kalau bukan bersama pendamping hidup nya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Blood.
FanfictionHidup itu...Hanya sebentar. Dan sudah pasti,tidak ada guna nya... Dan... Nilainya. karena hidup itu,murah.