24. ( 18+ )

1.2K 78 13
                                    

"iyaaaaaah...!"

Sasuke menepuk dahi nya merasa lelah menghadapi sosok di hadapannya sekarang, ayolah ia belum ada tidur dan sekarang harus menghadapi bocah dengan perut menggembung?

Maafkan karena memang begitu kenyataannya,perut Naruto sudah semakin membesar dan manja nya juga ikut-ikutan semakin membesar pada Sasuke.

Lihat saja sekarang,hanya karena Sasuke menolak untuk memeluk nya ia sampai ngambek dan melempar semua barang yang ada di dekatnya.

Ayolah kawan...Sasuke belum ada tidur selama 2 hari ini,ia sibuk pergi ke sana kemari mengurus perusahaan sekaligus wilayah nya. Belum lagi baru-baru ini ada yang menyerang nya,dan ketika pulang di hadapkan dengan keadaan begini.

"Ya Tuhan...Naruto dengarkan,aku-"

"Tidak mauuu!!! Kau jahat!! Kau jahat!!!"

Plaaak...

Di tampar. Sasuke benar-benar di tampar,cukup sudah kesabaran Sasuke habis. Ia menarik wajah Naruto mendekat ke arahnya,dan mencium paksa bibir Naruto.

Jelas anak pirang itu memberontak dan Sasuke tidak mau melepaskan,sampai Naruto berhenti bergerak dan akhirnya meneteskan air mata. Baru Sasuke melepaskan ciumannya itu pun dengan bibir bawahnya yang berdarah,digigit Naruto.

"Hic..hic...kau jahat...kau bahkan memaksa ku...hic...Sasuke...hic..huaaaaaaaa..."

"Astaga.. bukan begitu maksud ku,kau pikir aku tidak terluka huh? Lihat bibir ku berdarah karena ulah mu. Aku jahat karena aku tidak memeluk mu,begitu?"

"Jelas!!! Kau tidak mau karena kau sudah selingkuh kan? Ayo mengaku!!!"

"Dobe aku bersumpah demi kolor Kakak ku yang pernah ia pakai selama seminggu tanpa di cuci,aku tidak berkencan dengan siapa pun lagi setelah kau yang minta. Kenapa bisa otak kecil mu itu berpikir demikian?"

"Buktinya kau...menolak ku."

"Ya ampun. Aku menolak mu bukan berarti aku selingkuh idiot,karena aku lelah. Itu saja."

"Hic...idiot? Kau mengataiku idiot? Huaaaaaaaa...."

Sasuke menggaruk kepala nya. Bingung harus berbuat apa agar pasangannya ini mau diam barang sejenak. Sekarang sudah pukul 00:00 malam dan ia masih betah merengek.

"Ayolah... Besok aku harus bekerja,aku lelah sayang. Aku bekerja juga untuk mu kan? Lalu apa masalah nya? Hanya karena aku menolak satu kali ini,kau mencap diriku sebagai orang jahat?! Baiklah kemari kau!!"

Karena perut Naruto sudah sedikit membesar Sasuke takut menekan perut Naruto dan mengakibatkan kecelakaan di dalam sana,ia pun membalik tubuh Naruto membelakangi dirinya. Dan menarik si pirang ke dalam pelukannya.

Tangan nya asik mengusap perut buncit tersebut dan ia merasa ada pergerakan yang membalas usapannya.

"Eh...? Eh?! Dobe dia menendang!"

"Iya benar. Lalu kenapa?"

"Astaga dia menendang!!! Ya ampun dia benar menendang! Dia tahu kalau aku ini orang tua nya?"

Kini Sasuke yang antusias. Justru sekarang ia mengubah posisi, mendudukkan Naruto dengan menumpuk bantal di punggung si pirang, sementara ia beralih ke depan Naruto. Menempel telinga nya ke perut buncit tersebut.

Satu tendangan kembali Sasuke terima,ia senang. Sangat senang,bahkan keluar dari karakter aslinya.

"Hey...apa kau bisa mendengar ayah? Katakan bagaimana kabar mu di dalam sana?"

Mendengar pertanyaan itu mau tidak mau tawa Naruto pecah juga,memang nya bisa janin berucap 'ya ayah aku baik-baik saja di sini, bagaimana keadaan kalian?' Sasuke mulai gila.

Rose Blood. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang